[VIDEO] SPESIFIKASI MOBIL TOYOTA AGYA TERBARU Kelebihan Kekurangan Mobil Toyota Agya 2013. Tidak butuh waktu lama bagi Toyota Astra Motor (TAM) untuk panen keuntungan dari mobil murah ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC) miliknya Agya.
Mereka mengklaim setelah tiga jam resmi diluncurkan, Agya langsung terpesan 1.570 unit. Mobil 1.000cc ini dibanderol mulai Rp99,9-120,75 juta On the Road di Jakarta.
Sebelum mobil itu dikirim langsung ke konsumen, Toyota memberikan kesempatan media termasuk untuk menjajal memampuan Agya di Bandung, Jawa Barat, akhir pekan lalu.
Rute yang ditempuh memang bukan dari Jakarta ke Bandung, tapi hanya berkeliling kota Kembang. Mungkin sesuai dengan tipe Agya, yaitu city car alias mobil perkotaan.
Mendapatkan kesempatan menjajal lebih dulu Agya TRD S transmisi matik. Perjalanan pun dimulai dari daerah Paster, Bandung.
Nah, sebelum membawa Agya berkeliling. Ada baiknya untuk membedah tampilan eksterior dan interiornya. Mobil ini memiliki dimensi panjang 3.580, lebar 1.600, dan tinggi 1.530, wheelbase 2.730 mm dan radius putar 4,4 meter.
Tongkrongan Agya memang tidak dibuat mirip dengan kembarannya, Daihatsu Ayla. Meski diproduksi di tempat yang sama yaitu di PT Astra Daihatsu Motor (ADM) kawasan industri Suryacipta, Karawang Timur, Jawa Barat.
Agya TRD S (tipe termahal) terlihat lebih sporty. Fender dan grill depan didesain cukup ciamik hingga membentuk X. Makin terlihat "ganteng" dengan penambahan spoiler, aerokit depan, belakang, samping, emblem, dan sticker TRD-S.
Adapun bodi sampingnya mengadopsi desain garis tegas hingga ke belakang. Menaiknya, kaca samping belakang (penumpang) juga dibuat lebih besar.
Namun sayang, kaca belakang tidak dilengkapi wiper dan tak ada tuas pembuka di bagasi belakang. Artinya untuk membuka bagasi tidak bisa dari luar, tapi dibuka dari dalam mobil.
"Kita memang tidak menyediakan tuas pembuka di bagasi belakang. Pertimbangannya karena fungsinya tidak akan hilang juga, bisa dibuka dari dalam mobil (tombol di kanan bawah pengemudi)," kata General Manager Technical Service TAM, Dadi Herdiyandi di sela-sela test drive Agya.
Agya juga dilengkapi desain chrome door outside handle, side protective moulding, 6 spoke alloy wheel 175/65 R14, headlamp dan foglamp dengan aksesoris chrome.
Puas melihat tampilanya luar Agya, kini beralih ke dalam kabin. Dashboard dibuat menyatu dengan 2 Din Audio CD/MP3/USB/Aux berwarna silver.
Untuk memberikan kesan mewah meski mobil murah, Agya diberi sentuhan chrome A/C register, chrome list combination meter, chrome parking brake knob dan chrome shift lever knob.
Tampilan speedometer didesain cukup menarik dan mudah untuk dibaca. Menariknya, sudah ada Multi Information Display (MID)--dapat mengetahui konsumsi BBM, jarak tempuh, indikator bensin dalam bentuk bar, dan alarm.
Ada beberapa fitur keamanan dan keselamatan yang disematkan, seperti Dual SRS Airbag, sambuk pengaman, central lock meski belum auto lock--dalam kecepatan di atas 20 km/jam mobil akan terkunci otomotis. Terdapat juga fitur pengaturan kaca spion eletrik yang berada di samping kanan setir.
Tempat menaruh botol minuman ada setiap pintu depan-belakang dan di baris tengah depan yang persis di atas tuas transmisi.
Kursi berbahan fabric namun tidak begitu tebal. Ada juga headrest (sandaran kepala) dan sabuk pengaman di kedua baris kursinya. Bagasi belakang cukup muat untuk menaruh satu koper berukuran besar dan dua koper kecil.
Rasa penasaran makin besar untuk menjajal performa Agya, mulai dari sebagai pengemudi maupun penumpang.
