[FOTO] KRONOLOGIS LENGKAP PEMBUNUHAN FEBY LORITA DI NISSAN MARCH Identitas Pembunuh dan Isak Tangis Iringi Kremasi Feby. Feby Lorita, mayat dalam bagasi mobil Nissan March putih F 1356 KA di TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur, tewas dibunuh Asido Simangunsong Hamonangan alias Edo. Feby dan Edo saling bertetangga di Apartemen Comfort Cibubur, Jakarta Timur.
Dalam kasus ini, Edo juga dibantu oleh kakaknya Daniel Simangunsong yang turut membuang mayat Feby. Dalam konferensi pers di Mapolres Jakarta Timur, Senin, 3 Februari 2014, Kapolres Jakarta Timur Komisaris Besar Mulyadi Kaharni menjelaskan kronologi pembunuhan tersebut.
Selasa 21 Januari: Cinta dan Penolakan
Edo dan Feby Lorita sudah saling kenal sejak beberapa bulan terakhir. Pukul 17.00 mereka telah atur janji via telepon untuk bertemu di PGC Cililitan. Pukul 19.00, Feby datang menjemput Edo lalu mengarah ke UKI.
Dalam perjalanan menuju Tol Cikampek, Edo menyatakan cinta namun ditolak mentah-mentah oleh Feby lantaran Edo telah beristri. Ditolak, Edo pun emosi dan pukul 21.00 saat akan masuk ke Tol Bintara, Edo langsung memukul korban dua kali, yaitu di punggung dan bagian mulut korban hingga giginya tanggal. "Mendapat perlakuan itu, Feby tidak terima dan meminta ganti rugi Rp10 juta untuk biaya pengobatan," kata Mulyadi.
Edo kemudian merayu Feby agar kasus itu tak berkepanjangan. Mulai pukul 21.30, rayuan terus diluncurkan dan Edo terus menenangkan Feby. Edo meminta Feby ke rumah keluarganya di kawasan Citayam dan sampai di kawasan Sentul Bogor pukul 23.00.
Rabu 22 Januari: Bunuh dan Rampas Perhiasan
Mereka kemudian tiba pukul 01.00 WIB di perumahan Puri Citayam Permai II Blok D 4 Rt 007 Rw 02, Rawa Panjang, Bojong Gede, Bogor dan menginap. Pukul 03.00 Feby bangun untuk ke kamar kecil.
Saat itu Edo justru menaruh curiga dan Feby yang merasa terganggu langsung melontarkan perkataan kasar. Dia melemparkan ponsel ke arah Edo. Kemudian percekcokan di antara keduanya kembali terjadi.
Sekitar pukul 04.00, Edo yang gelap mata langsung mencekik korban hingga lemas dan tewas. Tak berhenti sampai di situ, Edo juga menusuk leher korban dengan pisau dapur.
Pukul 04.00 sampai 08.00, Edo mulai membersihkan ceceran darah Feby di lokasi, mengambil perhiasan (anting, gelang, kalung, dan cincin). Lalu memasukkan korban ke dalam bagasi. Setelah itu Edo mengemudikan mobil mengarah ke Jakarta. Pukul 10.00-23.15 Edo mencari Daniel (namun tak bertemu). Edo sempat menjual perhiasan di Pasar Pondok Gede, nongkrong di Pasar Pondok Gede, lalu pulang ke apartemen.
Kamis 23 Januari: Mayat Feby Menginap di Bagasi
Meski sempat ditinggalkan di dalam bagasi lebih dari setengah hari, sekitar pukul 01.00, Edo tiba di apartemen, memarkir mobil, lalu beristirahat. Pukul 14.00-21.00, Edo bangun dari tidurnya, menggunakan mobil Nissan March (ada mayat Feby) kembali mencari Daniel yang bekerja sebagai sopir angkot di tempat mangkal mikrolet M 28.
Pukul 22.00 karena tidak bertemu Daniel, Edo langsung melanjutkan perjalanan ke apartemennya dan tiba pukul 23.00. Dia kembali memakirkan mobil itu.
Jumat 24 Januari: Rampok Barang Feby
Sekitar pukul 01.00, Edo keluar dari kamarnya dan pergi ke kamar korban untuk mengambil TV Plasma 40 inci dan CPU komputer, lalu tidur. Pukul 07.00-17.00 kekasihnya baru datang. Siang hari, menggunakan taksi langsung menjual HP korban ke ITC Depok. Edo juga membawa TV dan CPU ke rumah orang tua Eci di Sawangan, Depok. Edo kembali ke apartemen tanpa ditemani Eci.
