[VIDEO] KRONOLOGIS BENTROK TNI VS POLISI DI KARAWANG 2013 Pemicu Bentrok TNI-Polri di Karawang . Keributan antara puluhan anggota Batalion 305 Brigade Infanteri Linud 17/1 Kostrad Kerawang dengan oknum anggota Brimob di depan Gedung Pemda Karawang, Jawa Barat, terjadi karena masalah sepele.
Dari informasi yang dihimpun, awal keributan terjadi pada pukul 10.00 WIB, ketika itu seorang anggota 305 yang sedang mengantar istrinya, terlibat cekcok mulut dengan anggota Brimob yang sedang menjaga keamanan aksi demo buruh.
Pada pukul 12.30 WIB, sekitar 50 orang anggota Kostrad 305 datang dan melakukan penyerangan kembali kepada anggota Brimob. Baku hantam antara anggota TNI dan Brimob ini tidak dapat dihindari.
Dari data sementara, lima personel anggota Polres Karawang mengalami luka-luka, satu unit mobil patroli rusak, satu Pos Polisi yang berada di depan Mal Karawang rusak dan 1 Pos Polisi di depan alun-alun Karawang juga rusak.
Saat ini, situasi di sekitar Gedung Pemda Karawang sudah aman terkendali. Dandim turun tangan langsung untuk membubarkan anggota Kostrad 305 Karang. Dari pantauan, Polres Karawang juga dijaga petugas dari Kodim Kerawang dan Polisi Militer.
Kapolres Karang AKBP Tubagus Ade Hidayat yang dihubungi mengatakan, saat ini sedang menggelar rapat untuk menyikapi keributan ini.
Kapendam III Siliwangi Kolonel M Affandi mengaku masih melakukan pengecekan. "Saya masih perjalanan menuju Karawang," ujarnya.
Saat ini para petinggi Polri dan TNI masih berada dilokasi kejadian. Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Martinus Sitompul yang dihubungi juga mengatakan, masih melakukan pengecekan terkait kejadian ini.
Kronologi Bentrok TNI vs Polisi di Karawang
Bentrok antara TNI dan Polri di depan Mega Mal, Karawang, Jawa Barat, ternyata menimbulkan korban. Sedikitnya ada enam orang anggota polisi yang terluka. Bagaimana kronologi pertikaian ini?
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian dan TNI, pemicunya diketahui karena ada kesalahpahaman salah satu anggota Brimob dan anggota TNI. Kejadian dimulai sejak pagi, Selasa (19/11/2013).
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Budiman menyesalkan terjadinya bentrok ini. Padahal kejadian itu dipicu oleh kesalahpahaman.
"Kami sesalkan mereka melakukan tindakan tidak konstruktif. Mereka mencari Brimob, di luar kewenangannya," kata Budiman di Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (19/11/2013).
Berikut kronologinya yang dihimpun dari pihak TNI dan Polri:
Pukul 09.00 WIB
Pasukan Subden 2 Brimob melaksanakan pengamanan demo buruh di Pemda Kabupaten Karawang.
Pukul 09.30 WIB
Pasukan Brimob turun dari kendaraan. Kemudian ada seorang anggota yang melihat seseorang yang belakangan diketahui anggota TNI Batalyon 305 Brigade Infanteri Linud 17/1 Kostrad. Mereka kemudian melakukan agresi kata-kata hingga berakhir dengan adu fisik.
Setelah keributan, sempat terjadi perdamaian yang melibatkan Komandan TNI setempat pihak kepolisian. Polisi yang memukul juga sudah diberi tindakan.
Versi pihak TNI, anggota TNI itu sedang mengantar istrinya di Fraksi Golkar di DPRD, satu kompleks dengan Pemda. Lalu anggota TNI yang berpakaian preman itu ribut dengan pihak Brimob yang sedang mengamankan demo buruh.
Pukul 12.30 WIB
Puluhan anggota TNI melakukan sweeping dan menyerang petugas polisi yang bertugas di Pemda. Ada enam anggota yang luka memar. Mobil Dalmas dan mobil Dinas Kabag Ops juga dirusak. Setelah itu, massa bergerak ke pos pol Mega Mal Karawang dan merusak mobil, motor dan pos.
Versi pihak TNI, ada lima personel Polres yang luka-luka dan satu mobil patroli, serta pos polisi di depan Mega Mal yang rusak.
Pemicu Bentrok TNI-Polri di Karawang
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Budiman menyesalkan terjadinya bentrok antara prajurit TNI dengan anggota Brimob di Karawang Jawa Barat. Menurut Budiman kejadian itu dipicu oleh kesalahpahaman.
