[FOTO] MAKAM ALMARHUM UJE DI RENOVASI Kronologis dan Pendapat Pipik Atas Makam Uje Setelah Direnovasi. Makam almarhum ustad Jeffry Al Buchori atau Uje terlihat berbeda setelah direnovasi. Bentuknya terlihat lebih 'mewah' ketimbang makam-makam lain yang ada di kawasan Karet Tengsin, Jakarta.
Fajar Sidiq selaku adik kandung almarhum mengungkapkan, ia dan keluarga besarnya memang memiliki pertimbangan khusus untuk melakukan renovasi makam Uje.
"Tidak ada kepentingan apa-apa, ini supaya para peziarah nyaman," ujarnya saat dihubungi via telepon, Rabu (18/9/2013).
Bentuk makam yang kini menjadi perdebatan di kalangan keluarga almarhum ustad gaul tersebut, dinilai Fajar tidaklah berlebihan. Menurutnya, bentuk makam yang baru tersebut menjadi penghormatan bagi sosok Uje yang populer di mata umat muslim.
"Uje banyak memberikan sesuatu yang lebih. Bukan kemewahan yang Uje minta tapi bentuk kehormatan yang sudah diberikan kepada orang," tutur Fajar.
Umi Tattu: Kita Ada Kewajiban Memperbagus Makam Uje
Ibunda Uje, Umi Tattu punya alasan sendiri mengapa merenovasi makam mendiang anaknya yang kini dilapisi marmer dan lebih tinggi dari makam lainnya. Umi menilai tak ada yang salah dari memperindah makam.
"Itu kan anak kita, apa masalahnya? Malu sama jamaah dari negara lain. Malu kalau kuburan Uje nggak keurus," ungkapnya.
"Kita ada kewajiban. Pertama sebagai anak, kedua almarhum sebagai ustad dipandang ribuan jamaah, alim ulama. Hargain dong Uje," katanya.
Istri Uje, Pipik sebelumnya mengaku tak tahu dan kaget makam suaminya telah direnovasi. Bahkan Pipik dan anak-anak menangis begitu tahu makam Uje kini sudah berubah menjadi 'mewah'. Menurut Pipik, hal itu tak sesuai dengan kepribadian Uje yang sederhana.
Umi Tattu pun memiliki alasannya sendiri. "Umi juga belum bilang, nggak sempet, banyak urusan. Ini aja udah di asrama haji mau berangkat besok bawa rombongan. Dipikirnya karena udah tahu, terserah keluarganya Uje dah, mau dibangun bentuk apa istilah katanya," tuturnya.
"Tapi kok kabarnya malah nggak enak di media. Kalau memang dirasa nggak enak musyawarahlah. Ini kan orangtua," katanya dengan nada kecewa.
Umi lantas menjelaskan mengenai ide memperbagus makam Uje tersebut. "Memang ada cerita dan sejarahnya. Nggak mungkin tiba-tiba jadi secantik itu makamnya. Pertama ketika Uje meninggal setelah dua minggu datang seorang pengusaha yang punya pabrik marmer namanya Pak Didit," kisahnya.
"Umi kenal sama beliau, beliau punya niat baik agar makam Uje enak dilihat. Makam Uje mau dikeramik jangan sama siapa-siapa, saya siap. Saya senang ada orang punya inisiatif seperti itu," nilainya.
Umi Tattu pun menekankan, tak ada yang salah bila makam Uje dipercantik. "Yang paling cakep kuburan Uje. Wajarlah, Uje kan orangnya ganteng, wibawanya, derajatnya, sama beliau semangatnya bagus. Orang juga senang lihat makamnya jadi bagus. Jangan mengecewakan orang lain yang sudah mau bantu," jelasnya.
Adik Uje: Pusara Uje Direnovasi Seperti Makam Para Wali
Renovasi makam almarhum Uje menjadi perdebatan di kalangan keluarga. Istri almarhum, Pipik Dian Irawati merasa kurang sreg dengan desain makam yang dibuat lebih tinggi dari makam-makam lainnya.
Fajar Sidiq selaku adik kandung Uje pun mengungkapkan alasan renovasi tersebut. "Umumnya kan makam-makam Wali begitu ya. Dibuatnya lebih tinggi," ujar Fajar Sidiq saat dihubungi via telepon, Rabu (18/9/2013).
Sebelumnya Pipik mengaku tak biasa dengan bentuk baru dari makam sang suami. Bentuk makam yang lebih tinggi membuat dirinya tak lagi merasa 'dekat' dengan sosok almarhum kala berziarah.
