[FOTO] SOSOK PROFIL ZAINAL NUR RIZKY PUTRA WIRANTO Puisi Zainal Nur Rizky Dan Pesantren Darul Uloom Zakariyya Afrika Selatan. Zainal Nur Rizky, putra bungsu Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, meninggal dunia di Johanesburg, Afrika Selatan, Rabu 29 Mei 2013. Dia menghadap Yang Kuasa saat sedang menuntut ilmu agama di Perguruan Tinggi Agama Islam Darul Uloom Zakariyya, Afrika Selatan.
Perguruan Tinggi ini adalah satu dari banyak tempat para pengikut Jamaah Tabligh memperdalam ilmu agama mereka, selain di India dan Pakistan. Pesantren modern dengan luas 9,7 hektar ini terletak di tengah bekas lahan pertanian yang sejuk di Lenasia.
Melansir dari darulfiqh.com, pesantren ini pertama kali didirikan pada tahun 1983. Nama Zakariyya diambil dari nama ulama Tabligh yang terkenal kala itu Sheikh Maulana Muhammad Zakariyya Kandhelwi. Sheikh Zakariyya mengunjungi Afrika Selatan pada tahun 1981 dan meminta doa dari para
pengikut Tabligh untuk mendoakan pembangunan Darul Uloom di negara itu.
Awal berdiri perguruan tinggi ini dipimpin oleh Qori Addul Hamid dari Panoli, India, tahun 1986. Tahun pertama, hanya ada 35 santri. Karena belum lengkapnya fasilitas, kala itu para santri belajar di bawah pohon dan tidur di sebuah rumah besar. Perkembangan perguruan ini sangat pesat, seiring bertambahnya pengikut Jamaah Tabligh di seluruh dunia.
Menurut data tahun 2011 lalu, ada sekitar 715 santri di perguruan tinggi ini. Hanya 300 yang berasal dari Afsel, sisanya dari 56 negara yang berbeda, termasuk Indonesia. Ada lima fakultas yang tersedia, yaitu Hifdhul-Qur'an (Menghafal Al-Qur'an), Aalimiyah (Studi Fikih dan Ilmu Islam), Tajwid dan Qira'aat (Ilmu al-quran, Qira’aah Sab’ah dan Asyarah), Ifta' (Spesialisasi
dalam Ilmu Fikih dan Penelitian Islam) serta Sastra Arab.
Sejak didirikan hingga 2011, perguruan tinggi ini telah melahirkan ribuan tahfidz (penghafal Al-Quran), 619 ulama, 137 qori.
Sekilas Mengenai Jamaah Tabligh
Jamaah Tabligh adalah salah satu organisasi keagamaan terbesar dengan anggota lebih dari 10 juta orang di 200 negara. Gerakan ini didirikan tahun 1926 oleh Muhammad Ilyas bin Muhammad Isma'il Al-Hanafi Ad-Diyubandi Al-Jisyti Al-Kandahlawi di Mewat, India.
Markas besar mereka terletak di daerah Nizhamuddin, Delhi, India. Markas kedua di Raywind, sebuah desa di Lahore, Pakistan. Markas ketiga di kota Dakka, Bangladesh. Misi mereka adalah menyebarkan dakwah Islam dan mengajak masyarakat mengamalkan ajaran Islam.
Ada enam asas dan landasan gerakan ini. Pertama, merealisasikan kalimat 'Laa Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah'. Kedua, Shalat dengan Penuh Kekhusyukan dan Rendah Diri. Ketiga, keilmuan yang Ditopang dengan Dzikir. Keempat, menghormati Setiap Muslim. Kelima, memperbaiki niat. Dan keenam, dakwah dan khuruj (keluar berdakwah) di jalan Allah.
Di Indonesia, gerakan ini bisa dikenali dengan surban dan gamisnya. Mereka biasa mengunjungi mesjid-mesjid di tanah air untuk berdakwah ketika khuruj (keluar berdakwah).
Khuruj versi jamaah Tabligh biasanya dilakukan selama empat bulan untuk seumur hidup, 40 hari pada tiap tahun, tiga hari setiap bulan, atau dua kali berkeliling pada tiap minggu. Yang pertama dengan menetap pada suatu daerah dan yang kedua dengan cara berpindah-pindah dari suatu daerah ke daerah yang lain.
Profil Putra Wiranto yang Meninggal di Afrika Selatan
Zainal Nur Rizky, meninggal dunia di Johanesburg, Afrika Selatan, Rabu 29 Mei 2013. Putra bungsu Ketua Umum Partai Hanura Wiranto itu meninggal di usia 23 tahun, karena demam.
Tapi rupanya, Zainal tak sendiri terjangkit sakit demam itu. Menurut Wiranto, satu pertiga teman-teman Rizky yang bersekolah di Perguruan Tinggi Ilmu Agama Islam Darul Uloom Zakariyya, Johanesburg, Afrika Selatan, juga terkena demam yang sama.
Keluarga mengira sakit yang diderita Zainal adalah demam biasa. Tapi, ternyata demam itu semakin parah, hingga Inal --panggilan msa kecilnya-- harus dirawat di rumah sakit. Setelah dua hari di rawat di rumah sakit, Zainal menghembuskan nafas terakhir.
Istri Wiranto, Rugaiyah Usman atau biasa dipanggil Uga Wiranto, menuturkan Zainal adalah anak laki-laki yang baik, tetapi kadang-kadang bandel seperti layaknya anak laki-laki lain.
Namun, rupanya, selepas menamatkan SMA dia sangat tertarik di dunia dakwah dan melanjutkan kuliah di Universitas Gajah Mada.
