FOTO KRONOLOGIS BOS PERAMPOKAN SPBU DITEMBAK POLISI 2013 [YOUTUBE] Perampokan Dana SPBU Inisial HDR Juluki 'Kapten' Mati dan Muhi Hedori Pelaku Perampokan Uang SPBU. Polres Jakarta Timur menembak mati bos kelompok perampokan dana SPBU yang akan disetor ke bank, berinisial HDR. Satu pelaku tewas ditembak karena melakukan perlawanan. HDR dikenal dengan julukan 'Kapten'.
Dalam melancarkan aksinya, HDR beserta anak buahnya terlebih dahulu melakukan pengamatan di SPBU yang menjadi incaran.
"Setiap aksinya satu kelompok ini akan mengerahkan 5 sampai 6 orang, modus yang digunakan adalah mengamati SPBU selama kurang lebih seminggu," kata Kapolres Jakarta Timur, Kombes Mulyadi Kaharni dalam jumpa pers di Mapolres Jakarta Timur, Jalan Jatinegara Barat, Jumat (29/3/2013).
Menurut Mulyadi, mereka mempelajari kegiatan di SPBU selama kurang lebih satu minggu itu mulai dari jam setor uang SPBU ke bank, hari setor, dan mobil yang digunakan untuk menyetorkan uang.
"Biasanya mereka akan melakukan aksi di luar pagar bank. Aksi mereka yang terakhir adalah di Cakung dengan Rp 95 juta rupiah dan korbannya adalah nasabah yang akan membeli kendaraan," ungkapnya.
Aksi perampokan di SPBU itu menurut Mulyadi, selalu dilakukkan pada hari Senin ataupun Jumat, karena ketika hari Sabtu dan Minggu bank tutup.
"Jadi kelompok HDR selalu mengarah pada hari Jumat sekitar pukul 14.00 ataupun hari Senin sekitar pukul 09.00-10.00 WIB." tuturnya.
Hasil pencurian yang dikerjakan secara berkelompok itu kemudian dibagi rata HDR kepada anak buahnya. Sang bos yang dikenal dengan panggilan 'Kapten' itu, bahkan mengirimkan uang hasil kejahatannya untuk keluarga di Madura.
"Uang akan dibagi rata, dan HDR pernah mengirimkan uang untuk keluarganya di Bangkalan, Madura. HDR dan kelompoknya pernah melakukan aksi perampokan di Rawamangun dengan mendapatkan uang Rp 635 juta," ucap Mulyadi.
Sementara dari 10 kali perampokan selama awal Januari 2013, delapan adalah kasus perampokan uang setoran SPBU, dan sisanya adalah permpokan nasabah bank.
Sebelumnya, polisi berhasil meringkus dua pelaku perampokan uang SPBU yang akan disetor ke bank. Satu di antaranya adalah bos komplotan yang ditembak mati oleh polisi saat berusaha melarikan diri. Dari hasil pemeriksaan, polisi menetapkan 15 orang tersangka dengan pimpinan HDR.
"Kita tangkap dua pelaku, Muhi dan Hedori. Hedori yang kita tembak," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur, AKBP M Soleh saat dikonfirmasi, Jumat (29/3/2013).
Muhi dan Hedori merupakan pelaku perampokan uang SPBU di antaranya Rawamangun, Duren Sawit dan Prumpung. "Mereka pelaku perampokan semua SPBU yang pernah dirampok," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, aksi perampokan menimpa bos SPBU Prumpung, Aswandi (54) dan rekannya Hidayat (38) pada 18 Februari 2013. Korban ditodong senjata api seperti FN. Duit Rp 86,508 juta digondol maling saat hendak menyetor ke Bank BNI Otista, Jaktim.
Jumat 15 Februari 2013, perampok bersenjata api mengincar nasabah yang juga pemilik SPBU 34.1403 Pondok Bambu, Duren Sawit. Duit Rp 115 juta dan giro senilai Rp 7 juta amblas dibawa kabur perampok.
