Info Dunia Kehidupan Artis dan Tips Kesehatan Terbaru 2015

KRONOLOGIS SKANDAL BERLINALE Direktur Pengembangan Industri Perfilman Kemenpar Diberhentikan

Cara Cepat Hamil Alami Rahasia Dokter

KRONOLOGIS SKANDAL BERLINALE Direktur Pengembangan Industri Perfilman Kemenpar Diberhentikan. Kementerian Pariwisata akhirnya mengambil sikap sebagai tindak lanjut 'Skandal Berlinale.' Direktur Pengembangan Industri Perfilman Kementerian Pariwisata Armein Firmansyah dicopot dari jabatan mulai Jumat (6/2).

KRONOLOGIS SKANDAL BERLINALE

"Betul," jawab Sekertaris Jenderal Kementerian Pariwisata Ukus Kuswara dalam konfirmasi singkatnya  melalui pesan elektronik, Sabtu (7/2).

Armein adalah ketua rombongan delegasi yang rencananya akan berangkat memasarkan film Indonesia di European Film Market di Berlinale, 5-15 Februari mendatang. Ia dinilai bertanggung jawab karena menyalahi prosedur dalam proses pengiriman delegasi ke Berlin.

Pencopotan tersebut merupakan tindak lanjut dari audit yang dilakukan Kemenpar mengenai prosedur pengiriman delegasi ke Berlin. Armein dinilai lalai karena tetap memaksakan delegasi untuk berangkat, meskipun anggaran Rp 1,5 miliar yang diajukan belum cair. Ia lalu mencari dana dari pihak ketiga.

Kontroversi ini bermula ketika sutradara Joko Anwar memboocorkan dokumen rencana pemberangkatan delegasi film ke Berlin. Dari 10 orang delegasi yang didaftarkan, Joko dan para sineas mempertanyakan kredibilitas mereka sebagai wakil.

Pegiat Film Kumpulkan Bukti untuk Laporkan 'Skandal Berlinale' ke KPK


Batalnya delegasi Indonesia ke Berlin untuk mengikuti European Film Market (EFM) di Berlinale bukan menjadi akhir dari protes sejumlah sineas kepada pejabat Kementerian Pariwisata yang bertanggung jawab. Saat ini para sineas dan pegiat film sedang mengumpulkan bukti-bukti untuk melapor ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hal itu diungkapkan sutradara Robby Ertanto. Bukti-bukti yang dikumpulkan antara lain nota perjalanan, rincian biaya, serta identitas para delegasi yang dinilai 'tidak jelas'.

"Sekarang akan mempersiapkan bukti untuk ke KPK. Minggu depan bawa ke KPK," katanya.

Menurut sutradara '7 Hati 7 Cinta 7 Wanita' itu, pihaknya sudah berkonsultasi dengan kuasa hukum serta pihak KPK. Kasus ini dinilai berpotensi untuk dibawa ke meja hijau. Apalagi ini bukan kali pertama. Siapa yang akan dilaporkan?

"Semua yang tanda tangan dokumen-dokumen itu," tegasnya.

Dari dokumen yang bocor mengenai daftar delegasi berjumlah 10 orang yang tadinya akan dikirim ke Berlinale tahun ini, para sineas mempertanyakan kapasitas dan kriteria mereka. Ada yang disebut aktor, aktris dan pengamat film tetapi nama-nama tersebut tidak familiar dengan industri film.

Seperti misalnya Tini Afianti yang disebut sebagai pengamat film di dokumen delegasi Indonesia ke Berlinale ternyata istri dari Rio Nasution, CEO Baroka-Event Organizer yang ditunjuk untuk mengurus hal itu. Rio juga sempat menangani Festival Film Indonesia (FFI) tahun lalu, yang dinilai sutradara Joko Anwar 'hancur lebur' penyelenggaraannya.

Ada juga Wawan Sukmawan yang disebut sebagai aktor dalam dokumen nota dinas delegasi Indonesia ke Film Market Cannes 2014 (dengan anggaran dana RP 2 M). Menurut pengamat film Shandy Gasella, dia adalah adik dari salah seorang pejabat Kemenpar. Di akun Twitter-nya, Shandy mengunggah foto Wawan yang dia dapatkan dari milis kalangan perfilman.

