ALASAN RACHMAWATI SERANG MEGAWATI 2014 Daftar Kesalahan Megawati Yang Disebutkan Rachmawati. Rachmawati Soekarnoputri, melayangkan kritik keras terhadap kakaknya yang juga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Tak tanggung-tanggung, Rachma menyebut sejumlah kesalahan Mega.
"Ada beberapa point, pertama, Megawati sudah mengubah UUD 1945 pada tahun 2002. Kedua, merubah sebutan Pancasila sebagai dasar negara dengan memasukkannya sebagai 4 pilar. Ketiga, Megawati pada tahun 2003 melakukan pengemplangan dan merugikan negara ratusan triliun. Dan keempat, Jokowi yang tersangkut kasus TransJakarta dan kartu sehat di Solo," lanjut Rachma.
Mantan Ketua Dewan Pembina Partai Nasdem itu juga menjelaskan tentang kejanggalan kasus TransJakarta.
"Ranah pemberantasan korupsi itu ranahnya KPK. Lalu kenapa Megawati minta di deep terkait transkrip percakapannya dengan Jokowi? KPK harus memproses Megawati dan Jokowi terkait kasus dugaan korupsinya," cetusnya.
Rachma juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap keputusan NasDem, saat ia masih menjabat, terkait putusan mendukung Jokowi-JK. Ia mengaku, pertanyaan-pertanyaan terkait masalah politik dan hukum Megawati serta Jokowi, pernah ditanyakan ke NasDem, namun tidak dijawab.
"Mengapa ambil koalisi mendukung Jokowi, tidak dijawab. Itu pun tidak dijelaskan dengan Dewan Pertimbangan Nasional Partai NasDem," pungkasnya.
BLBI Megawati dan Jokowi
Rachmawati Soekarnoputri, membeberkan berbagai alasan dirinya mundur sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasional Demokrat (NasDem). Rachma juga menyinggung soal kakaknya Megawati dan Jokowi.
Rachma menyebut, keinginan NasDem seperti yang dilontarkan Ketum Surya Paloh, agar terjadi restorasi (kembali pada jati diri bangsa), sulit dilakukan.
"Ditambah posisi NasDem mengambil posisi pilpres sebagai pendukung Jokowi," kata Rachma, dalam keterangan pers di kediamannya, Jati Padang, Jakarta Selatan, Rabu (6/8/2014).
Rachma juga menyinggung beberapa kasus, yang dikait-kaitkan dengan sejumlah pihak yang ada di dalam koalisi yang diikuti NasDem tersebut.
"Lalu bagaimana sikap NasDem terhadap dugaan korupsi BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia) yang dilakukan Megawati, dan korupsi yang dilakukan Jokowi," kata Rachma.
Seperti diketahui sebelumnya, Rachmawati menyatakan tidak pernah dipecat dari Partai NasDem. Ia menjelaskan, bahwa dirinya mengundurkan diri melalui surat yang dikirimkan langsung kepada Ketum NasDem Surya Paloh pada 24 Juli 2014.
Rachmawati Nilai Pilpres Diintervensi Asing
Mantan Ketua Dewan Pertimbangan Nasional Partai NasDem, Rachmawati Soekarnoputri menyatakan pemilihan presiden (pilpres) 2014 telah diintervensi asing.
Menurutnya, asing telah membuat gran design pemilu presiden ini dan melakukan konsesi kepada pemenangnya. Diantaranya, dapat dilihat dengan dugaan keterlibatan mantan Presiden Bill Clinton dan para pengusaha yang bukan lagi menjadi rahasia umum.
Diperkuat lagi dengan pertemuan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan duta besar Amerika Serikat serta beberapa pengusaha di rumahnya Menteng, Jakarta Pusat.
"Dengan kondisi ini presiden dapat mengambil ahli. Saya juga menyerukan agar TNI tidak netral, apalagi ada intervensi," ujar Rachmawati di Jakarta Selatan, Rabu (6/8/2014).
Menurut dia, ambil ahli oleh presiden dan tidak netralnya TNI atas intervensi pemilu presiden adalah bertujuan untuk membela kepentingan bangsa dan negara.
"Presiden dan TNI harus bertanggungjawab bela negara, bukan bela Prabowo atau Jokowi," tandasnya.
Setiap Daerah Terjadi Kecurangan Masif
Mantan Ketua Dewan Pertimbangan Nasional Partai NasDem Rachmawati Soekarnoputri menilai pemilihan presiden (pilpres) 9 Juli lalu telah terjadi kecurangan yang terstruktur, sistematis dan masif.
"Saya melihat masalah susbtansi dari pilpres kemarin, hampir di tiap provinsi terjadi kecurangan yang terstruktur, sistematis dan masif," ujar Rachmawati di Jakarta Selatan, Rabu (6/8/2014).
Dengan begitu, mantan Ketua Umum Partai Pelopor tersebut meminta Mahkamah Konstitusi (MK) mengakomodir gugatan Prabowo-Hatta secara baik.
"Gugatan yang dilakukan Prabowo-Hatta sepanjang punya data yang kuat dan valid, MK seharusnya mengakomodir secara baik," kata dia.
Lebih jauh, Rachmawati juga memberikan contoh kecurangan yang terjadi untuk mempengaruhi pemilih pada pilpres kemarin.
"Ada kecurangan manipulasi tayang, salah satu stasiun televisi menayangkan quick count yang saya tahu persis itu berasal dari Pilkada DKI 2012 dimana Jokowi sebagai pemenangnya. Ini yang namanya memanipulasi dan membohongi masyarakat," tandasnya.

Link Artikel: https://beritainfosehat.blogspot.com/2014/08/alasan-rachmawati-serang-megawati-2014.html
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.
No comments:
Post a Comment