Pada 23 Januari 2013, karyawan SPBU dirampok di Jl Rawamangun Muka, Jakarta Timur, persis di samping pom bensin. Sumadi (76), Bekasi batal menyetorkan uang senilai Rp 636 juta ke Bank Mandiri, Cikini setelah dibegal kawanan perampok bergolok dan bersenjata api.
Bos perampok SPBU HDR dan komplotannya sudah melakukan 13 kali aksi perampokan sejak tahun 2007. Total uang yang dirampok adalah Rp 1,75 miliar.
"Diotaki HDR. Dari 2007, 13 kali kejahatan. Jumlah uangnya Rp 1,750 miliar," ujar Kapolres Jakarta Timur (Jaktim) Kombes Mulyadi Kaharni dalam jumpa pers di Mapolres Jakarta Timur, Jalan Jatinegara Barat, Jakarta, Jumat (29/3/2013).
Dari 13 aksi kejahatan, 10 di antaranya dilakukan pada 2013, 2 aksi pada 2012 dan 1 aksi pada 2007.
Berikut catatan kriminal HDR yang ditembak Polres Jaktim karena berusaha melarikan diri ini:
Tahun 2013
Selasa (26/3) pukul 11.30 WIB di Jalan Rajiman Jatinegara, Cakung. Korban Muksin. Tersangka 6 orang. Kerugian Rp 95 juta.
Senin (18/2) pukul 13.25 WIB di depan Bank BNI Jalan Otista II, Jatinegara. Korban Hidayat. Tersangka 6 orang. Kerugian Rp 85.588.250
Jumat (15/3) pukul 12.15 WIB. di Jalan Penggilingan, depan Masjid Al furqon, Cakung. Korban Manuala Manik. Tersangka 6 orang. Kerugian Rp 40.719.000 juta dan giro Rp 3.850.000
Jumat (15/2) pukul 10.30 WIB di SPBU Pondok Bambu. Korban Arnold. Tersangka MY juga ikut dalam aksi ini. Kerugian Rp 11.500.000 dan giro Rp 7 juta.
Rabu (13/2) pukul 15.10 WIB di Pulo Gebang, Cakung. Korban Dina Ikasari, karyawan Aetra. Tersangka 6 orang. Kerugian Rp 200 ribu.
Senin (4/2) pukul 08.45 WIB di Bank Mandiri Cipinang Melayu, Kelurahan Makasar. Korban Andang Saifulloh. Tersangka 6 orang. Kerugian Rp 317.505.000.
Selasa (29/1) pukul 20.13 WIB di Buaran, Duren Sawit. Korban Siti Suryani. Tersangka 6 orang. Kerugian Rp 100 juta.
Senin (28/1) pukul 13.00 WIB di Jalan Rawa Kuning, Pulo Gebang. Korban Wendi. Tersangka 6 orang. Kerugian Rp 10 juta.
Senin (21/1) pukul 13.50 WIB di SPBU Rawamangun. Tersangka 6 orang, termasuk MY. Kerugian Rp 635 juta.
Kamis (10/1) pukul 12.00 WIB di halaman parkir Bank Mandiri KCP Kalimalang. Korban Fitri Hartati. Tersangka 6 orang. Kerugian Rp 47.970.000.
Tahun 2012
Senin (26/12) pukul 14.45 WIB di Kelapa Dua Wetan, Ciracas. Korban Umum Sholikah. Tersangka 6 orang. Kerugian uang Rp 100 juta dan 2 HP.
Senin (10/12) pukul 12.30 WIB di SPBU Perintis Kemerdekaan, Pulo Gadung. Korban Supriyanto. Tersangka 6 orang. Kergian uang tunai Rp 45 juta.
Tahun 2007
1 Juli 2007 di Kampung Baru, Cakung Barat. Tersangka 14 orang. Korban kendi. Kerugian plat alumunium senilai Rp 150 juta.
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.
No comments:
Post a Comment