Namun Fajar mengungkapkan, ia bersama sang ibu telah menginformasikan niat untuk memperbagus makam Uje pada Pipik. Menurutnya, sejak Idul Fitri lalu Pipik sudah setuju. Hanya saja tak ada perbincangan mengenai desain dan ukuran makam yang akan dibangun.
"Sudah diinfokan ke umi dan istrinya almarhum dan terakhir itu pertengahan Ramadan dan mau Lebaran mereka menginginkan sesuatu yang beda (di makam Uje). (Hanya) dalam pembangunan mereka tidak memberikan tinggi (ukurannya)," jelas Fajar.
Setelah direnovasi pada Senin (16/9/2013) lalu makam Uje memang nampak berbeda dengan makam-makam yang berada di TPU Karet Tengsin, Jakarta. Makam itu terlihat lebih 'mewah' dengan bahan marmer berwarna hitam.
Renovasi Makam Uje Sudah Disetujui Pihak Keluarga?
Pipik tidak tahu bahwa makam mendiang suaminya Uje akan direnovasi dengan menggunakan marmer dan lebih tinggi dari makam sekitarnya. Namun, kabarnya, ibunda dan adik Uje sudah menyetujui soal renovasi itu.
Salah satu penjaga makam TPU Karet Tengsin, Jakarta mengungkapkan bahwa ibunda Uje, Umi Tatu dan kakak Uje, Ustad Aswan Faisal sempat datang saat makam tersebut tengah direnovasi.
"Ibunya datang (saat renovasi), sama kakaknya yang ustad juga. Banyak keluarganya yang datang," ujar penjaga makam saat ditemui di TPU Karet Tengsin, Rabu (18/9/2013).
Sementara, Pipik mengaku tidak diajak berdiskusi atau pun diberi tahu oleh keluarga Uje terkait renovasi itu. Pipik mengetahui makam suaminya telah direnovasi dari penjaga makam.
"Nggak ada yang bicara ke saya. Makanya saya kaget. Kalau ada yang izin, mungkin ya nggak kaget," tutur ibu empat anak itu.
"Saya kan tidak mau mempermasalahkan apa pun. Tetapi, saya paling tahu suami saya seperti apa. Beliau baik hati, rendah hati, low profile, dan nggak mau berlebihan," jelasnya kemudian.
Pipik Kaget Saat Lihat Makam Uje Sudah Direnovasi
Istri almarhum Uje, Pipik mengaku tidak tahu kalau makam mendiang suaminya itu telah direnovasi. Pipik pun terkaget-kaget saat berziarah ke makam suaminya itu pada Jumat (13/9/2013).
"Pas sampai kita bingung, kaget. Kok kapan diubahnya?" ujar Pipik saat ditemui di Gedung Trans TV, Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (17/9/2013) malam.
Pipik mengungkapkan dirinya memang mengetahui kalau ada orang dekat Uje yang ingin merenovasi makam suaminya. Namun, ia tidak pernah tahu kapan makam itu akan direnovasi dan didesain seperti apa.
"Memang ada niat bagusin makam. Pak Didit, beliau mengutarakan mau menyumbang untuk membaguskan nisan almarhum," tuturnya.
"Saya bilang alhamdulillah. Saat itu, saya kenalkan juga sama umi Tatu juga. Tapi, bentuknya seperti apa saya nggak tahu," lanjutnya.
Makam Uje memang nampak berbeda dengan makam-makam yang berada di TPU Karet Tengsin, Jakarta. Makam itu terlihat lebih tinggi dari makam lainnya dan dibangun dengan bahan marmer berwarna hitam.
Anak Uje Nangis Lihat Makam Ayahnya Direnovasi
Tak hanya Pipik, anak-anak Uje juga sangat kecewa makam ayahnya direnovasi. Mereka pun menangis saat melihat makam yang kini berwarna hitam itu.
"Mereka (anak-anak) pertama melihat itu nangis," ujar Pipik saat ditemui di Gedung Trans TV, Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (17/9/2013) malam.
Pipik mengatakan, Uje sempat bilang kepada anak-anaknya kalau dirinya suka melihat makam yang hanya ditutupi rumput saja. Oleh karena itu, Adiba Khanza Az-Zahra, Mohammad Abidzar Al-Ghifari, dan Ayla Azuhro sangat kecewa melihat makam ayahnya kini.
"Setiap pulang ke rumah, kita pasti lewatin (TPU) Tanah Kusir. Almarhum selalu bilang sama anak-anaknya. Abi senang melihat makam dengan tanah dan hanya ada rumput-rumput saja, sejuk, segar," tuturnya.
