[FOTO] KRONOLOGIS PENYEBAB KAPAL FERY TENGGELAM DI KOREA SELATAN 2014 Wakil Kepala Sekolah Bunuh Diri Merasa Bersalah Atas Hilangnya Pelajar di Kapal Fery Korsel. Pensiunan US Coast Guard Kapten Peter Boynton memiliki spekulasi tentang bagaimana kapal fery berpenumpang di Korea Selatan bisa tenggelam. Menurutnya, kapal tersebut membentur sesuatu yang berada di dalam air.
Beberapa penumpang melaporkan mendengar suara benturan keras sebelum kapal tenggelam. Suara tersebut disinyalir berasal dari adanya pergeseran barang di dalam penyimpanan kargo.
"Itu kemungkinan akibat dari pergeseran kargo atau kerusakan dalam lainnya. Tapi suara yang dilaporkan tersebut lebih mungkin karena menabrak sesuatu," ujarnya.
Hingga hari ini, sebanyak 287 orang masih belum ditemukan. Pihak patroli pantai Korsel baru memastikan 179 orang yang berhasil diselamatkan dari kapal tersebut. Sedangkan sebanyak 9 orang ditemukan sudah tak bernyawa.
Masih belum diketahui pasti penyebab terbalik dan tenggelamnya kapal feri seberat 6.825 ton tersebut. Sejumlah penumpang selamat menuturkan adanya suara benturan keras yang diikuti dengan terhentinya pergerakan kapal. Dugaan sementara, kapal tersebut menabrak benda yang ada di dalam lautan.
Teori Bagaimana Kapal Feri di Korea Selatan Bisa Tenggelam
Pensiunan US Coast Guard Kapten Peter Boynton memiliki spekulasi tentang bagaimana kapal fery berpenumpang di Korea Selatan bisa tenggelam. Menurutnya, kapal tersebut membentur sesuatu yang berada di dalam air.
"Cepatnya feri ini mulai miring dan kemudian berguling pada sisinya menunjukkan kerusakan yang signifikan, dan kerusakan tersebut kemungkinan menyebabkan banjir besar yang akan menyebabkan sebuah kapal berukuran hampir 500 kaki panjang tenggelam," ujar Peter seperti yang dilansir cnn.com, Kamis (17/4/2014).
Beberapa penumpang melaporkan mendengar suara benturan keras sebelum kapal tenggelam. Suara tersebut disinyalir berasal dari adanya pergeseran barang di dalam penyimpanan kargo.
"Itu kemungkinan akibat dari pergeseran kargo atau kerusakan dalam lainnya. Tapi suara yang dilaporkan tersebut lebih mungkin karena menabrak sesuatu," ujarnya.
Hingga hari ini, sebanyak 287 orang masih belum ditemukan. Pihak patroli pantai Korsel baru memastikan 179 orang yang berhasil diselamatkan dari kapal tersebut. Sedangkan sebanyak 9 orang ditemukan sudah tak bernyawa.
Masih belum diketahui pasti penyebab terbalik dan tenggelamnya kapal feri seberat 6.825 ton tersebut. Sejumlah penumpang selamat menuturkan adanya suara benturan keras yang diikuti dengan terhentinya pergerakan kapal. Dugaan sementara, kapal tersebut menabrak benda yang ada di dalam lautan.
Kapal Feri yang Tenggelam di Korsel Tidak Dikemudikan Nakhoda
Penyidik kecelakaan kapal feri yang tenggelam di Korea Selatan mengatakan, saat kapal tenggelam kemudi tidak dikendalikan oleh nakhoda. Kemungkinan besar, kapal tersebut dikemudikan oleh perwira junior. Tetapi hal itu masih bersifat dugaan sementara.
"Yang mengemudi pada saat kejadian kemungkinan perwira ketiga (junior)," ujar penyidik Park Jae-eok seperti dikutip dari Reuters, Jumat (18/4/2014).
Lanjut, Park Jae mengatakan, saat kejadian kemungkinan besar nakhoda atau kapten kapal berada di anjungan. Sampai saat ini penyidik masih fokus menyelidiki kebenaran tersebut.
"Nakhoda kemungkinan berada di jembatan (anjungan)," imbuh Park dalam jumpa persnya.
Untuk saat ini para penyelam yang berjumlah 500 orang masih terus berusaha memasuki kabin-kabin kapal. Tim penyelamat juga berupaya menyuplai oksigen dan makanan ke dalam kapal. Diharapkan suplai itu bisa dimanfaatkan oleh penumpang kapal yang masih hidup dan terjebak di dalam kapal.
