Info Dunia Kehidupan Artis dan Tips Kesehatan Terbaru 2015

[FOTO] KRONOLOGIS BUPATI NGADA NTT MEMBLOKIR BANDARA TURELELO SOA NTT 2013 Mendagri Siapkan Sanksi Teguran Kepada Bupati Blokir Bandara

Cara Cepat Hamil Alami Rahasia Dokter

[FOTO] KRONOLOGIS  BUPATI NGADA MEMBLOKIR BANDARA TURELELO SOA NTT 2013  Mendagri Siapkan Sanksi Teguran Kepada Bupati Blokir Bandara. Menteri BUMN, Dahlan Iskan menjelaskan kronologi pemblokiran Bandara Turelelo Soa, Nusa Tenggara Timur (NTT) oleh Bupati Ngada, Marianus Sae. Mantan Direktur Utam PLN itu mengaku sudah melakukan pengecekan kepada Direktur Utama Merpati Asep Eka Nugraha.

VIDEO [FOTO] KRONOLOGIS  BUPATI NGADA NTT MEMBLOKIR BANDARA TURELELO SOA NTT 2013  Mendagri Siapkan Sanksi Teguran Kepada Bupati Blokir Bandara

"Hari itu Merpati jurusan Kupang-Ngada penuh. Tiba-tiba ada permintaan seat mengaku dari Trans Nusa. Dibilang oleh Merpati penuh. Tidak bisa lagi," ujar Dahlan.

Setelah itu, ujarnya, dijelaskan bahwa yang memesan tiket adalah Bupati Ngada, Marianus Sae. Pada hari itu, Marianus harus kembali untuk menghadiri pengesahan APBD sehingga pihak Merpati mengusahakan satu tempat duduk.

"Tapi menjelang berangkat, Bupati Ngada tidak datang. Merpati terbang sesuai jadwal. Kursi untuk bupati itu tetap kosong. Ini hasil pengecekan saya," ucapnya.

Menurut Dahlan, akibat peristiwa ini Merpati tidak banyak rugi. "Tapi masyarakat yang rugi," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, karena tidak mendapat tiket pesawat Merpati jurusan Kupang- Bajawa, Marianus Sae memerintahkan petugas Satpol PP Kabupaten Ngada memblokir Bandara Turelelo Soa, Sabtu 21 Desember 2013.

Petugas Satpol PP memblokir bandara sejak pukul 06.15 Wita hingga pukul 09.00 Wita. Akibat aksi ini, pesawat Merpati dengan nomor penerbangan 6516 dari Kupang-Soa batal mendarat di Bandara Turelelo Soa. Sebanyak 54 orang penumpang akhirnya kembali ke Bandara El Tari Kupang.

Kronologi Pemblokiran Bandara Turelelo Soa oleh Bupati Ngada NTT


Aksi Bupati Ngada, NTT, Marianus Sae yang memblokir bandara Turelelo Soa gara-gara dia kesal tidak dapat tiket, tengah jadi sorotan. Politikus PAN ini mengklaim dia tengah berupaya untuk memperjuangkan rakyat Ngada, dalam paripurna pengesahan APBD pada Sabtu (21/12) kemarin.

Berikut kronologi lengkap insiden itu.

1. Bupati Ngada di Kupang Kesusahan Cari Tiket Pulang

Pada Jumat (20/12) Marianus tengah berada Kupang, untuk menghadiri acara penyerahan DIPA oleh Gubernur NTT. Acara diikuti oleh seluruh bupati dan walikota di provinsi tersebut.

Nah, pada Sabtu (21/12) paginya Marianus hendak mengikuti paripurna di DPRD Ngada. Dia meminta ajudannya untuk mencarikan tiket penerbangan paling pagi ke Bajawa ibukota Ngada.

Penerbangan paling pagi adalah penerbangan Merpati. Si ajudan gagal mendapatkan tiket lantaran seluruh kursi Merpati sudah full.

2. Kirim 'Ancaman' Pemblokiran ke Merpati

Karena ajudan gagal mendapatkan tiket, Marianus turun tangan. Dia menelpon sana-sini, termasuk general manager dan Dirut Merpati untuk mendapatkan satu seat untuknya. Namun upaya itu tetap gagal.

Kemudian, dia mengirimkan SMS kepada pihak Merpati mengenai rencana pemblokiran. Alasannya, penerbangan Merpati itu juga menggunakan uang rakyat.

"Merpati kan sudah tahu, mereka terbang itu tanggal 21 Desember. Saya berjuang untuk tiket dari tanggal 20 Desember dari pukul 13.00 WITA sampai pukul 16.00 WITA, saya sudah kasih tahu pemblokiran itu pas pukul 16.00 WIB tanggal 20 Desember," kata Marianus.

3. Belakangan Merpati Tawarkan Tiket, Tapi Tak Diambil

Setelah Marianus mengirimkan SMS mengenai rencana pemblokiran, dia langsung mendapatkan respon dari pihak Merpati. Menurut Marianus, pihak Merpati langsung menawarkan tiket. Tapi...

