SBY MINTA RAKYAT INDONESIA TIDAK TERPANCING ISIS Model Rekrutmen ISIS

SBY MINTA RAKYAT INDONESIA TIDAK TERPANCING ISIS Model Rekrutmen ISIS. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono paham masyarakat Indonesia memiliki sensitivitas terkait situasi di Timur Tengah, yang tengah bergejolak. Namun ia meminta rakyat Indonesia untuk tak mudah terpancing dengan bergabung bersama kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Ajakan bagi muslim Indonesia untuk bergabung dengan ISIS diserukan lewat video berdurasi delapan menit bertajuk ‘Join the Ranks’ yang diunggah kelompok itu. Video itu memperlihatkan pidato emosional seorang pria Indonesia yang telah bergabung dengan ISIS. Dia mengajak muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia, untuk membantu ISIS dari segi kekuatan fisik maupun finansial,

SBY pun meminta masyarakat Indonesia untuk tetap tenang dan melihat persoalan Timur Tengah dengan jernih. “Menkopolhukam telah memimpin sebuah pertemuan untuk mengelola implikasi dari perkembangan yang terjadi di Timur Tengah. Kami memantau (kelompok) yang disebut dengan Islamic State yang menyerukan kepada siapapun yang beragama Islam untuk berjuang bersama,” kata SBY di Istana Negara, Jakarta, Senin 4 Agustus 2014.

SBY paham rakyat Indonesia merasa dekat dengan masyarakat Timur Tengah, sebab mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim seperti halnya di Timur Tengah.

“Tidak semua persoalan yang terjadi di Timur Tengah itu persoalan agama. Jadi menyimpulkan kalau konflik di Timur Tengah itu Islam dan non Islam, Islam lawan Barat, itu keliru,” kata SBY.

Soal ajakan ISIS, SBY mengatakan “Setiap negara punya Undang Undang, sistem dan kebajikan supaya tidak mengombang-ambingkan masyarakatnya.”

Indonesia akan melindungi seluruh warganya di manapun mereka berada, terutama yang berada di wilayah konflik Timur Tengah. “Itu kewajiban kami. Kami pastikan setiap warga negara Indonesia di Timur Tengah terjamin keselamatannya. Kami pantau Irak, Suriah, dan tempat-tempat lain,” ujar SBY.

Pagi tadi, Kapolri Jenderal Polisi Sutarman menyatakan institusinya telah mengantongi identitas pria asal RI yang menyerukan kepada muslim Indonesia untuk bergabung dengan ISIS. Pria itu berinisial B dan telah satu tahun menjadi buron karena terlibat dalam sejumlah aksi terorisme.

Dianggap Thogut

Sebelumnya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan ISIS adalah organisasi berpaham radikal yang menggunakan kekerasan demi memperjuangkan keyakinannya. “Mereka ingin perjuangkan negara Islam di Irak dan Suriah,” kata dia.

Lukman meminta umat Islam di Indonesia tak terpengaruh apalagi ikut-ikutan. Menurutnya, ideologi ISIS bertentangan dengan Pancasila. ISIS bahkan menyebut Pancasila sebagai thogut (berhala) yang harus diperangi.

Lukman mengatakan, dakwah Islam adalah merangkul semua kalangan dengan cara-cara yang baik, bukan dengan menebar ketakutan dan kekerasan. “Kita harus mampu memperkuat diri sendiri guna menangkal anasir yang bisa mengusik keutuhan kita sebagai sesama umat beragama, berbangsa, dan bernegara,” ujar Lukman.

Model Rekrutmen ISIS

Indonesia, salah satu negara yang menjadi sasaran Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Orang Indonesia dianggap militan dan mudah diajak berafiliasi dalam kekhalifahan yang dianut ISIS.

Pengamat intelejen Wawan Purwanto menduga ISIS memiliki sistem pendanaan atau pembiayaan untuk program rekrutmen, baik dari dalam maupun luar negeri.

Pembiayaan tersebut, menurut Wawan, merupakan salah satu kunci agar mereka bisa bergerak bebas dan tersembunyi. Pergerakan itu merupakan sebuah perpindahan calon anggota baru dari suatu negara ke tempat atau negara lain.

"Keberangkatan (dari bandara) tidak langsung ke negara yang dituju, tapi ke negara-negara lain lebih dulu. Sehingga mereka terlihat seperti pelancong atau seorang turis yang sedang melakukan kunjungan biasa," kata Wawan, baru-baru ini.

Selama perpindahan itu, ISIS meyakini bahwa calonnya tak pernah menerima pencekalan atau tidak tersangkut kasus pidana. Karena itu, ketika berhadapan dengan pihak imigrasi, mereka akan lebih mudah masuk ke negara tujuan dan bergabung dengan ISIS.

Perekrutan pun dilakukan secara terang-terangan, yaitu dengan mengaitkan unsur persaudaraan dan agama, sehingga mengaduk-adukkan perasaan dan keyakinan untuk berjihad. Dalam hal ini, ISIS berharap banyak massa yang bergerak dan berubah haluan, mendukung legitimasi Negara Islam.

"Di antara saudara-saudara kita memang ada pemikiran pada hasrat untuk kekhalifahan," kata Wawan.

Terkait hal itu, ISIS memang tak mentargetkan sasaran kaum muda. Namun, tak dapat dipungkiri yang terjerumus kebanyakan mereka. "Umumnya kaum muda, karena mereka lebih militan dan emosionalnya lebih tergerak, dibandingkan orang dewasa yang cenderung banyak pertimbangan," kata Wawan.

Bagikan ya: Facebook Twitter Google+ Linkedin Digg

Like dan share ya sobat...

Link Artikel: http://beritainfosehat.blogspot.com/2014/08/sby-minta-rakyat-indonesia-tidak.html
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.