Kapal tujuan Pulau Jeju itu tenggelam pada Rabu 16 April dan mengangkun 475 orang. Otoritas Korea Selatan memastikan sampai siang ini total korban tewas berjumlah 25 orang dan 271 masih dinyatakan hilang. Untuk korban yang berhasil dievakuasi berjumlah 179 orang. Para keluarga korban berharap semoga pencarian dapat dirampungkan.
Lee Terancam Penjara Seumur Hidup
Lee Joon Seok, kapten kapal feri Korea Selatan yang tenggelam menghadapi proses hukum. Lee terancam pidana penjara seumur hidup karena dianggap menjadi penyebab tenggelamnya kapal yang menewaskan 29 orang.
Dikutip CNN dari media pemerintah setempat, Sabtu (19/4/2014), Lee disangka karena meninggalkan tanggung jawabnya dengan meninggalkan kapal, lalai, menyebabkan orang lain cedera, tidak melakukan kontak penyelamatan dengan kapal lain dan melanggar hukum kelautan.
"Lee didakwa menjadi penyebab tenggelamnya kapal Sewol karena tidak memperlambat kecepatan saat berlayar di rute sempit," kata jaksa Lee Bong-Chang seperti ditulis Yonhap.
Selain itu Lee dianggap tidak menjalankan prosedur benar untuk memandu penumpang menyelamatkan diri sehingga menyebabkan para penumpang meninggal atau terluka.
Bila terbukti bersalah, Lee akan menjalani hukuman penjara minimal 5 tahun hingga seumur hidup.
Jae-Eok Park, jaksa dari Korsel mengatakan Lee tidak berada di ruang kemudi ketika kapal mulai tenggelam. "Tidak jelas dimana dia ketika kecelakaan itu terjadi," ujarnya.
Merasa Bersalah Atas Hilangnya Ratusan Pelajar, Wakil Kepala Sekolah Bunuh Diri
Musibah tenggelamnya kapal feri Korea Selatan (Korsel) menimbulkan duka mendalam bagi para keluarga korban. Bahkan wakil kepala sekolah SMA Danwon ditemukan tewas gantung diri. Pria tersebut merasa bersalah atas hilangnya ratusan pelajar sekolah tersebut dalam insiden itu.
Kang Min Kyu ditemukan gantung diri pada Jumat, 18 April waktu setempat di atas sebuah pohon dekat gedung olahraga di Pulau Jindo, tempat para anggota keluarga penumpang kapal feri berkumpul menanti kabar tentang orang-orang terkasih mereka. Pria berumur 52 tahun itulah yang memimpin rombongan pelajar di kapal tersebut. Dia merupakan salah satu dari 174 penumpang yang berhasil selamat dalam musibah tenggelamnya kapal bernama Sewol tersebut.
Kang meninggalkan pesan bunuh diri. Dalam pesannya, Kang mengungkapkan dirinya merasa bersalah karena telah selamat sementara murid-muridnya tidak. Pria itu mengaku ingin bertanggung jawab atas apa yang telah terjadi karena dirinya merupakan pemimpin rombongan.
"Sebagai orang yang bertanggung jawab atas keselamatan para pelajar, dia menderita akibat perasaan bersalah yang serius," ujar seorang guru seperti dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (19/4/2014). "Para keluarga korban meluapkan kemarahan mereka padanya dan hatinya hancur," imbuhnya.
Dalam pesan terakhirnya, Kang juga meminta agar jasadnya dikremasi dan abunya disebarkan di tempat tenggelamnya kapal feri tersebut.
Sejauh ini, 29 orang telah ditemukan tewas dalam musibah kapal feri tersebut. Lebih dari 270 orang lainnya hingga kini belum ditemukan. Pencarian pun terus dilakukan untuk menemukan para korban yang masih hilang.
Kapal feri yang biasa mengantarkan penumpang ke resor Pulau Jeju ini membawa total 477 orang saat kejadian pada Rabu (16/4). Dari jumlah tersebut, sebagian besar atau sebanyak 375 penumpang merupakan pelajar SMA Danwon yang hendak berwisata ke Pulau Jeju. Mereka didampingi oleh 14 guru. Sisanya merupakan penumpang lain dan awak kapal.
Link Artikel: http://beritainfosehat.blogspot.com/2014/04/foto-kronologis-penyebab-kapal-fery.html
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.
No comments:
Post a Comment