[FOTO] MATT CHRISTOPER 'BAJAK' VIRGIN TIDAK BISA DI HUKUM PIDANA RI Penyebab Matt Mabuk Di Pesawat Virgin 2014. Inspektur Keamanan Penerbangan Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, memeriksa kru Virgin Air Boeing 737-800 terkait insiden penumpang mabuk. Para kru dimintai keterangan terkait penanganan insiden di pesawat sesuai standar operasional prosedur.
Rudi tidak bersedia menjawab mengenai tindakan pilot menekan tombol 'hijack' yang mengirim sinyal adanya pembajakan. Sesuai SOP penerbangan, pilot menurut Rudi dapat menekan tombol hijack jika merasa ada ancaman dalam penerbangan.
"Semua prosedur security program berjalan atau tidak saat peristiwa itu berlangsung saat ini masih sedang dalam proses pemeriksaan," tegasnya.
Rudi mengatakan, hasil pemeriksaan nantinya akan diserahkan ke Australia, negara asal penumpang Matt Christopher.
"Kita usahakan secepatnya bisa tuntas. Terkait hasil penyidikan, tahapan dan langkah keamanan yang dihasilkan nanti tidak bisa dipublikasikan sebab muatan hasil ivestigasi rahasia dan substansi terbatas, dokumennya terbatas," sambungnya.
Pemeriksaan terhadap kru Virgin Air dilakukan di areal Bandara Ngurah Rai. Mereka yang diperiksa adalah Pilot Neil Thomas Cooper, Copilot Ryan Richard Stockwell serta 4 pramugari.
"Tidak diperiksa oleh polisi. Jadi nanti kapten akan diperiksa kapten, pramugari akan diperiksa oleh pramugari. Karena mereka lebih kompeten dibidangnya," kata Inspektur keamanan penerbangan Bandara Ngurah Rai, Karman.
Matt Christopher 'Pembajak' Virgin Tak Bisa Diproses Hukum Pidana RI?
Kepala Sub Direktorat PPNS dan Personel Keamanan Penerbangan Perhubungan Udara, Rudi Ricardo menyatakan pelaku 'pembajak mabuk' Virgin Air Matt Christopher (28) secara pidana tidak bisa dijerat oleh pasal 412 UU no 1 tahun 2009 tentang Penerbangan.
Secara penindakan, Indonesia berhak untuk lakukan penyelidikan. Namun secara hukum pidana terkait perilaku onar pria asal Australia itu akan diserahkan kembali ke negara asal.
"Kewenangan penegakan hukum pidana hanya ada pada tanda negara asal artinya di Australia," ungkapnya saat ditemui detikcom di Kantor Otoritas Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Sabtu (26/04/2014).
Pernyataan itu menurut Rico Ricardo sesuai dengan dasar sisi dunia penerbangan hasil kesepakatan Tokyo Convention 1963 menyatakan bahwa Indonesia sudah merativikasi UU No 2 tahun 1946. Terkait tindakan dan penegakan hukumnya Indonesia telah mengatur dalam UU No 4 tahun 1976. Rico menguraikan, secara prinsip Negara Indonesia sebagai negara tempat pendaratan hanya bisa melakukan penindakan dan penyelidikan untuk mengetahui makna dan motif dan hasilnya akan diberikan pada tanda kebangsaan pesawat, yakni Australia.
Indonesia bisa menerapkan hukum pidana pada pelaku jika Indonesia mengakui modernisasi Tokyo Convention. "Kita bisa menangani pidana nya jika modernisasi Tokyo convention diakui oleh Indonesia. Tapi semua negara belum menyepakati ini," imbuhnya.
Sebagai langkah penanganan berikutnya terhadap Matt, kata Rico, pihaknya telah berkoordinasi dengan Konjen Australia, imigrasi dan Polda Bali. Langkah deportasi bisa dilakukan jika proses penyidikan selesai.
"Ini yang akan terus kita koordinasikan," pungkasnya.
Matt Konsumsi Obat karena Kelelahan dan Alami Masalah Keluarga
Matt Christopher (28) masih menjalani perawatan di rumah sakit di Denpasar, Bali. Pria asal Australia ini diamankan terkait insiden pesawat Virgin Australia. Tindakannya yang menggedor kokpit membuat pilot menekan tanda sinyal pembajakan. Matt saat itu dalam kondisi teler karena mengkonsumsi obat. Dia menyangka pintu kokpit itu toilet.
"Alasan konsumsi obat obatan itu dia kelelahan. Dia bercerita kalau sedang alami masalah keluarga," jelas Kabid Humas Polda Bali AKBP Heri Wiyanto pada wartawan di Mapolda Bali, Sabtu (26/4/2014).
Heri menjelaskan, kepergian Matt dari Brisbane, Australia dengan menumpang Virgin pada Jumat (25/4) karena pria yang bekerja sebagai kontraktor ini ingin menemui istri dan anaknya.
"Dia berniat nyari istrinya kesini," imbuhnya.
Matt sebelum berangkat mengkonsumsi obat-obatan yang dipadu dengan minuman bersoda. Akibatnya, dia 'teler'. Saat di pesawat, Matt tertidur, menjelang pesawat tiba di Bali, pramugari membangunkannya. Matt kaget dan buru-buru ke toilet.
Matt sempat ke toilet sekali, dan kemudian hendak balik lagi. Saat itulah dia menggedor-gedor pintu kokpit karena menyangka itu pintu toilet. Matt segera diamankan staf pesawat dan dibawa ke kursi belakang. Namun pilot sempat menekan tombol hijack.
Link Artikel: http://beritainfosehat.blogspot.com/2014/04/foto-matt-christoper-bajak-virgin-tidak.html
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.
No comments:
Post a Comment