Karena ada selisih jumlah uangnya," kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes (Pol) Tri Mariyanto, Jumat (15/3/2013) dini hari. Korban mutilasi diketahui juga menjadi bandar judi. "Tonny ini kawan bandar sabu. Korban juga bandar judi. Alanshia punya hutang ke Tonny Rp 400 juta," terang Tri.
Saat bertemu, pelaku dan korban sama-sama mengonsumsi sabu. "Keduanya mengonsumsi sabu," katanya. Tri menambahkan, Alanshia sudah mengakui telah memutilasi korban. Tonny Arifin Djonim ditemukan tewas dalam kondisi termutilasi menjadi 11 potong di ruko Mediterania Marina Residence No 26D, Jakarta Utara. Oleh Alanshia, tubuh Tonny disimpan di satu koper, dua kardus, dan 5 kantong kresek.
Alanshia, tersangka mutilasi di Ancol yang ditangkap di Surabaya, Jawa Timur akan diterbangkan ke Jakarta pagi ini. Tersangka rencananya akan dibawa ke Mapolres Jakarta Utara."Mungkin pesawat jam 7, tapi saya belum dapat info pastinya.
Rencananya langsung ke Polres," kata Kapolres Jakut, Kombes (Pol) M Iqbal saat dikonfirmasi, Jumat (15/3/2013).Alanshia diduga memutilasi korbannya Tonny Arifin Djonim dengan menggunakan gergaji kayu dan besi. Keduanya sempat cek-cok terkait penjualan sabu.
Sebelum memutilasi, Alanshia menjerat leher korban dengan tali plastik dan kemudian menginjak-injak tubuhnya. Mutilasi ini dilakukan di Ruko Mediterania Marina Residence No 26D, Jakarta Utara.
Pelaku mutilasi terhadap Alanshia atau As mengaku berteman dengan korbannya Tonny Arifin Djonim. Tapi polisi masih mendalami keterangan pelaku."Hubungannya teman dengan korban, dugaan kuat teman bisnis, tapi kita akan dalami pelaku begitu sampai sini (Jakarta)," kata Kapolres Jakarta Utara Kombes Pol M Iqbal di Mapolsek Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (14/3/2013).
Iqbal akan menunggu kedatangan Alanshia untuk mengungkapkan motifnya. Dugaan sementara Alanshia membunuh dan memutilasi Tonny karena persoalan hutang dan sakit hati."Kita akan buka motifnya, dan apakah dia tersangka tunggal, dan ada apa di balik semua ini.
Sementara motifnya dugaan kita hutang piutang, sakit hati, kita belum tahu karena masih kita periksa," ujar Iqbal.
Alanshia, pelaku mutilasi terhadap Tonny Arifin Djonim di Ancol, Jakarta Utara, ditangkap di kawasan Dukuh Pakis, Surabaya. Saat ditangkap, pelaku tampak berjalan mondar-mandir. Menurut Kapolrestabes Surabaya, Kombes (Pol) Tri Mariyanto, pelaku dibekuk sekitar pukul 18.00 WIB, Kamis (14/3/2013).
"Pelaku diamankan anggota Dukuh Pakis karena mencurigakan dan terlihat ling-lung. Saat ditanya bahasa Indonesia hanya diam," katanya. Saat diamankan, kata Tri, pelaku sedang jalan kaki di kawasan Dukuh Pakis dan mondar mandir.
"Mondar mandir seperti orang bingung tapi pakaiannya rapi sehingga diamankan. Kemudian, kita datangkan penerjemah," imbuhnya. Dia diamankan saat mondar-mandir berjalan kaki di kawasan Dukuh Pakis. Alanshia berada di Surabaya sejak Selasa (12/3).
"Memang benar. Pelaku tidak bisa berbahasa Indonesia" unkap Tri Mariyanto. "Pelaku warga negara asing, sementara ini warga negara China. Dia pakai visa tapi kita masih dalami visanya," kata Kapolres Jakarta Utara Kombes Pol M Iqbal di Mapolsek Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (14/3/2013).
Iqbal menambahkan pelaku ditangkap di sebuah hotel di Dukuh Pakis, Surabaya, Jawa Timur, tanpa perlawanan. Ia tiba di Surabaya Selasa (12/3) dengan nama palsu. Kepastian Alian Chia sebagai pelaku itu juga sudah mendapatkan konfirmasi dari Kapolres Jakarta Utara Kombes Pol M Iqbal.
"Tadi saya foto pakai BB (BlackBerry) dan saya kirim ke kapolres Jakarta Utara, katanya A1," ungkap Tri Mariyanto.Polisi sempat kesulitan saat menginterogasi pelaku. Namun akhirnya, polisi mendatangkan penerjemah. Tri Mariyanto mengatakan, pihaknya sudah meminta Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara untuk datang ke Surabaya untuk memastikannya lagi.
Alanshia, pelaku mutilasi di Ancol, mengaku bekerja di Indonesia sebagai pebisnis. Bisnis yang ia jalankan adalah percetakan seperti pembuatan poster dan sejenisnya."Dia di Indonesia sebagai pebisnis, bisnisnya printing, tapi kita dalami," kata Kapolres Jakarta Utara Kombes Pol M Iqbal di Mapolsek Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (14/3/2013).
Istri Alanshia juga telah diamankan pihak kepolisian untuk pemeriksaan. "Istri tersangka kita amankan," ujar Iqbal. Namun Iqbal mengaku masih mendalami penyebab kematian Tonny Arifin Djonim, korban Alanshia. Termasuk kemungkinan adanya orang yang membantu Alanshia ketika memotong tubuh Tonny."Belum, nanti akan lengkap.
Kita akan rilis dan lakukan rekonstruksi untuk tahu alat apa dia memutilasi," ujar Iqbal.Seperti yang diketahui Tonny Arifin Djonim ditemukan tewas dalam kondisi termutilasi menjadi 11 potong di ruko Mediterania Marina Residence No 26D, Jakarta Utara.
Oleh Alanshia, tubuh Tonny disimpan di satu koper, dua kardus, dan 5 kresek.Alanshia tidak bisa berbahasa Indonesia dan ia berkebangsaan China, sehingga petugas Polrestabes Surabaya yang melakukan pemeriksaan awal mendatangkan intepreter untuk Alanshia.
Alanshia datang ke Surabaya pada hari Selasa (14/3) kemarin, ia menggunakan nama palsu dalam manifes pesawat yang ia tumpangi. Namun polisi berhasil menemukan hotel tempat ia menginap di kawasan Dukuh Pakis, Surabaya, dan Alanshia tertangkap tanpa perlawanan.
Link Artikel: http://beritainfosehat.blogspot.com/2013/03/foto-kronologis-mutilasi-ancol-alanshia.html
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.
No comments:
Post a Comment