[VIDEO] DETIK-DETIK KEMATIAN HOLLY ANGELA HAYU DI APARTEMEN KALIBATA Identias Mr X Berkaitan Denga Kematian Holly. Mellani mengaku sebagai sahabat lama Holly Angela Hayu. Ia mengenal almarhum sejak 10 tahun lalu.
Melani menuturkan bahwa kehidupan Holly diwarnai oleh dua kali pernikahan. Menurutnya, Holly cukup tangguh dalam membesarkan kedua anaknya setelah bercerai dengan suaminya yang pertama.
"Waktu pisah (dengan suaminya) itu, anaknya masih kecil-kecil. Dulu dia mengontrak di Roxy. Saat itu dia mengalami hidup yangn harus membesarkan kedua anaknya," ujar Mellani yang ditemui di Rumah Sakit cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Namun, Mellani tak mau menjelaskan lebih rinci mengenai suami pertama Holly. Ketika ditanya siapa dan apa pekerjaan suami pertama Holly, Mellani tak mau menjawab.
Mellani juga enggan menjawab saat ditanya siapa suami kedua Holly yang memberikan apartemen di Kalibata City.
"Saat ini kehidupan Holly sudah jauh lebih baik. Setelah menikah dengan yang kedua, kami sudah jarang kontak-kontakan," kata Mellani.
Ia menambahkan, Holly selama hidupnya dikenal sebagai orang yang ramah dan wanita yang baik. Oleh karena itu, dia sempat tidak percaya ketika diberi kabar bahwa Molly tewas dibunuh di apartemennya.
Saat ini jenazah Holly terbaring kaku di dalam kotak kayu berwarna coklat. Rencananya jenazah Holly akan diterbangkan besok pagi ke tempat keluarganya di Salatiga, Jawa Tengah.
"Besok pagi rencananya jenazah dibawa ke kampungnya di Salatiga untuk dimakamkan," kata Mellani.
Sebelumnya, Holly Angela Hayu, 37 tahun, perempuan yang ditemukan dalam keadaan terikat dan dengan kondisi bersimbah darah di kamarnya lantai 9 Tower Ebony, Apartemen Kalibata City, Jakarta, Senin malam 30 September 2013.
Holly ditemukan dalam kondisi mengenaskan setelah ada sosok lelaki jatuh dari lantai 9 kamar tersebut. Lelaki yang belum diketahui identitasnya itu tergeletak di taman Ebony Apartemen Kalibata City. Dia ditemukan sudah tergeletak dan tewas sekitar pukul 23.00 WIB.
Kronologi Kematian Holly di Apartemen Kalibata Versi Keluarga
Beberapa saat sebelum meninggal, Holly Angela sempat meminta tolong pada ibu angkatnya. Ia menghubunginya melalui telepon. "Mah, telepon saya," begitu kata Holly kepada Mamahnya seperti ditirukan adik angkatnya, Inal, saat menjenguk jenazah Holly di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Selasa 1 Oktober 2013.
Holly merupakan korban pembunuhan di Apartemen Kalibata City, Senin malam 30 September. Dia ditemukan sekitar pukul 23.00 dengan luka parah. "Mamah bilang Mba Holly teriak-teriak minta tolong. Lalu telepon terputus."
Permintaan tolong Holly itu terjadi sekitar pukul 22.00. Saat itu Inal sedang menjaga warung di Manggarai. Saat mendengar cerita ibunya itu, dia bergegas ke apartemen Kalibata City.
Setiba di apartemen, sudah ada kakak angkatnya, Hasan, dan dua satpam. Mereka tak berani masuk karena pitu apartemen terkunci. Mereka takut, ini urusan rumah tangga.
Ia pun menggedor-gedor pintu dari luar sambil memanggil kakaknya. Dari dalam, kata Inal, seperti ada suara laki laki dan benda tumpul yang dipukul. "Saya ajak satpam mendobrak pintu," katanya.
Selanjutnya ia menemukan Holly telungkup bersimbah dararah di dekat kasur. Darah segar mengalir dari kepalanya. "Kami sempat lihat ada orang yang lari ke balkon dan loncat, tapi tak jelas," katanya.
Dalam kondisi panik, mereka menolong Holly dan membawanya ke Rumah Sakit Tradipa, Pasar Minggu. "Sampai di sana dokter bilang sudah meninggal," kata Inal sambil menunjuk bercak darah di sepatu hitam yang masih digunakan sejak semalam.