Pukul 18.00-18.30, Edo ke apartemen mengambil mobil dan mencari Daniel ke Pondok Gede. Pukul 20.00-23.00, Edo menunggu Daniel di tempat tongkrongannya dan bertemu lalu mengaku telah menabrak seorang wanita hingga tewas, dan mayatnya ditaruh di bagasi. "Saat itu, bau busuk sudah menyengat namun Daniel menghiraukan," kata Mulyadi.
Pukul 23.30, kemudi diambil alih oleh Daniel dan mereka mencari tempat yang dianggap aman untuk membuang mayat Feby. Mereka berputar mulai dari Kota Wisata Bekasi, Depok, lalu kembali ke Pondok Gede.
"Ada razia di sekitar Jalan Juanda, dan mereka kembali ke Pondok Gede untuk mengambil motor Daniel."
Sabtu 25 Januari: Parkir Mobil Berisi Mayat Feby Lalu Kabur
Pukul 01.00-02.00 sampai di Pondok Gede Bekasi, lalu Daniel mengambil motor, sementara Edo menunggu di jalan raya dekat rumah Daniel. Saat itu, Daniel juga telah membawa tang untuk mencopot aki dan mengisi bensin motor Daniel di dekat Pasar Kecapi, Bekasi.
02.15-02.40, Edo mengemudi mobil dan Daniel mengendarai sepeda motor tiba di BKT Duren Sawit dan berencana akan membuang mayat itu di kali. Namun niat itu diurungkan lantaran ada patroli di sekitar tempat itu.
Pukul 02.50-04.30, mereka mengarah ke TPU Pondok Kelapa dan memarkir mobil, lalu mereka turun dari mobil, membuka kap mobil dan mengambil aki, dibantu oleh Daniel. Kemudian langsung ke rumah Daniel untuk mengambil koper, menuju apartemen Comfort Cibubur dan sampai.
Pukul 04.40, aki itu dipasangkan di mobil Xenia yang rusak lantaran akinya soak. Pukul 05.00-06.00 Edo ke rumah kakaknya di daerah Lubang Buaya Cipayung, Jakarta Timur menggunakan Xenia dan sepeda motor.
Pukul 08.00 Edo bersama Eci ditemani Daniel menuju Cililitan, naik angkot KC Jurusan Kampung Sawah, Buaran, Pondok Gede-Kamp Rambutan. Pukul 08.30, mereka sampai di Pasar Pondok Gede dan berpindah ke angkot, lalu naik angkot M 28, jurusan Pondok Gede-Cililitan.
Kemudian pukul 09.30, mereka (Edo dan Eci) sampai di Cililitan dan pergi ke Pool Bus Medan Jaya yang berada di seberang kantor BKN Kramat Jati dan kabur ke Medan, Sumatera Utara. Pukul 11.00, bus pun berangkat dari Jakarta.
Edo ditangkap di kampung halamannya di Siantar, Sumatera Utara, Minggu siang 2 Februari 2014. Sementara Daniel dibekuk di kawasan Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, pada Sabtu malam 1 Februari 2014.
Terungkap Motif Lain Pembunuhan Feby
Tak hanya sakit hati lantaran cintanya ditolak, polisi menyebutkan ada motif lain di balik aksi pembunuhan sadis yang menewaskan Feby Lorita.
Motif lain itu ialah pelaku, Asido Simangungsong Hamonangan alias Edo (24), dikenal memiliki jiwa yang tempramental. Rasa sakit hatinya terhadap korban semakin menjadi ketika mendengar kata-kata 'pedas' yang dilontarkan korban padanya.
"Anak ini tempramen. Dia kesel banget, sudah cintanya ditolak, si korban ini ngomongnya pun kasar. Diduga karena itulah, pelaku akhirnya nekat menghabisi nyawanya," kata Kapolres Jakarta Timur Komisaris Besar Mulyadi Kaharni.
Selain kedua alasan tadi, lanjut Mulyadi, tidak ada motif lain. Namun memang, pelaku sempat mengambil perhiasan dan jam tangan korban. "Niat awalnya karena sakit hati, cintanya ditolak. Si korban nggak mau, karena tahu pelaku sudah punya cewek," ujar Mulyadi.
Feby dibunuh di sebuah rumah kontrakan di kawasan Puri Citayam II, Blok D1 no 2 Rt 07/22, Citayam Depok, Selasa 22 Januari malam lalu. Korban dibunuh dengan cara digorok menggunakan pisau dapur.
Jasad korban, kemudian disembunyikan pelaku di dalam bagasi mobil Nisan putih sebelum akhirnya ditemukan di kawasan Jakarta Timur. Pelaku, diringkus polisi Sabtu kemarin di tempat persembunyiannya di kawasan Medan, Sumatera Utara. Kasusnya kini ditangani oleh Polres Jakarta Timur.
