[VIDEO] ANIS MATTA TERSANGKA SAKSI KASUS AHMAD FATHANAH Anis Matta Dipanggil KPK 2013. Anis Matta Disebut dalam dakwaan Luthfi Hasan Ishaaq. Nama Anis Matta disebut digunakan Ahmad Fathanah untuk meyakinkan pengusaha Yudi Setiawan agar mendapatkan proyek di Kementerian Pertanian.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut munculnya nama Anis Matta dalam berkas dakwaan karena merupakan hasil keterangan yang dikumpulkan dari tersangka dan saksi.
"Itukan materi disebutkan dalam persidangan. Dakwaan kan dirangkum dari tersangka dan saksi di proses penyidikan," ujar jurubicara KPK, Johan Budi di KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (24/6/2013).
Namun hingga saat ini, lanjut Johan Budi, belum ada bukti baru terkait kasus yang melibatkan presiden PKS itu. " Soal nama itu, itu kan bagian dari dakwaan. Kita lihat dulu di persidangan," terangnya.
"Jadi KPK masih punya tersangka di proses penyidikan dan nanti kita lihat saja semua," imbuhnya.
Terkait dihadirkannya Anis Matta sebagai saksi bagi LHI, Johan menyebut hal itu tergantung kapada kebutuhan pengadilan tipikor.
"Tidak semua dihadirkan di proses persidangan tergantung kebutuhan dari jaksa," kata Johan.
Anis Matta Terima Duit dari Tersangka Kasus Bank Jabar
Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang kini menjabat Presiden PKS Anis Matta disebut oleh tersangka pembobol Bank Jabar Banten, Yudi Setiawan, telah menerima kucuran duit darinya sebesar Rp 8,82 miliar.
Yudi mengungkapkan, dana tersebut diberikan melalui Ahmad Fathanah untuk memuluskan proyek yang akan digarapnya di sejumlah kementerian. "Pemberian uang kepada Anis melalui Fathanah untuk alokasi anggaran yang merupakan jatah PKS," ungkap Yudi, beberpa pekan lalu.
Jatah anggrana tersebut diungkapkan Yudi sedah dikomunikasikan dengan Luthfi Hasan Ishaaq. Seperti diketahui, Luthfi juga menjadi tersangka kasus suap izin impor daging sapi. Setelah ditahan KPK pada akhir Januari lalu, Luthfi mundur sebagai Presiden PKS dan digantikan Anis Matta.
Kucuran duit untuk Anis tersebut ditransfer oleh Yudi melalui Fathanah sebanyak tujuh kali pada 21-29 September 2012. Jumlah paling kecil Rp 600 juta dan terbanyak Rp 1,74 miliar.
Namun, menurut sebuah sumber di KPK menyebutkan duit itu tak langsung mengalir ke Anis. Fathanah diduga sempat memberikan duit itu melalui Saldi Matta, adik Anis. Terkait dugaan tersebut, komisi antikorupsi pada 7 Mei lalu juga telah memeriksa Saldi.
Yudi sebelumnya mengatakan Luthfi pernah menemuinya di kantornya di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, untuk membicarakan target pencarian dana Rp 2 triliun untuk PKS. Target itu direncanakan didapat melalui penggarapan proyek di tiga kementerian.
Merasa didukung petinggi PKS, Yudi yang saat ini sudah mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Teluk Dalam, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, karena tersangkut korupsi proyek di Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Kuala, akhirnya bersedia mengikuti tender.
Saat itulah, diakui Yudi, para petinggi PKS mulai meminta duit. Salah satunya, melalui Fathanah, Yudi pernah memberikan US$ 30 ribu yang akan diserahkan kepada Anis. Duit itu rencananya digunakan untuk mengisi kas partai yang tengah kosong.
Pengacara Fathanah, Ahmad Rozi, pada Jumat pekan lalu mengatakan kliennya belum bercerita tentang duit yang diberikan untuk Anis. Sedangkan Saldi, setelah diperiksa KPK, mengaku pernah menerima Rp 50 juta dari Fathanah.
"Dikirim ke rekening pribadi karena dia utang Rp 50 juta," kata Saldi, yang mengaku dekat dengan Fathanah. Saldi membantah jika disebut menjadi perantara Anis untuk menerima duit dari Fathanah.
Kuasa hukum Luthfi, M. Assegaf, mengaku belum menanyakan ihwal keterkaitan itu kepada kliennya. "Perlu diketahui, banyak informasi yang justru kami tanyakan setelah mendapat informasi dari wartawan, seperti yang Anda tanyakan," katanya kemarin.
Anis Matta juga mengelak. Dia menganggap pernyataan Yudi tak benar. "Saya bahkan tak kenal siapa itu Yudi. Semua itu tidak benar," katanya Jumat pekan lalu. Anis yakin Yudi tak pernah memberikan sumbangan untuk partainya. Anis mengaku sudah menjelaskan soal tuduhan Yudi itu kepada penyidik KPK.
KPK Dalami Aliran Dana Fathanah ke Anis Matta
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami aliran dana tersangka Ahmad Fathanah ke petinggi Partai Keadilan Sejahtera, seperti ke Presiden PKS Anis Matta dan Menteri Pertanian Suswono. Fathanah merupakan tersangka kasus dugaan korupsi dan pencucian uang kuota impor daging sapi yang disebut-sebut sebagai makelar atau calo proyek.
"Yang untuk ke Anis Matta, perlu didalami dan sedang didalami. Sama saja yang untuk ke Pak Suswono," kata Busyro, dalam perjalanan menuju Lokakarya Media di Cijeruk, Bogor, Jawa Barat, Jumat (24/5/2013).
Busyro melanjutkan, keterangan Suswono dan Anis sebagai saksi selama ini perlu didalami dan dibandingkan dengan bukti-bukti lain. "Bisa dengan saksi, bisa bukti surat-surat, rekaman-rekaman," ujarnya.
KPK pernah memeriksa Anis dan Suswono sebagai saksi terkait penyidikan kasus dugaan korupsi dan pencucian uang kuota impor daging sapi yang menjerat mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq; serta Fathanah. Seusai diperiksa, Anis mengakui ada salinan sertifikat lahan miliknya yang ditemukan penyidik KPK dalam tas Fathanah saat orang dekat Luthfi itu ditangkap KPK pada 29 Januari 2013.
Meski demikian, Anis mengaku tidak begitu mengenal Fathanah. Menurut Anis, lahan miliknya itu dikelola adiknya, Saldi Matta. Anis mengatakan bahwa Fathanah pernah menawar lahan itu kepada Saldi, tetapi transaksi jual beli di antara kedua belah pihak tidak pernah terjadi.
Saat dikonfirmasi soal sertifikat lahan ini, Busyro mengatakan bahwa hal itulah yang sedang didalami KPK. "Itu yang sedang didalami terus," ucapnya.
Sementara itu, Menteri Pertanian Suswono terungkap pernah mengadakan pertemuan dengan Fathanah. Tim jaksa KPK memiliki bukti foto-foto yang menunjukkan Suswono satu meja dengan Fathanah. Menurut Suswono, dia memang beberapa kali bertemu dengan Fathanah. Selain pertemuan di Medan, Suswono bertemu Fathanah di Takalar dan di rumah Wali Kota Makassar.
Saat di Takalar, menurut Suswono, Fathanah tengah bersama Anis Matta. Sementara itu, pertemuan di Medan, katanya, difasilitasi Luthfi. Suswono mengaku dipertemukan dengan Direktur Utama PT Indoguna Utama Maria Elizabeth Liman oleh Luthfi di Medan.
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.
No comments:
Post a Comment