Anggota TNI yang tengah bersama istrinya terlibat kesalahpahaman dengan anggota Brimob. Oknum Brimob tersebut memukul anggota TNI sehingga terjadi keributan. Anggota TNI tersebut kemudian menghubungi beberapa temannya.
Sejumlah anggota TNI tersebut kemudian mengambil tindakan secara tidak terkoordinasikan. Mereka mencari anggota Brimob yang memukul rekannya.
"Kami sesalkan mereka melakukan tindakan tidak konstruktif. Mereka mencari Brimob, di luar kewenangannya," kata Budiman di Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (19/11/2013).
Anggota TNI tersebut antara lain merusak dan memukul anggota Brimob yang mereka temui. Budiman menginstruksikan agar peristiwa ini diselesaikan dengan baik.
"Saya perintahkan segera melakukan perbaikan-perbaikan kerusakan. Saya mengimbau kepada prajurit saya menyelesaiakan secara konstruktif," kata Budiman.
Saat ini menurut Budiman, Panglima Divisi dari Kodam Siliwangi telah menuju lokasi. Panglima Divisi telah bertemu dengan Irwasda Polda dan komandan Satuan Brimob untuk bisa mendinginkan suasana dan anggotanya.
Aksi Perusakan Oknum TNI di Karawang Berakhir Setelah Dibubarkan PM
Puluhan anggota TNI mengamuk di pos polisi depan Mega Mal, Karawang, Jabar. Aksi mereka berlangsung singkat karena ada polisi militer (PM) yang membubarkan.
"Nggak terlalu terburu-buru, kurang dari 10 menit," kata seorang saksi mata yang berkantor tak jauh dari lokasi.
Polisi militer itu datang dari markasnya yang terletak sekitar 100 meter dari lokasi kejadian. Dia berteriak sambil membubarkan para oknum TNI yang sudah merusak pos, mobil dan motor.
"Kantor PM dekat situ. Dibubarin satu orang PM, langsung bubar," tegasnya.
Hingga pukul 17.00 WIB, warga masih berkerumun di sekitar lokasi. Pos polisi yang dirusak kini ditutup kain hitam. Kendaraan lain yang hancur sudah dievakuasi.
"Sebelumnya sudah ramai karena demo buruh. Beberapa saat setelah kejadian, ada juga demo buruh yan lewat lagi," imbuhnya.
Belum jelas apa penyebab bentrokan ini. Sempat beredar kabar adanya korban luka, namun belum ada pejabat dari kedua belah pihak yang mengkonfirmasi.
KSAD akan Beri Sanksi Anggota yang Salah
Buntut dari bentrok TNI-Polri di Karawang, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Budiman sudah menginstruksikan kasus ini diusut dan diselesaikan dengan baik. Bila ada anggota TNI yang terbukti bersalah, maka akan diberikan sanksi.
"Tentunya terhadap anggota kami, kami melihat kadar kesalahannya. Kalau sanksi sesuai hukum disiplin militer," jelas KSAD Jenderal Budiman.
Hal itu disampaikan Budiman di Jalan Kapt Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (19/11/2013).
"Kalau ada tindak pidana bisa dengan pidana militer, kalau tidak ada pidananya ya cukup pembinaan," imbuhnya.
Sebelumnya, Budiman menyesalkan terjadinya bentrok antara prajurit TNI dengan anggota Brimob di Karawang Jawa Barat. Menurut Budiman kejadian itu dipicu oleh kesalahpahaman.
Anggota TNI yang tengah bersama istrinya terlibat kesalahpahaman dengan anggota Brimob. Oknum Brimob tersebut memukul anggota TNI sehingga terjadi keributan. Anggota TNI tersebut kemudian menghubungi beberapa temannya.
Sejumlah anggota TNI tersebut kemudian mengambil tindakan secara tidak terkoordinasikan. Mereka mencari anggota Brimob yang memukul rekannya.
"Kami sesalkan mereka melakukan tindakan tidak konstruktif. Mereka mencari Brimob, di luar kewenangannya," kata Budiman di Jalan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (19/11/2013).
Anggota TNI tersebut antara lain merusak dan memukul anggota Brimob yang mereka temui. Budiman menginstruksikan agar peristiwa ini diselesaikan dengan baik.
"Saya perintahkan segera melakukan perbaikan-perbaikan kerusakan. Saya mengimbau kepada prajurit saya menyelesaiakan secara konstruktif," kata Budiman.
Motor Polisi Dilempar ke Selokan oleh Oknum TNI
Saat bentrok di depan Mega Mal, Karawang, Jabar, oknum TNI sempat melempar motor polisi ke selokan. Mereka juga menghancurkan sejumlah kendaraan lain.