"Saya SMS pimpinannya, besok (Sabtu) 21 Desember 2013, saya akan menutup bandara untuk Merpati. Saya SMS begitu baru dibalas bookingannya dapat," ujar Marianus.

Padahal, menurut politisi PAN ini, pada hari Jumat (20/12), pihak Merpati mengatakan penerbangan pagi sudah penuh untuk keberangkatan dari Bandara El Tari Kupang ke bandara di Kabupaten Ngada itu. Lalu jika benar dia harus mengikuti rapat paripurna DPRD di Ngada pada pagi hari, mengapa tidak mengambil tiket tersebut?

Marianus menyatakan dia menolak tiket Merpati itu karena sudah memegang tiket maskapai lain yang berangkat siang hari.

"Saya tidak terlalu penting untuk airline itu. Saya sampai minta kepala bandara tolong untuk booking karena ini paripurna DPRD. Saya sudah coba tapi semua bilang penuh. Saya seperti tidak dinilai di mata mereka, padahal saya sudah memohon-mohon," kata Marianus.

4. Blokir Bandara Benar-benar Dilakukan

SMS 'ancaman' yang dikirimkan Marianus itu ternyata bukan isapan jempol semata. Dia benar-benar membuktikan ucapannya.

Dari Kupang, Marianus menelpon Satpol PP Ngada yang memang merupakan bawahan dia untuk melakukan pemblokiran terhadap pesawat Merpati yang hendak turun di Bandara Turelelo Soa, Bajawa, Ngada.

Regu Satpol PP juga benar-benar melaksanakan perintah itu. Mereka memarkir kendaraan di landasan pacu.

5. Pesawat Tak Bisa Mendarat, Alihkan Tujuan ke Ende

Sementara itu Merpati yang bertolak dari Kupang pada Sabtu pagi, sudah hampir mendarat di Bandara Turelelo Soa. Namun pilot mendapati adanya pemblokiran di landasan. Pendaratan gagal dilakukan.

Akibatnya, Merpati yang hendak mendarat di Bajawa harus mengubah tujuan ke Ende. "Diputuskan pesawat mendarat di Ende," ujar Humas Merpati, Fikri.

Ende berada di sebelah barat Bajawa. Rute yang ditempuh pesawat pun lebih jauh. Jarak Ende dan Bajawa kurang lebih 125 kilometer.

6. Penumpang Harus Tempuh Perjalanan 125 Km dari Ende ke Ngada

Pesawat akhirnya mendarat di Ende, NTT. Namun jelas, perjalanan masih jauh dari selesai.

Sejumlam 54 penumpang harus menempuh perjalanan darat dari Ende ke Bajawa, Ngada. Jarak antara kedua kota 125 Km.

Para penumpang menumpang bus yang sudah disediakan Merpati.

Bupati Blokir Bandara, Ini Penjelasan Merpati


Bupati Ngada Nusa Tenggara Timur (NTT) Marianus Sae memblokir Bandara Turelelo Soa, Sabtu pagi 21 Desember 2013 gara-gara tidak kebagian tiket Merpati. Menurut Sekretaris Perusahaan Merpati Riswanto CP, insiden itu terjadi karena tak ada komunikasi.

Riswanto menjelaskan, perwakilan Bupati Ngada mengontak staf Merpati untuk booking tiket pesawat pada 20 Desember 2013. Protokoler Bupati Ngada, imbuhnya, belum membayar tiket tersebut.

"Namun, hingga pukul 16.00 waktu setempat, staf kami tidak bisa menghubungi protokoler Bupati Ngada. Akhirnya, sama-sama tidak ada kabar," jelasnya.

Hingga keesokan harinya, Bupati Ngada sudah membeli tiket pesawat dari maskapai lain dan terjadi aksi pemblokiran bandara. Merpati mengetahui ada aksi pemblokiran ketika satu pesawat dari Kupang hendak mendarat pukul 07.10 di Bandara Turelelo Soa.

"Pesawat kami tidak bisa mendarat karena sudah ada massa di landasan. Pesawat kami pun akhirnya kembali ke Kupang," jelasnya. Dari sana, penumpang diangkut dengan alat transportasi darat.

Diberitakan sebelumnya, Bupati Ngada sampai meminta DPRD Kabupaten Ngada untuk menunda rapat paripurna penetapan APBD gara-gara tak dapat tiket Merpati itu. Tapi permintaan itu ditolak DPRD sehingga sang Bupati merasa dirugikan.

Ada Tiket Kuota Khusus untuk Kepala Daerah


Sekretaris Perusahaan Merpati Riswanto CP menegaskan, sebetulnya Merpati menyediakan kuota khusus tiket bagi kepala daerah dan pejabat lainnya. Pengaturan tiket kuota khusus ini diserahkan ke perwakilan di daerah.

"Kami menyebut kuota khusus ini VIP. Kami menyediakan kok," kata Riswanto.

Hal ini menanggapi aksi Bupati Ngada Nusa Tenggara Timur (NTT) Marianus Sae yang memblokir Bandara Turelelo Soa, Sabtu pagi 21 Desember 2013 gara-gara tidak kebagian tiket Merpati.

