SUKA DUKA PIPIK ISTRI USTAD UJE 6 Pantangan Pipik Setelah Ustad Jeffry Meninggal. Selama 13 tahun menjalani biduk rumah tangga dengan Ustaz Jeffry Al Buchori, banyak suka dan duka yang dilalui Pipik Dian Irawati bersama pria yang akrab disapa Uje tersebut. Diakui Pipik, rumah tangganya mengalami pasang surut.
Di awal pernikahan mereka, Uje belum dikenal sebagai seorang ustaz. Mereka pun sempat mengalami kesulitan keuangan. Untuk membiayai hidup, pasangan muda ini memilih berjualan kue.
"Dulu sebelum beliau seperti sekarang ini, kita pernah berjualan kue berdua. Subuh dia sudah goreng kacang, saya yang buat kuenya. Kita buat kue dadar gulung cokelat," kata Pipik mengenang kebersamannya dengan Uje.
Kemudian wanita berdarah Jawa ini, menjual kue-kue tersebut ke warung-warung terdekat. Meski berat, keduanya berusaha menjalani rumah tangga dengan bahagia dan penuh kesabaran.
"Itu momen yang luar biasa. Bukan menyombongkan tapi saya bangga mempunyai suami yang luar biasa. Dia memang sosok yang luar biasa untuk saya," ujarnya.
Berbagai kesulitan dan rintangan berhasil dilewati pasangan ini. Melalui perjuangan yang keras, Uje mulai dikenal sebagai ustaz muda. Gaya bicaranya yang ceplas-ceplos dan tidak terkesan menggurui, membuat namanya terkenal di semua kalangan.
Bahkan, ia mendapat julukan ustaz gaul karena ceramahnya mampu diterima anak-anak muda.
"Buat saya selama 13 tahun, susah senang yang Allah berikan adalah sebuah momen yang terindah," ujarnya.
Usai Kematian Uje, Pipik Wajib Jalani 6 Pantangan
Sudah 4 hari Ustaz Jeffry Al Buchori meninggal dunia. Pipik Dian Irawati serta ketiga anaknya harus merelakan kepergian sosok suami sekaligus ayah untuk anak-anaknya itu.
Saat ini, mantan model gadis sambul Majalah Aneka tahun 1995 itu tengah menjalani masa Iddah-- masa yang harus dilalui seorang wanita ketika ditinggalkan oleh suami.
Pipik, harus mengikuti beberapa larangan sesuai dengan hukum Islam.
Menurut ibu dari Almarhum Uje, Tatu Mulyana, menantunya harus bisa menjalani 6 pantangan selama empat bulan 10 hari.
"Selama empat bulan 10 hari, Pipik tidak boleh bersolek, bersenang-senang, keluar rumah kecuai mendesak. Dia juga tidak boleh mengenakan pakaian baru dan tidak boleh melirik pria lain, bahkan dilarang menerima lamaran," ujar Umi Tatu saat ditemui di kediaman Uje, di kawasan Rempoa, Tengerang.
Mendengar larangan itu, Pipik pun berusaha mengikutinya, sebagai amanah yang wajib ia jalani.
"Di waktu tersebut akan saya gunakan untuk mendidik anak-anak," kata Pipik, wanita kelahiran 1977 ini.
Selepas kepergian suami tercinta, dia akan membuktikan, bahwa dirinya siap mendidik anak tanpa paksaan, seperti yang dikehendaki Uje. Wanita asal Semarang, Jawa Tengah ini juga menyatakan kalau anak-anaknya kelak dapat tumbuh menjadi pribadi yang memang dapat dibanggakan.
Bagi Pipik, Uje bukan hanya sekadar suami, tetapi juga guru dan teman. Banyak hal yang sering ia bicarakan dengan Uje. Namun, dengan perginya Uje, Pipik bertekad akan berusaha membesarkan anak-anaknya.
"Beliau setiap hari selalu menasihati saya. Beliau selalu bisa menempati diri. Beliau juga selalu mengingatkan saya untuk menjadi wanita yang kuat dan hebat," ujarnya.
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.
No comments:
Post a Comment