Makam Uje memang nampak berbeda dengan makam-makam lain yang berada di TPU Karet Tengsin, Jakarta. Makam itu terlihat lebih tinggi dari makam lainnya dan dibangun dengan bahan marmer berwarna hitam.
"Anak-anak kecewa, sedih dengan keadaan ini, mungkin mereka masih inget kata-kata Abinya," lanjutnya.
Namun, Pipik berusaha mengajarkan anak-anaknya agar ikhlas. Ia pun minta agar keempat anaknya semakin rajin mendoakan ayahnya.
"Saya bilang, cukup kita doain Abi. Doa dari kalian dan Umi untuk Abi itu yang penting," tukasnya.
Pipik Tak Bisa Kontak Batin dengan Uje Setelah Makam Direnovasi
Pipik merasa sangat janggal saat berziarah ke makam mendiang suaminya, Ustad Jeffry atau yang akrab dipanggil Uje yang baru saja direnovasi. Ia pun sudah tidak bisa melakukan kontak batin dengan Uje.
Pipik mengungkapkan, biasanya melepas kerinduannya terhadap almarhum dengan memegang tanah di pusara Uje. Namun, kini ia tidak bisa lagi melakukannya karena sudah ditutupi dengan marmer.
"Saya biasa harus duduk di bawah. Meski baju saya harus kotor, saya bisa melakukan kontak batin. Saya bisa menangis," ujarnya saat ditemui di Gedung Trans TV, Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (17/9/2013) malam.
"Saya seperti bisa memeluk beliau dengan memegang tanah. Sekarang hanya bisa berdiri dan melihat sekitar. Ya seperti ada kejanggalan," tuturnya.
Meski kecewa, Pipik berusaha ikhlas melihat bentuk makam suaminya kini. Ia pun tak mau menyalahkan pihak yang telah melakukan renovasi.
"Ya saya berbaik sangka aja. Yang penting saya dan anak-anak doa saja," tukasnya.
Pipik Mimpi Uje Sedih Sebelum Makam Direnovasi
Pipik sangat kaget ketika melihat makam mendiang suaminya ternyata sudah direnovasi. Sebelum mengetahui makam Uje telah berubah bentuk, ia sempat memimpikan sang suami tengah bersedih.
"Aku sempat mimpi nggak enak, mimpi beliau sedih. Setelah itu aku ngajak teh Haji Lin, yuk kita ziarah ke makam," ujarnya saat ditemui di Gedung Trans TV, Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (17/9/2013) malam.
"Jumat (13/9/2013) subuh kita jalan berdua sama teh Haji. Pas sampai kita bingung, kaget, kok? Kapan diubahnya?" lanjutnya.
Dari penjaga makam, Pipik mengetahui bahwa proses renovasi belum lama rampung. Setelah direnovasi, makam Uje memang nampak berbeda dengan makam-makam yang berada di TPU Karet Tengsin, Jakarta.
Makam itu terlihat lebih tinggi dari makam lainnya dan dibangun dengan bahan marmer berwarna hitam.
"Saya sempat tanya sama orang-orang sekitar, katanya baru kemarin ini dibongkar," ujarnya.
Pipik mengakui bahwa dirinya telah memberi izin agar makam suaminya diperbagus. Namun, ia tidak menyangka bentuk makamnya akan seperti itu.
"Saya memang mengizinkan karena dibagusin saja, saya mikirnya hanya datar kanan-kiri pakai keramik. Setelah lihat desainnya, ya seperti itulah," jelasnya.
Pipik Tak Mau Ributkan Soal Renovasi Makam Uje
Istri mendiang Ustad Jeffry Al Buchori, Pipik mengaku tak mau meributkan kembali soal renovasi makam sang suami dengan keluarga. Ia mengaku sudah bertemu dengan ibunda Uje, Umi Tattu ketika mengantarnya pergi beribadah haji.
"Saya ke rumah beliau untuk mengantar beliau naik haji. Kalau beliau pergi haji memang sudah biasa mengantar. Hanya itu, nggak menyinggung soal makam," katanya.
Menurut Pipik, ia tak mau terlalu ikut campur. Ia pun memilih untuk mendoakan yang terbaik saja.
"Saya pikir saya hanya perlu berdoa saja. Almarhum perlu didoakan dari saya dan anak-anak," tuturnya.
Pipik mengaku sudah banyak berbincang dengan Umi Tattu. Namun menurutnya tak ada menyinggung soal renovasi makam.
"Kemarin tidak membicarakan apapun. Saya hanya datang dan memberikan uang saku saja," ujarnya.
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.
No comments:
Post a Comment