[FOTO] KRONOLOGIS PENCULIKAN BAYI TONI-LASMARIA DI RSUP HASAN SADIKIN BANDUNG 2014 Identitas Desi Ariani Penculik Bayi Valencia Ditangkap. Penculikan bayi yang terjadi di RSUP Hasan Sadikin, Bandung, beberapa waktu lalu sudah diungkap. Polisi berhasil menangkap pelaku yang tempat tinggalnya tak jauh dari lokasi penculikan.
Pada pukul 13.50 WIB, ibu dan sang bayi dirawat di ruang rawat Alamanda kelas III, di RSUP Hasan Sadikin, Bandung.
Lalu pukul 16.00 WIB, seorang wanita yang merupakan pelaku penculikan dan mengaku sebagai tenaga medis datang ke ruang Alamanda. Dia lalu ikut membantu dokter di dalam ruangan mengecek kondisi bayi. Setelah itu pelaku kembali keluar dari ruangan.
Namun, pada pukul 19.30 WIB pelaku datang kembali ke ruang Alamanda dan menyuruh sang ibu ke kamar mandi agar membersihkan kain sarung karena terkena noda darah. Bayi yang tanpa penjagaan pihak keluarga akhirnya dititipkan ke pelaku.
Selang 10 menit, orang tua bayi kembali ke tempat tidur namun si pelaku dan bayi yang dititipkan tidak ada di tempat.
Mengetahui bayinya tak ada, ayah kandung bayi itu melaporkan kepada petugas keamanan RSUP Hasan Sadikin dan juga kepolisian.
Bayi yang Diculik di RSHS Bandung Ditemukan
Bayi yang diculik dari Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Selasa lalu berhasil ditemukan bersama tersangka penculik. Anak pasangan Toni Manurung dan Lasmaria Boru Manulang itu ditemukan Jumat malam di rumah kos penculik di Pasirkaliki, Bandung.
Tim Satreskrim dari Polrestabes Bandung berupaya menangkap tersangka. Namun, perempuan itu malah loncat dari jalan layang Pasopati setinggi sekitar delapan meter. Kini, dokter gadungan itu luka parah.
Korban penculikan langsung dikembalikan ke orang tuanya oleh Kapolda Jabar, Irjen Pol Mochamad Iriawan. Pasangan itu langsung histeris saat bertemu kembali dengan buah hati mereka yang berhari-hari diculik.
Lasmaria, yang awalnya masih tampak murung saat dibawa ke Polsek Sukajadi, tak kuasa menahan tangis. Ia langsung mengangkat dan menggendong bayi perempuan yang rencananya akan diberi nama Valencia itu. Ia mengaku sangat senang bisa bersua lagi dengan bayinya.
Selain itu, Toni meminta kepada pihak kepolisian agar memproses hukum Ds dengan ganjaran hukuman seberat-beratnya, sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
"Saya ingin pelaku dihukum seberat-beratnya. Saya serahkan kepada pihak kepolisian," ucapnya.
Dengan senyuman Toni tidak henti-hentinya mengucapkan rasa syukur atas kembalinya anak keduanya yang sempat selama empat hari ini menghilang akibat penculikan.
"Saya bersyukur kepada tuhan dan berterima kasih kepada Kapolda yang telah berhasil menangkap pelaku," ucapnya.
Dalam kesempatan itu juga Toni menuturkan akan memberikan nama kepada anaknya yaitu Valencia Yusdita Manurung.
"Nama Valencia sudah ada sebelum melahirkan. Kalau Yusdita kepikiran waktu kemarin di rumah. Manurung biar sama seperti bapaknya," kata Toni.
Toni, ayah bayi, mengaku belum bisa memaafkan pelaku. “Saya serahkan kepada pihak yang berwajib untuk memberikan hukuman semaksimal mungkin. Saya belum bisa memaafkan pelaku ini."
Tersangka Penculik Bayi Hampir Setiap Hari Cekcok dengan Suami
Kos tempat tinggal tersangka penculik bayi di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, terkunci rapat setelah penghuninya dicokok polisi dalam keadaan mengenaskan setelah nekad lompat dari jalan layang (flyover) Pasopati. Di tempat itulah polisi Bandung Jumat malam juga menemukan bayi korban penculikan.
