PELAKU BOM BOSTON DITAHAN DISEL KECIL PINTU BAJA Tersangka Dzhokhar Tsarnaev Ditahan Dengan Pintu Baja. Dipindahkan ke penjara, tersangka bom Boston, Dzhokhar Tsarnaev ditempatkan di sebuah sel kecil dengan pintu baja. Pemuda 19 tahun ini hanya dibolehkan membaca, tanpa boleh nonton televisi atau mendengarkan radio.
Dzhokhar telah diperbolehkan keluar dari rumah sakit Beth Israel Deaconess Medical Center setelah menjalani perawatan medis sejak tertangkap pada 19 April lalu. Kini, Dzhokhar ditahan di sebuah fasilitas tahanan rumah sakit bernama Federal Medical Center Devens yang ada di negara bagian Massachusetts.
FMC Devens ini berlokasi sekitar 64 km dari Boston. Juru bicara FMC Devens, John Collauti menjelaskan kondisi sel tahanan yang dihuni Dzhokhar di fasilitas tersebut.
Seperti dilansir nydailynews.com, Senin (29/4/2013), Collauti menuturkan, Dzhokhar ditempatkan dalam sel tahanan khusus dengan pengamanan dan pengawasan ketat sehingga petugas bisa memantaunya setiap saat.
Menurut Dzhokhar, terdapat pintu baja pada sel yang dihuni Dzhokhar. Pintu baja tersebut dilengkapi dengan jendela kecil untuk melihat ke dalam sel dan sebuah celah panjang untuk memasukkan makanan dan obat-obatan ke dalam sel.
Namun Collauti enggan mendeskripsikan lebih lanjut soal kondisi Dzhokhar. Dia hanya menyebutkan bahwa sejumlah petugas medis secara bergiliran akan memeriksa kondisi Dzhokhar.
Secara umum, Collauti mengatakan, penjaga bisa mengawasi setiap tahanan dengan kamerca CCTV. Khusus untuk tahanan yang ada di dalam sel khusus, tidak diperkenankan menggunakan televisi maupun radio. Namun mereka diperbolehkan membaca buku dan bahan bacaan lainnya.
FMC Devens merupakan fasilitas yang menampung para tahanan pria yang membutuhkan perawatan medis khusus atau jangka panjang atau perawatan mental. Lokasinya berada di dekat di pangkalan militer yang tak terpakai lagi Fort Devens di Devens, Massachusetts.
Dalam kasus ledakan bom Boston ini, Dzhokhar dikenai dakwaan penggunaan senjata pemusnah massal. Jika terbukti bersalah di pengadilan, Dzhokhar terancam hukuman mati.
Sang kakak laki-laki, Tamerlan Tsarnaev tewas usai baku tembak dengan polisi, pekan lalu. Menurut pengakuan Dzhokhar kepada penyidik, Tamerlan merupakan dalang serangan bom yang menewaskan 3 orang dan melukai lebih dari 200 orang tersebut. Dikatakan Dzhokhar yang menjawab pertanyaan-pertanyaan penyidik dengan tulisan, mereka berdua bertindak sendiri tanpa dibantu pihak-pihak lain. Dzhokhar mengaku mereka tidak terkait dengan kelompok teroris manapun di luar negeri.
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.
No comments:
Post a Comment