[FOTO] PRESIDEN JOKOWI HADIRI KTT APEC 2014 DI BEIJING Pembahasan Masalah APEC Bersama Jokowi. Dalam sesi foto para pemimpin ekonomi KTT APEC 2014, Presiden Joko Widodo berada di jajaran kepala negara yang berpengaruh di dunia. Jokowi ada di barisan depan, diapit Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Presiden China Xi Jinping.
Jokowi datang bersama Iriana yang tampil senada memakai baju khas Tiongkok berwarna merah marun. Keduanya sempat berbaur dengan pemimpin negara lain dan berbincang hangat.
Setelah itu, sesi foto pun dimulai. Jokowi berada di deretan depan bersama Presiden Rusia Vladimir Putin, kemudian disambung oleh Xi Jinping dan istri di sebelahnya, kemudian Jokowi dan Iriana, baru Obama. Pakaian mereka berempat senada. Sementara para pemimpin lain ada yang berwarna hijau motifnya.
Jokowi lantas mengungkap makna di balik posisi dalam sesi foto tersebut. Menurutnya, ada sinyal tarik menarik Indonesia di antara dua kubu, yakni kiri dan kanan.
"Ya kelihatan, kamu harus lihat tadi misalnya makan malam seperti ini kenapa kanan saya Presiden Xi Jinping, kemudian di sana ada Pak Obama, di kirinya ada pak Putin. Saya ada di mana? Itu simbol, itu harus dibaca. Kita jadi rebutan gitu loh," jawab Jokowi.
"Di tengah gitu, bebas aktif. Kamu jangan keluar dari rel konstitusi," sambungnya.
Jepang dan Rusia Komplain Soal Pembebasan Lahan, Jokowi Janji Selesaikan
Saat bertemu dengan pemimpin negara Jepang dan Rusia, presiden Joko Widodo mendapat keluhan. Para pengusaha mereka yang berinvestasi di Tanah Air terkendala dengan pembebasan lahan. Jokowi pun berjanji menyelesaikan.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe bertemu dengan Jokowi di arena APEC CNCC, Senin (10/11) kemarin. Keduanya sempat diskusi selama hampir 30 menit. Wartawan hanya diperkenankan meliput beberapa menit saja, sisanya Jokowi dan Abe bicara lebih detail soal masalah investasi.
Nah, dalam pembicaraan tertutup itu, ternyata Jepang menyatakan keluhannya soal masalah pembebasan lahan. Terutama terkait proyek PLTU di Batang, di mana Jepang sebagai investor lewat Japan Bank for International Cooperation (JBIC).
"Selalu kalau ketemu sampaikan keluhan pembebasan lahan, di Batang itu," kata Jokowi saat ditemui wartawan di Hote Kempinski, Beijing, Senin (10/11/2014) tengah malam.
Selain Jepang, ada juga Rusia yang menyampaikan keluhan soal pembebasan lahan. Khususnya, terkait proyek rel kereta api di Kalimantan. Lalu, apa jawaban Jokowi?
"Saya jawab saya belum tahu probelemnya apa. (Tapi) Harus diyakinkan bahwa problem itu kita bantu dan diselesaikan. Kalau problemnya selesai nanti saya jawab ke dubes mereka. Harus diyakinkan problem itu kita bantu dan selesaikan kalau nggak gitu nama kita jelek," paparnya.
Apakah Jokowi akan meminta menteri atau pejabat lainnya menggunakan negosiasi makan siang seperti yang dilakukannya kala ada masalah pembebasan lahan di tingkat wali kota dan gubernur?
"Ya senangnya seperti itu (makan siang). Pendekatan kita nggak menekan, tapi makan siang. Nggak di Tanah Abang, JORR," tegasnya.
Saat menjadi gubernur dan wali kota, Jokowi juga kerap bermasalah dengan pembebasan lahan. Namun dia berhasil menyelesaikannya dengan makan siang dengan para warga. Cara negosiasi ini dia pamerkan saat di acara CEO Summit kemarin. Para CEO pun antusias memberikan tepuk tangan.
Jepang dan Korsel Ngebet dengan Program Maritim Jokowi
Program poros maritim Presiden Joko Widodo sudah terdengar ke telinga para pemimpin negara maju dunia. Sebagian dari mereka, sudah ada yang tertarik dengan hal itu. Siapa saja?
Saat diwawancarai di Hotel Kempinski, Senin (10/11/2014) tengah malam, Jokowi presiden ketujuh itu mengungkapkan negara-negara tersebut. Awalnya, dia menyebut Tiongkok sebagai peminat utama.
"Semua tanyakan itu (poros maritim). Memang betul China yang ngebet untuk mengoneksikan," kata Jokowi.
Namun setelah itu, dia menyebut dua negara lainnya. "Jepang juga, Korea," tambahnya sambil tersenyum.
Jokowi menjelaskan kepada dunia bahwa poros maritim itu adalah rencana untuk mengkonesikan pulau dengan pulau. Negara dengan negara lain, hingga kawasan dengan kawasan.
"Itu yang ditanyakan mereka agenda maritim. Saya jelaskan 2/3 Indonesia itu air, laut, samudera dan mereka semua punya kepentingan suatu saat untuk lewat di negara kita. Semua tanyakan itu," paparnya.
Negara Lain Urusan Investasi, Kenapa dengan AS Masalah Terorisme Pak Jokowi?
Dari lima pemimpin negara yang ditemui Presiden Joko Widodo, empat di antaranya fokus membahas masalah investasi dan ekonomi. Namun khusus untuk Amerika Serikat, poin yang diulas adalah urusan terorisme. Kenapa?
"AS memang lebih mengarah terorisme dan radikalisme. Tapi kami sampaikan kami punya pengalaman dan pendekatan yang berbeda. Negara lain menggunakan pendekatan keamanan, kita menggunakan budaya, keagamaan," kata Jokowi saat ditemui wartawan di Hotel Kempinski, Beijing, Senin (10/11/2014) tengah malam.
Atas pernyataan Jokowi itu, Presiden AS Barack Obama memberikan apresiasi. Pendekatan-pendekatan seperti itu masih perlu dilakukan untuk mengurangi radikalisme.
Selain itu, AS juga meminta Indonesia lebih aktif di kawasan regional. Bagaimana tanggapan Jokowi?
"Negara yang ditemui sampaikan itu. kita sampaikan kita jadi mediator, broker untuk menyelesaikan masalah," jawabnya.
Yang jelas, kata Jokowi, setiap negara punya kepentingan masing-masing. Amerika Serikat jelas memiliki kepentingan besar untuk urusan terorisme dan pluralisme. "Setiap negara keinginan sendiri. Ga boleh dong paksa,"tegasnya.
Jokowi sudah dua kali bertemu Obama selama di Beijing. Pertama, saat pertemuan khusus di Hotel Westin, lalu sesi foto pada malamnya. Keduanya berkomitmen akan terus menjadi sahabat, baik secara pribadi maupun urusan kenegaraan.
Link Artikel: https://beritainfosehat.blogspot.com/2014/11/foto-presiden-jokowi-hadiri-ktt-apec.html
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.
No comments:
Post a Comment