Tak lama kemudian polisi datang. Jenazah Holly dibawa ke unit otopsi RSCM. Keluarga mulai berdatangan dari Jawa Tengah. "Renacanya Holly akan dimakamkan di Salatiga. Kami menunggu suami Kak Holly datang dari Australia," katanya.
Holly Diduga Dipukul Pakai Besi Sepanjang 50 Cm
Sebuah besi sepanjang 50 Cm ditemukan di dalam kamar E 09 AT Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, tempat Holly Angela ditemukan sedang dalam kondisi bersimbah darah sebelum akhirnya meninggal.
"Besi itu diduga sebagai alat untuk memukul korban," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Selasa 1 Oktober 2013.
Rikwanto menuturkan, petugas yang memeriksa kamar Holly juga ditemukan telapak bekas sepatu. Pintu juga dalam keadaan rusak pada kusen pegangan kunci.
"Sementara dalam kamar ditemukan banyak darah di lantai. Berdasarkan keterangan salah orang saksi, dia melihat di dalam kamar ditemukan korban perempuan dengan luka pada kepala dan leher lebam," kata Rikwanto menjelaskan.
Polisi hingga kini masih mencari kaitan antara pria yang melompat dari lantai 9 dengan Holly. Diduga pria yang bunuh diri itu berasal dari lantai 9, tempat yang sama ditemukannya Holly Angela Ayu.
"Proses masih berjalan, kita masih memeriksa saksi-saksi apakah sebelumnya pria ini pernah datang ke tempat Holly," ujar Rikwanto.
Tubuh Berlumuran Darah, Holly Sempat Telepon Ibu
Holly Angela Hayu sempat menghubungi ibu angkatnya sebelum tewas bersimbah darah. Holly ditemukan dalam kondisi sekarat di kamarnya di lantai 9 Tower Ebony, Apartemen Kalibata City, tadi malam.
"Holly mengatakan dia sedang dipukuli dan butuh pertolongan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Selasa 1 Oktober 2013.
Namun sambungan telepon itu tidak lama terputus. Ibu angkat Holly kemudian mengabari pihak keamanan apartemen yang kemudian mendatangi kamar.
Satpam bersama tiga orang sepupu wanita 37 tahun itu mendobrak pintu kamar. "Di dalam kamar mendapati ada seorang perempuan dalam kamar dengan kondisi penuh darah," ucapnya.
Saat itu Holly dalam kondisi kritis. Dia akhirnya menghembuskan nafas terakhir dalam perjalanan ke Rumah Sakit Triadipa Pancoran.
Kapolsek Pancoran, Komisaris I Nengah Adi, mengungkapkan aparatnya pertama kali mendapat laporan soal orang lompat dari lantai 9, bukan penemuan Holly. Adi sendiri mengakui ketika datang ke lokasi, Holly sudah dibawa ke rumah sakit.
Polisi masih menelusuri rentetan kejadian ditemukannya Holly dengan peristiwa melompatnya seorang pria dari lantai 9. "Kami masih menelusuri jam-jam peristiwa terjadinya."
Holly yang Tewas di Kalibata City Sudah Berkeluarga
Holly Angela Hayu, 37 tahun, perempuan yang ditemukan dalam keadaan terikat dan dengan kondisi bersimbah darah di kamarnya lantai 9 Tower Ebony, Apartemen Kalibata City, tadi malam, diketahui telah berkeluarga. Itu diungkapkan salah seorang kawan Holly.
Angela ditemukan dalam kondisi mengenaskan setelah ada sosok lelaki jatuh dari lantai 9 kamar tersebut. Lelaki yang belum diketahui identitasnya itu tergeletak di taman Ebony Apartemen Kalibata City. Dia ditemukan sudah tergeletak dan tewas sekitar pukul 23.00 WIB.
"Holly sudah berkeluarga. Punya anak laki-laki," ujar sahabat Holly, Tamara ditemui di lokasi kejadian, Selasa 1 Oktober 2013.
Sedangkan suami Holly yang bekerja di Kementerian Perhubungan, menurut Tamara, sedang berada di luar negeri untuk urusan bisnis. Tamara yang 4,5 tahun berteman dengan mengaku belum pernah bertemu dengan anak atau suami Holly secara langsung. "Hanya ditunjukkan fotonya saja," ucap dia.