Menurut Riswanto, masalah ini langsung diselesaikan di hari itu juga. Pimpinan Merpati, kata dia, sudah mengontak Bupati Marianus langsung. "Di situ langsung ada jalan tengahnya," kata dia.

Selain itu, Merpati berjanji akan memperbaiki mekanisme pengaturan tiket kuota khusus di daerah sehingga kasus serupa tidak terjadi lagi.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menegaskan bahwa tindakan Bupati Ngada itu salah, apapun alasannya. Dia tengah meninbang sanksi yang tepat bagi Marianus.

Meski demikian, Gamawan juga meminta maskapai Merpat bijaksana. Seharusnya, kata dia, ada kuota penerbangan untuk kepala daerah, terutama di daerah-daerah yang lokasinya jauh dari pusat. “Saya dengar staf Bupati Ngada datang bolak-balik hendak beli tiket, tapi dipimpong. Sampai kepala bandara ditelepon, tetap tak dapat tiket,” kata dia.

Gamawan mengatakan, dia juga pernah menjadi kepala daerah. Selalu ada kebijakan tak tertulis di berlaku di seluruh Indonesia bahwa ada kuota untuk kepala daerah, Kapolda, Danrem. “Kalau ada hal penting, kan pantas dia dikasih satu tiket. Apalagi dia (Bupati Ngada) mau menerima DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran),” ujar Mendagri.

Akibat tak mendapat tiket penerbangan Merpati pada Sabtu pagi, 21 Desember 2013, Bupati Ngada sampai meminta DPRD Kabupaten Ngada untuk menunda rapat paripurna penetapan APBD. Tapi permintaan itu ditolak DPRD sehingga sang Bupati merasa amat dirugikan.

Bupati Blokir Bandara, Mendagri Siapkan Sanksi Teguran


Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengaku belum bisa memutuskan apakah akan menjatuhkan sanksi berat kepada Bupati Ngada Nusa Tenggara Timur (NTT) Marianus Sae gara-gara memerintahkan pemblokiran bandara.

Sabtu 21 Desember lalu, Marianus memerintahkan Satpol PP menghadang landasan Bandara Turelelo Soa, Ngada, NTT, Sabtu 21 Desember lalu. Mendagri menilai, informasi selama ini baru dari media saja. Kementerian akan meminta penjelasan lebih detail dari Gubernur NTT.

"Ini kan kita baru dapat dari media saja," kata Gamawan saat menghadiri acara di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin 23 Desember 2013.

Gamawan menegaskan perbuatan Martinus memblokir bandara jelas salah. Karena tidak dibenarkan seorang kepala daerah menutup fasilitas umum. Ketika ditanyakan mengenai sanksi apa yang akan dijatuhkan, Gamawan mengisyaratkan akan memberikan teguran kepada Marianus.

"Teguran (sanksinya). Tapi kalau ada yang melaporkan itu sebagai pelanggaran hukum, silakan saja," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan Bupati Marianus Sae memerintahkan Satpol PP menghadang landasan Bandara Turelelo Soa, Ngada, NTT. Penyebabnya, sang Bupati tidak mendapat tiket pesawat Merpati dari Kupang menuju Ngada.

Bupati Marianus merasa dirugikan karena akhirnya dia tidak bisa ikut rapat dengan DPRD yang membahas soal daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA).

Blokir Bandara, Bupati Bahayakan Aktivitas Penerbangan


Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin menyayangkan tindakan Bupati Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT) Marianus Sae yang memerintahkan Satpol PP memblokir Bandara Turelelo Soa, Sabtu 21 Desember lalu.

"Peristiwa itu seharusnya tidak perlu terjadi," kata Amir kepada wartawan, Senin 23 Desember 2013. Langkah yang ditempuh Bupati Ngada tersebut, menurut Amir, bukan hanya melanggar hukum, tapi juga membahayakan aktivitas penerbangan. "Bahaya manakala pesawat jadi tidak bisa mendarat pada waktunya," katanya.

Tindakan itu juga sangat mengganggu pelayanan publik karena beberapa pesawat tak bisa mendarat di Bandara Turelelo Soa.

Seperti diberitakan sebelumnya, Bupati berang dan memerintahkan Satpol PP memblokir bandara karena tidak mendapat tiket pesawat Merpati jurusan Kupang- Bajawa. Akibat tidak mendapat tiket pesawat, Marianus merasa dirugikan. Dia tidak bisa hadir dalam rapat dengan DPRD untuk membahas daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA).

Petugas Satpol PP memblokir bandara sejak pukul 06.15 Wita hingga pukul 09.00 Wita. Akibat aksi ini, pesawat Merpati dengan nomor penerbangan 6516 dari Kupang-Soa batal mendarat di Bandara Turelelo Soa. Sebanyak 54 orang penumpang akhirnya kembali ke Bandara El Tari Kupang.


Cara Cepat Hamil Alami Rahasia Dokter

Like dan share ya sobat...
Link Artikel: http://beritainfosehat.blogspot.com/2013/12/foto-kronologis-bupati-ngada-ntt.html
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.

Comments :

No comments:

Post a Comment