"Ini udah terkonfirmasi, jadi bukan gosip lagi," kata Shandy.

Robby Ertanto mengatakan sudah memiliki bukti-bukti tersebut sejak tahun lalu, namun mereka belum bergerak dengan harapan pejabat terkait bisa berubah dan lebih mendukung para sineas untuk memajukan perfilman nasional. "Tapi nggak ada perubahan," sesalnya.

Saat bertemu dengan Direktur Pengembangan Industri Perfilman Kementerian Pariwisata Armein Firmansyah dan Sekertaris Jenderal Kementerian Pariwisata Ukus Kuswara, Rabu (4/2) lalu, Robby sempat menyampaikan tuntutannya kepada mereka agar bertanggung jawab dan mundur dari jabatan.

"Tapi tanggapannya ya normatif saja," katanya.

Sementara Armein yang dikonfirmasi mengatakan bahwa dirinya siap bertanggung jawab atas permasalahan ini. Mengenai daftar delegasi yang diisi orang-orang berlabel 'aktor' dan 'artis', Armein berdalih, hal itu dilakukan secara terburu-buru karena waktu yang mepet untuk mengurus visa.

Mengenai kriteria delegasi yang dikirim, Armein mengatakan lebih fokus kepada promosi dan penjualan film Indonesia lewat pasar film yang ada di festival film internasional seperti di Berlin dan Cannes. Jadi pihaknya memang tidak memiliki agenda untuk menyertakan sineas untuk berkompetisi mengikuti festival film itu sendiri.

Ia juga menegaskan dana Rp 1,5 miliar yang dianggarkan untuk keikutsertaan di pasar film di Berlin tahun ini, belum sepeser pun ada yang keluar. Menurutnya kerugian tiket pesawat dan dana awal booth yang telah dibayarkan menggunakan uang EO. Armein juga siap menganti uang itu.

Tanggapan Menpar Arief Yahya Soal Kontroversi Delegasi Film ke Berlin


Menteri Pariwisata turut memberikan tanggapan mengenai kontroversi soal delegasi film ke Berlinale yang menjadi sorotan. Menurutnya memang harus ada seleksi untuk perwakilan yang dikirim.

"Nah itu yang harus kita tegas diimplementasikan, bentuklah tim seleksi," katanya saat ditemui di sela-sela acara The 1st ASEAN Summit for State-owned Enterprises and Media (ASSOEM) di Hotel Harris, Jl Engku Putri, Batam, Jumat (6/2/2015).

Namun Menpar tidak mengungkapkan apakah dirinya akan memberikan sanksi terkait kelalaian seleksi oleh pejabat berwenang dalam acara-acara sebelumnya. Tapi menurut Arief, untuk keikutsertaan di pasar film harusnya lebih ringan dalam hal seleksi karena beda dengan kompetisi film di festival.

"Karena kalau yang mau diikutin sekarang itu menjual film. Kalau ini hrs lebih ringan seleksinya, misalnya produser. Tapi yang harus dilakukan adalah dibentuk tim seleksi yang credible," lanjutnya.

Sebelumnya, Direktur Pengembangan Industri Perfilman Armein Firmansyah mengatakan bahwa ini kali terakhir pihaknya mengirim delegasi film ke luar negeri. Urusan film selanjutnya akan ditangani Badan Ekonomi Kreatif yang setingkat kementerian dan langsung di bawah presiden.

Armein Firmansyah dikritik sejumlah sineas karena pemilihan delegasi yang berisi 'orang-orang tak jelas' dan tak semua berkecimpung langsung dengan industri film. Rencananya beberapa sineas dan pegiat film sedang mengumpulkan bukti-bukti untuk membawa permasalahan tersebut ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

KRONOLOGIS SKANDAL BERLINALE


Cara Cepat Hamil Alami Rahasia Dokter

Like dan share ya sobat...
Link Artikel: http://beritainfosehat.blogspot.com/2015/02/kronologis-skandal-berlinale-direktur.html
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.

KRONOLOGIS SKANDAL BERLINALE Direktur Pengembangan Industri Perfilman Kemenpar Diberhentikan

Posted by Berita Info Sehat, Published at 6:44 AM and have 0 comments
Comments :

No comments:

Post a Comment