Seorang saksi yang bekerja tak jauh dari lokasi kejadian menuturkan, insiden ini berlangsung pada pukul 13.00 WIB. Dia melihat ada dua motor yang dilempar ke selokan, yakni motor polisi berwarna putih dan Honda Beat.
"Saya nggak tahu yang Honda Beat itu karena ditilang atau motor pribadi polisi," kata saksi tersebut , Selasa (19/11/2013). Dia sempat menjepret motor polisi yang masih berada di selokan.
Dia tak melihat berapa jumlah polisi yang berada di dalam pos. Yang pasti, mereka kalah jumlah dari anggota TNI berseragam yang datang menggunakan motor itu.
"Saya juga nggak berani dekat-dekat," imbuhnya.
Usai kejadian, saksi yang kantornya tak jauh dari lokasi kejadian ini melihat bangunan pos polisi hancur. Lalu, ada sebuah mobil Honda Civic yang rusak. "Beberapa motor juga hancur," sambungnya.
Kini, lokasi kejadian diberi garis polisi. Beberapa kendaraan yang dirusak sudah dievakuasi. Lalu lintas yang sempat macet kini kembali lancar.
Kain Hitam Tutupi Pospol yang Rusak Saat Bentrok TNI dan Polri di Karawang
Terjadi pengrusakan pos polisi di depan mal di Karawang, Jawa Barat. Akibatnya sebuah motor vooridjer masuk selokan dan pos polisi tersebut kemudian ditutup kain hitam.
"Tadi ada ribut-ribut, ada motor juga masuk ke selokan," kata tukang becak, Wawan, yang biasa mangkal di sekitar pos polisi depan Mall Karawang, Jl Ahmad Yani, Karawang, Selasa (19/11/2013).
Penutupan dengan kain hitam tersebut karena kaca-kaca pos telah pecah sebagian. Tak nampak polisi di pos yang berada tepat di pertigaan arah ke Tuparev dan Cikampek.
Wawan mengatakan, ia tak begitu mengerti apa penyebab kerusakan itu. "Pokoknya nggak ada yang berani maju, kita cuma nonton dari jauh," ujar Wawan dengan logat sundanya yang kental.
Sementara itu lalu lintas di depan pos sekitar pukul 19.00 WIB nampak lancar. Kapolda Jabar Irjen Pol Suhardi Aliyus dan Pangdam Siliwangi dikabarkan telah bertemu untuk membicarakan hal ini.
Wujud Mobil, Motor dan Pospol yang Dirusak Oknum TNI di Karawang
Aksi puluhan oknum TNI berlangsung di tengah keramaian Mega Mal, Karawang, Jabar. Mereka merusak pos polisi, motor dan mobil yang terparkir di jalanan. Ini wujud kerusakan yang berhasil direkam warga.
Seorang saksi mata yang merekam kejadian ini mengatakan, puluhan oknum TNI itu datang menggunakan motor sekitar pukul 13.00 WIB, Selasa (19/11/2013). Pos polisi yang diincar terletak di Jl Ahmad Yani, tepat di depan Mega Mal.
Tak ada warga yang berani mendekat saat insiden berlangsung. Usai kejadian, barulah foto-foto kejadian memalukan ini beredar.
Berikut foto yang dijepret seorang saksi yang bekerja tak jauh dari lokasi kejadian, namun demi alasan keselamatan, dia tak mau disebutkan namanya:
Mobil
Mobil Honda Civic berwarna abu-abu ini mengalami kerusakan cukup parah. Kaca depannya hancur dan bagian belakangnya juga penyok.
Belum jelas siapa pemilik mobil tersebut. Namun sang pemilik memarkirkannya di depan pos polisi.
Pos Polisi dan Mobil Patroli
Selain mobil Honda Civic, saksi di lokasi juga melihat perusakan pos polisi dan mobil patroli. Khusus untuk pos polisi, kondisinya cukup parah. Kacanya hancur dan beberapa fasilitas rusak.
Mobil patroli yang terpakir tak jauh dari pos polisi juga ikut rusak
Motor Polisi
Motor polisi yang berada di dekat pos polisi juga ikut dirusak. Posisinya berada di samping pos.
Aksi ini berlangsung kurang dari 10 menit. Belum jelas apa motifnya, termasuk kemungkinan adanya korban.
Motor Dibuang ke Selokan
Ada dua motor yang dilempar ke selokan oleh oknum TNI. Satu motor Honda Beat warna biru, satu lagi motor polisi berwarna putih.
Belum jelas kenapa motor Honda Beat itu dilempar ke selokan. Proses evakuasi kendaraan masih berlangsung hingga pukul 15.00 WIB.
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.
No comments:
Post a Comment