Motif Pembunuhan Feby 'Nissan March'
Asido Simangunsong Hamonangan alias Edo menjadi pelaku pembunuh Feby Lorita, wanita yang ditemukan sudah menjadi mayat dalam bagasi mobil Nissan March F 1356 KA di TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Selasa 28 Januari 2014 lalu. Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, terungkap bahwa latar belakang pembunuhan adalah masalah materi atau masalah ekonomi.
"Selain memiliki rental mobil, Feby juga memiliki jaringan atau relasi yang luas. Motif bukan alasan asmara tetapi memang ekonomi, karena Edo berharap mendapat pekerjaan dari Feby," kata Kapolres Jakarta Timur, Komisaris Besar Mulyadi Kahrani, Senin 3 Februari 2014.
Pria berusia 22 tahun (sebelumnya ditulis 24 tahun-red) itu tidak memiliki pekerjaan. Usahanya mendekati Feby, wanita yang dikenal tertutup, tidak berjalan mulus karena cintanya ditolak.
Edo dan Feby tinggal di lingkungan yang sama yakni di Apartemen Comfort Cibubur. Feby tinggal di lantai dua Blok C sementara Edo tinggal di lantai satu Blok B.
Edo tinggal di apartemen itu bersama kekasihnya, ANS. Namun, di sana ANS dikenal sebagai istri Edo. Selama tinggal di apartemen itu, kata Mulyadi, Edo dibiayai oleh kekasihnya.
Menurut Mulyadi, Edo dan Feby saling mengenal sejak beberapa bulan lalu. Mereka berkenalan lantaran Edo ikut membantu Feby dalam menyewakan mobil Nissan tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Feby Lorita adalah wanita yang pernah bekerja sebagai desain interior di sebuah perusahaan jasa mainan anak. Dia telah menikah dengan Hendrik Sulaiman dan memiliki seorang anak perempuan berusia empat tahun.
Namun Feby pisah ranjang sejak tahun 2010 dan telah menjual rumahnya di kawasan Gunung Putri, Bogor. Dia kemudian pindah ke Apartemen Comfort Cibubur, Jakarta Timur, sejak beberapa bulan terakhir.
Berdasarkan keterangan para saksi, Feby sudah tak terlihat batang hidungnya sejak hari Jumat 24 Januari 2014 atau sehari sebelum mobil Nissan March F 1356 KA ditemukan terparkir di TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
Kemudian pada Selasa 28 Januari 2014, pihak kepolisian mendapat laporan dari warga yang mengatakan bahwa mobil Nissan warna putih itu mengeluarkan aroma tak sedap dan setelah dibuka ada mayat dalam bagasi. Mayat wanita itu ditemukan dalam kondisi kaki dan tangan diikat dengan kabel.
Isak Tangis Iringi Kremasi Feby, Mayat Wanita di Nissan March
Isak tangis mengiringi kremasi Feby Lorita, korban pembunuhan yang ditemukan tewas dalam bagasi mobil Nissan March F 1356 KA di TPU Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur pada Selasa 28 Januari lalu.
Keluarga dan kerabat tak kuasa menahan tangis saat jasad wanita 31 tahun itu akan dikremasi, Senin, 3 Februari 2014. Jenazah Feby dikremasi di Rumah Duka Oasis, Jatiuwung setelah sebelumnya dilakukan berbagai prosesi.
Jenazah Feby dibaptis terlebih dahulu, kemudian dilakukan tabur bunga. Setelah itu keluarga membacakan doa kepergian bagi Feby. "Kami harap agar pelaku dapat dihukum seberat-beratnya," kata Evi Lorita kakak korban.
Menurut Evy, prosesi kremasi memakan waktu sekitar dua jam. Rencananya besok, abu Feby akan dibawa ke kampung halamannya di Bengkulu. Abu jenazah akan diinapkan dulu di rumah duka. "Besok keluarga akan membawa abu adik saya ke kampung halaman, agar ia tenang," ujarnya.
Polisi menangkap Asido Simangunsong Hamonangan alias Edo yang diduga menjadi pelaku pembunuh Feby Lorita. Edo ditangkap di kampung halamannya di Siantar, Sumatera Utara, Minggu siang 2 Februari 2014. Pelaku lainnya DN ditangkap di kawasan Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, pada Sabtu malam 1 Februari 2014.
Edo dan Feby tinggal di lingkungan yang sama yakni di Apartemen Comfort Cibubur. Feby tinggal di lantai dua Blok C sementara Edo tinggal di lantai satu Blok B.
Mereka saling mengenal sejak beberapa bulan lalu. Edo dan Feby berkenalan lantaran Edo ikut membantu Feby dalam menyewakan mobil Nissan tersebut.
Link Artikel: http://beritainfosehat.blogspot.com/2014/02/foto-kronologis-lengkap-pembunuhan-feby.html
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.
No comments:
Post a Comment