Pemilik rumah kos di kawasan Pasir Kaliki itu mengungkapkan bahwa tersangka berinisial Ds itu tampaknya sedang punya masalah keluarga. Hampir setiap hari dia terlihat cekcok dengan suaminya.
Di bawah pengawasan polisi dan perawatan dokter, Ds kini terbaring lemah di rumah sakit tempat dia menculik bayi. Dia luka parah setelah lompat dari jalan layang setinggi 8 meter. Polisi belum memastikan apakah perempuan 32 tahun itu berupaya kabur dari tangkapan atau ingin bunuh diri.
Is, inisial pemilik rumah kos mengungkapkan bahwa Ds sudah mengontrak selama 5 bulan. Kadang dia terlambat bayar kos.
Menurut Is, Ds terlihat mudah bergaul dan mau bersosialisasi dengan para tetangga.
"Saya tidak mengetahui penghuni yang ada adalah pelaku penculikan, lantaran sebelumnya dia hamil. Bayi hasil penculikan itu sudah berada di sini 3 hari," ujar Is pada Sabtu 29 Maret 2014.
Bayi Dirawat
Sementara itu, bayi perempuan anak pasangan Toni Manurung dan Lasmaria Boru Manulang masih berada di rumah sakit untuk menjalani perawatan setelah diculik.
Penculikan bayi ini terjadi pada Selasa malam sekitar pukul 19.30 di Ruang Alamanda di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung. Ada seorang perempuan yang mengenakan baju dokter dan diduga kuat sebagai pelaku, mengajak ngobrol orang tua bayi.
Melihat saat itu di bagian belakang ibu korban ada bercak darah, dokter gadungan ini pun menyuruh dia untuk ke kamar mandi dan meminta suaminya mengantar.
Usai keluar dari kamar mandi, kedua orang tua korban pun tidak melihat bayi mereka dan langsung melaporkan kejadian tersebut kepada petugas.
Alasan Polisi Mencurigai Desi Penculik Bayi di Bandung
Pihak kepolisian berhasil menangkap Desi Ariani (32), tersangka kasus penculikan anak di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dengan berpura-pura menyamar menjadi dokter gadungan.
Namun, sebelum mengerucut dan menentukan bahwa Desi sebagai tersangka, penyidik Polrestabes Bandung memiliki beberapa bukti kuat yang mengarah kepada Desi.
Menurut Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Martinus Sitompul, alasan pertama adalah berdasarkan hasil central circuit television (CCTV) yang ada di RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, karena dalam rekaman ada yang terputus dan janggal.
"Jadi ada link yang terputus antara CCTV di lorong dan di halaman. Kami tidak bisa menemukan kesinambungannya. Lalu kami coba telusuri radius 1-2 Km, cari informasi soal terkait," jelas Martinus saat ditemui di RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung Jalan Pasteur, Sabtu 29 Maret 2014.
Saat itu, penyidik mencurigai salah seorang ibu yang baru memiliki anak di wilayah sekitar RSHS Bandung atau tepatnya di indekos Desi di Jalan Pasirkaliki, Kelurahan Sukabungah, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung. "Kecurigaannya, bayi sudah bersih," ujarnya.
Faktor yang terakhir adalah kondisi fisik Desi yang sangat prima dan tidak seperti layaknya ibu yang baru melahirkan. Desi bisa menaiki dan menuruni tangga di indekosnya dengan lancar tanpa tertatih yang tidak mungkin dilakukan oleh wanita yang baru melahirkan.
"Dia bisa naik turun tangga karena rumah tinggalnya bertingkat dua. Ketiga kecurigaan itu menjadi dasar memastikan bayi itu hasil penculikan," ujarnya.
Berbekal tiga faktor tersebut, petugas menggerebek indekos Desi. Merasa terpojok Desi mencoba melarikan diri dengan melompat dari fly over Pasupati. Desi kini masih mendapat perawatan intensif di RSHS Bandung.
Link Artikel: http://beritainfosehat.blogspot.com/2014/03/foto-kronologis-penculikan-bayi-toni.html
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.
No comments:
Post a Comment