Setelah membahas eksterior dan interior Agya. Kini giliaran menjajal kemampuan mobil yang dalam bahasa sansekerta berarti cepat tersebut.
Ruang kabin depan dan belakang terasa lega. Untuk ukuran tinggi badan 180 cm, ketika duduk lutut masih bisa bergerak bebas tanpa menyentuh jok depan.
Meski bahan jok tidak begitu tebal, tapi masih lumayan empuk menopang bokong. Pendingin ruangan (AC) terasa sejuk hingga ke belakang walau hanya diposisikan di tingkat 1, terlebih kondisi cuaca Bandung saat itu mendung.
Saat pindah di kursi penumpang depan juga terasa cukup lapang. Kaki dapat diselonjorkan dengan memundurkan jok sampai habis ke belakang. Tentu ini jadi nilai lebih dibanding kompetitor.
Lalulintas Bandung yang cukup padat rupanya bukan masalah berarti bagi Agya. Bodinya yang kompak memudahkan untuk bermanuver alias menyalip.
Sesekali melintasi jalanan rusak, suspensi Agya lumayan bisa meredamnya. Tapi tak jarang terasa bantingannya masih jauh dari harapan, bunyi cukup keras terdengar ketika roda melindas lubang lumayan dalam.
Kemampuan Agya makin diuji lantaran di Bandung sempat hujan deras. Tidak ada masalah ketika menerobos genangan air, hanya saja terdengar suara sedikit keras di atap mobil ketika diguyur hujan dengan intensitas besar.
Sebenarnya dalam kondisi tidak hujan, suasana dalam kabin masih lumayan kedap. Tapi tak dipungkiri sistem audio masih sedikit bercampur dengan suara dari luar ruangan.
Kini giliran melakoni sebagai pengemudi. Setir terasa ringan karena dilengkapi Electric Power Streering (EPS). Ringan ketika parkir dan stabil (berat) saat berada di kecepatan tinggi.
Ada satu hal yang cukup menarik ketika melirik layar MID, yakni ECO-driving. Indikator tersebut memberikan informasi apakah si pengemudi berkendara sudah irit bahan bakar atau belum. Jika Anda berkendara irit, maka logo ECO itu akan muncul (berwarna hijau) di layar speedometer.
Fitur ini biasanya dimiliki mobil kelas menengah dan kini sudah diadopsi mobil murah seperti Agya. Lagi-lagi ini jadi nilai plus.
Untuk transmisi matik tidak keluhan sama sekali, tapi sedikit catatan saat mencoba tipe manual. Perpindahan gigi masih sedikit terdengar bunyi.
Soal akselerasi, mesin DOHC 3 silinder berkapasitas 998 cc mampu menyemburkan tenaga 65,26 PS di 6.000 rpm dan torsi 8,8 kg.m pada 3.600 rpm, lumayan untuk mobil perkotaan.
Tenaganya cukup diandalkan khususnya pada putaran rendah, tapi jangan terlalu berharap banyak ketika melintasi trek tanjakan panjang.
Lalu bagaimana dengan konsumsi BBM Agya?
Saat menguji sengaja tidak mempraktekkan gaya berkendara ECO-driving. Seperti diketahui, Agya sudah melalui tahap verifikasi khusus program LCGC di mana konsumsi bahan bakarnya tembus 1 liter untuk 20 km. Namun, pada tes kali ini tidak bisa dicapai. Hasil terbaik di layar MID hanya 10,1 km/liter.
Satu lagi yang jadi nilai minus Agya adalah belum dilengkapi remote untuk membuka pintu. Jadi Anda harusnya memutar kunci secara manual.
Kesimpulan
Untuk ukuran mobil murah, Agya lumayan bisa diandalkan dengan fitur yang ditawarkan seperti airbag, power window, spion eletrik, power steering, central lock, dan Eco-diving.
Bisa saja Toyota menambah fitur lagi di Agya, tapi itu akan berdampak pada membengkaknya harga dan di luar dari ketentuan pemerintah soal batas patokan harga termahal mobil LCGC.
Dengan paket terbaik dan segala keterbatasan yang dimiliki, Agya layak masuk daftar referensi bagi Anda yang ingin beralih dari sepeda motor ke mobil atau pembeli pertama mobil (first buyer).
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.
No comments:
Post a Comment