Menurutnya, Holly merupakan orang yang baik dan keibuan. Karena itu dia tidak berpikiran jika ada seseorang yang menginginkan nyawa Holly.
Holly pun dikenal sebagai wanita yang ramah dan tidak sungkan mengajak teman mengunjungi kamarnya. "Dia suka bilang, 'sini main ke unit kakak, nanti kakak masakin," ujarnya.
Tamara pun mengaku terakhir bertemu dengan Holly dua hari lalu di sebuah mal. Saat itu Holly sempat mengenalkannya kepada seorang pria, namun menurutnya pria tersebut bukan orang yang melompat dari kamar Holly.
Suami Holly Mas Gatot, Kerja di BPK
Holly Angela Ayu (37) menurut orang dekatnya sudah menikah selama 2 tahun dengan suami keduanya. Suami Holly itu menurut kerabatnya, Tati, bekerja di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Benarkah?
"Nggak tahu namanya. Biasa dipanggil Mas Gatot. Kerjanya audit gitu di BPK. Ini lagi di Australia," ujar Tati saat ditemui di Jl Talang no 22, Pegangsaan, Jakarta Pusat, Selasa (1/10/2013).
Tati tinggal di Jl Talang, Pegangsaan, Jakarta Pusat. Alamat ini yang dipakai Holly untuk membuat KTP. Di KTP Holly yang sempat dilihat detikcom memang tertera alamat itu.
Tati menambahkan, sepengetahuannya hubungan Holly dan suaminya baik-baik saja. Meskipun Holly tidak pernah bercerita mengenai suaminya secara lengkap.
"Orangnya baik, nggak ada musuh. Kalau ke sini juga selalu ngabarin suaminya. Kadang juga datang sama suaminya, naik mobil," imbuh Tati.
Holly diketahui Tati sering melakukan kegiatan sosial di Pegangsaan. "Dia enggak tinggal disini, tapi sering kalau ada acara-acara ngasih bantuan buat anak-anak yatim," kata Tati.
Dari dokumen yang dilihat detikcom, nama pria yang diduga suami Holly adalah Gatot Supiartono. Pria ini yang kerap menemani Holly. Benarkah dia dari BPK? Pihak BPK yang dikonfirmasi mengaku tak tahu.
Anggota BPK Ali Masykur Musa yang dikonfirmasi hanya menjawab diplomatis. "Saya belum tahu, coba saya cari tahu," tuturnya.
Kerabat Holly Muka Mr X Seram
Dua anggota keluarga sempat melihat kondisi jenazah Holly Angela yang menjadi korban pembunuhan sebelum di autopsi di Rumah sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, Selasa 1 Oktober 2013. Salah satu kerabat Holly, Inal, mengaku sempat juga melihat jasad Mr X yang tewas di Apartemen Kalibata City, Senin malam 30 September lalu.
"Saya lihat Mr X itu orangnya tinggi gede. Kulitnya sudah pucat," ungkap Inal yang juga adik angkat Holly. Saat ditanya seperti apa wajah Mr X, dia menjawab mukanya seram.
Selain Inal, anggota keluarga lainnya yang diminta melihat kondisi Holly adalah Tanty. Dia mengatakan, jenazah Mr X ditempatkan berdampingan dengan Holly di ruang visum lantai dua kamar mayat RSCM.
Tanty menjelaskan Holly terbaring di atas keranda mayat hanya berlapiskan selembar kain putih. Darah masih terlihat di bawah kepala Holly. "Wajahnya lebam," ujarnya.
Sebelumnya Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat, mengatakan pihaknya masih mendalami kaitan mayat lelaki yang jatuh dari apartemen Kalibata City dengan Holly Angela, seorang wanita yang ditemukan dengan leher tergorok di kamar E 09 AT apartemen tersebut.
"Untuk sementara dari TKP, mereka ada hubungan. Antara korban perempuan dengan lelaki yang lompat karena dilihat dia jatuh dari lantai 9 tempat perempuan itu berada," ujar Wahyu saat dihubungi, Selasa 1 Oktober 2013.
Polisi masih mencari identitas dari jenazah Mr X. "Kami belum dapat keterangan pasti apakah lelaki yang loncat itu sebagai suaminya atau bukan. Sebab tidak ada identitasnya," jelas Wahyu.
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.
No comments:
Post a Comment