"Sambil kuliah di UGM, dia ikut (mirip) kakeknya, suka menyiarkan agama. Kakek Zainal juga seorang imam di kecamatan saya, jadi dia satu-satunya laki-laki yang diharapkan bisa menyiarkan agama," ujar dia.
Sebelum memilih bersekolah di Perguruan Tinggi Ilmu Agama Islam Darul Uloom Zakariyya, Afrika Selatan, Zainal pernah memperdalam agama di India, Pakistan dan Arab.
"Darul Uloom, itu adalah salah satu sekolah yang didirikan salah satu pengusaha kaya di sana, muridnya banyak dari seluruh dunia ada di sana," kata Uga.
Kurang tiga bulan sebelum meninggal, tepatnya 13 Maret 2013, Zainal menikah dengan Salsabila, wanita berusia 15 tahun. Salsabila juga salah satu murid dari Perguruan Tinggi Ilmu Agama Islam Darul Uloom Zakariyya, di mana Zainal bersekolah di sana. Ia putri seorang pilot asal Indonesia yang bekerja di maskapai internasional.
Profil Zainal Nur Rizky
Nama: Zainal Nur Rizky
Lahir: Gorontalo, 8 Maret 1990
Bapak/Ibu: Wiranto dan Rugaiyah Usman atau Uga Wiranto
Kakak 1: Amalia Siyanto
Kakak 2: Ika Mayasari
Pendidikan:
SD : Al Azhar, Jakarta
SMP: SMP Sudirman, kemudian pindah ke Sentul Boarding School
SMA: Lab School, Rawamangun, Jakarta
Universitas: UGM (hanya satu semester) tahun 2011, pindah ke Perguruan Tinggi Ilmu Agama Islam Darul Uloom Zakariyya, Johanesburg, Afrika Selatan.
Menikah: 13 Maret 2013
Istri: Salsabila (15 tahun) dari Jakarta. Ibu dari Ujung Pandang, Bapak dari Solo.
Hobi: Menyanyi, baca puisi dan membaca Alquran. Setiap hari menghafal hadist, belajar bahasa Urdu dan Arab.
Selepas lulus SMA, langsung tertarik dahwah dan bergabung dengan sebuah komunitas dakwah (tablig). Satu komunitas dengan mantan personel Sheila on 7, Sakti.
Puisi-puisi Almarhum Putra Bungsu Wiranto
Tak banyak orang tahu siapa dia semasa hidupnya. Ia jauh dari sorotan.
Dari cerita keluarga, teman-teman, dan orang-orang terdekatnya, kita bisa mengira-ngira sosok seperti apa anak sang jenderal yang memilih untuk mendalami studi Alquran dan agama di Perguruan Tinggi Ilmu Agama Islam Darul Uloom Zakariyya di Afrika Selatan, jauh dari hingar-bingar dunia politik sang ayah.
Ibunda Zainal, Uga Wiranto, mengatakan putranya itu suka bernyanyi, membaca Alquran, dan membuat puisi. Sempat kuliah di Universitas Gadjah Mada Yogya, Zainal hanya bertahan dua semester. Ia lebih tertarik dunia dakwah dan meminta izin pada Wiranto untuk mendalami agama. Izin pun diberikan dan Zainal terbang ke Afrika Selatan.
Setelah Zainal wafat dan dikebumikan di Afrika Selatan, kakak perempuannya membuka laptop Zainal. Di situ ia menemukan banyak puisi ciptaan adiknya yang berkisah tentang cinta, kehidupan, dan kematian. Sang kakak pun mencetak beberapa puisi di antaranya dan memberikannya pada sang ayah.
Pada pengajian di rumah Wiranto tadi malam, Rabu 29 Mei 2013, Wiranto pun membacakan puisi-puisi karya almarhum putranya itu. Berikut puisi-puisi almarhum Zainal Nur Rizky:
Bukankah dunia ini tempat yang membingungkan?
Di saat kita merasa kuat, di situlah kita paling lengah
Di saat kita merasa baik, justru membawa keburukan
Di saat kita merasa berdosa, justru membawa kebaikan
Di saat kita merasa benar, di situlah titik awal kesalahan
Di saat kita merasa salah, di situlah jawban mulai terungkap
Karena itu bukanlah di sini tempat kita untuk berbahagia
***
Jalan menuju kebaikan, dipenuhi rintangan dan cobaan-cobaan yang besar
Dan tak pernah ada yang janji, bahwa perjuangan-Nya akan ringan
Namun ada yang berjanji bahwa di ujung sana akan ada senyuman
Hidup merupakan tantangan...
Maka menangkanlah!
Hidup adalah perjalanan...
Maka sampailah pada tujuan!
Hidup adalah amanah...
Maka jagalah!
***
Senyuman kita mungkin tak selebar dulu, kawan
Tapi kuyakin kali ini lebih “bercahaya”
Masa depan mungkin tak seperti yang kita impikan
Tapi kuyakin bahwa kali ini “cerah”
Persahabatan kita mungkin tak seserat seperti dulu
Tapi kuyakin kali ini akan kekal selamanya
Mungkin “jalan” kita berpisah
Tapi kuyakin kali ini kita punya “tujuan”
***
“Cinta” adalah
Salah satu intisari dari segala kehidupan
dan sumber semangat
Orang yang enggan mencintai
adalah orang yang “HAMPA”
Orang yang tidak mau dicintai
adalah orang yang “BODOH”
Dan orang yang salah mencintai
adalah orang yang “CELAKA”
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.
No comments:
Post a Comment