Info Dunia Kehidupan Artis dan Tips Kesehatan Terbaru 2015

VIDEO PENYEBAB PROYEK JALAN LAYANG KP MELAYU-TANAH ABANG DI CASABLANCA DIHENTIKAN Realisasi Anggaran Dan Tanggapan Kontraktor Jalan Layang Di Casablanca

Cara Cepat Hamil Alami Rahasia Dokter

Video Kronologis Proyek Jalan Layang Non Tol Kp Melayu-Tanah Abang di Casablanca DihentikanVIDEO PENYEBAB PROYEK JALAN LAYANG KP MELAYU-TANAH ABANG DI CASABLANCA DIHENTIKAN Realisasi Anggaran Dan Tanggapan Kontraktor Jalan Layang Di Casablanca. Penyebab dihentikannya proyek Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang di Casablanca, Jakarta Selatan, ternyata tidak hanya terkait tidak jelasnya realisasi anggaran proyek Rp2 triliun.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, DKI Jakarta, Manggas Rudi Siahaan, menyatakan hal itu juga disebabkan adanya perubahan desain secara mendadak. "Awalnya kami tidak tahu. Kami tahu setelah pengerjaan mau selesai," ujarnya usai rapat JLNT di Balai Kota, Jakarta, Selasa 23 April 2013.

Kontraktor beralasan perubahan desain terpaksa dilakukan karena kondisi darurat. Berdasarkan desain awal, jalan layang ini memiliki dua pilar di kiri kanan Jalan Prof Dr Satrio. Namun, karena ada pipa air baku, desain berubah, dua jalur arah timur dan barat disatukan, di sisi kanan Jalan Satrio. Pipa yang tertanam di kedalaman dua meter ini menghalangi pembuatan fondasi jalan.

Pipa yang menjadi sumber air bersih warga Jakarta ini tidak mungkin dipindahkan. Itu jadi pembenaran adanya perubahan desain secara mendadak.

Manggas menilai penjelasan ini janggal. "Seharusnya semua ini sudah diketahui dari tahap persiapan awal. Saya tidak tahu kenapa bisa jadi begini," ujarnya. Namun ia tidak bersedia menjelaskan siapa yang bersalah dalam proyek ini. "Kami lihat hasil audit BPK dan BPKP. Sekarang lagi proses," katanya.

Hingga kini pembangunan jalan layang itu masih menyisakan utang piutang dengan kontraktor. Tapi Manggas tidak bersedia menjelaskan lebih detail mengenai utang piutang itu. "Kami tunggu hasil audit."

Manggas mengatakan pengerjaan jalan layang Kampung Melayu-Tanah Abang ini terdiri dari lima paket, yang dikerjakan oleh empat kontraktor, antara lain paket Casablanca, paket Prof. Dr. Satrio, dan paket Mas Mansyur. Adapun empat kontraktor itu, yakni Istaka Sumbersari, Wijaya Karya, Nindia Karya dan Adi Karya.

Adhi Karya Selesaikan Proyek Jalan Layang Melayu-Tanah Abang

PT Adhi Karya Tbk telah menyelesaikan bagian proyek jalan layang Kampung Melayu-Tanah Abang yang menjadi tanggung jawabnya. BUMN konstruksi itu merupakan salah satu kontraktor dalam proyek jalan layang non tol itu.

Direktur Utama Adhi Karya, Kiswodarmawan,  di Jakarta, Selasa 23 April 2013, mengatakan, "Kami mendapat bagian yang di tengah-tengah Casablanca, dan itu sudah kami selesaikan semua".

Proyek ini, menurut dia, menggunakan sistem tender Unit Price Contract dengan sistem pencairan dana tahun jamak (multiyears) sejak 2011. Menurut dia, ada anggaran 2013 yang seharusnya diturunkan untuk Adhi Karya sebesar Rp20 miliar yang dibutuhkan untuk mutual check.

Unit Price Contract adalah kontrak konstruksi, di mana pemilik proyek akan membayarkan sejumlah dana tertentu untuk setiap unit kerja yang diselesaikan.

Namun, Kiswodarmawan enggan menyebut ini sebagai utang Pemprov DKI kepada Adhi Karya. "Proyek itu juga sudah di-PHO-kan (Provisional Hand Over atau serah terima pertama pekerjaan) kepada pemerintah daerah. Hanya, karena kontraknya unit price, jadi kami masih mendapatkan alokasi Rp20 miliar pada 2013," katanya.

Ketika ditanya mengapa Adhi Karya menuntaskan proyek sebelum seluruh anggaran dikucurkan, dia hanya mengatakan, "Mungkin itu bedanya Adhi Karya dengan yang lain".

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, di Balaikota, Senin, 22 April 2013, berharap ada audit proyek pembangunan jalan layang non tol Kampung Melayu-Tanah Abang. Sebab, hingga saat ini proyek itu tidak kunjung selesai.


Namun, dari mana Adhi mendapatkan dana untuk menyelesaikan pembangunan salah satu ruas proyek itu?

Direktur Utama Adhi Karya, Kiswodarmawan,  Selasa 23 April 2013, mengatakan, perseroan menyelesaikan kewajiban lebih awal untuk menghindari biaya konstruksi yang membengkak, jika proyek dihentikan di tengah jalan.

"Kami teruskan, karena kalau berhenti dan menunggu anggaran turun, nanti biayanya akan membengkak," kata Kiswodarmawan.

Pembengkakan anggaran itu, menurut dia, dapat terjadi karena Adhi Karya harus mencari pekerja lagi, memobilisasi pekerja, dan menyewa alat berat. Belum lagi, Kiswodarmawan menambahkan, dengan nilai barang yang semakin meningkat, bisa menyebabkan dana yang dianggarkan menyusut.

Mengenai pembiayaan proyek tersebut, dia mengatakan, perseroan berinisiatif untuk menggunakan pre-financing atau mengamankan pendanaan sebelum proyek dimulai. "Coba bayangkan, daripada nanti ditunda malah rugi, lebih baik kami selesaikan lebih dulu," katanya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, di Balaikota, Senin, 22 April 2013, akan meminta audit proyek pembangunan jalan layang non tol Kampung Melayu-Tanah Abang. Sebab, hingga saat ini proyek itu tidak kunjung selesai.


"Kami memang hentikan dulu penganggaran ruas jalur ini. Pembangunan ini sisa kepemimpinan terdahulu. Kami audit dulu baru dianggarkan ulang," ujar Ahok, sapaan Basuki Tjahaja Purnama.

Ahok mengatakan, dia tidak ingin mengambil risiko adanya kesalahan dalam proyek tersebut. Menurut dia, hasil audit BPK nanti yang akan menentukan dana pembangunan jalan layang itu, apakah melalui tender ulang atau kucuran dana APBD 2013.  

Nindya Karya Tolak Garap Proyek Jalan Layang yang Belum Selesai

PT Nindya Karya, salah satu perusahaan kontraktor proyek pembangunan jalan layang non tol Kampung Melayu-Tanah Abang di DKI Jakarta, menyatakan tidak ada kendala selama pengerjaan bagian yang menjadi tanggung jawabnya.

Direktur Nindya Karya, Eddy Sularso, Selasa 23 April 2013, menjelaskan, dari proyek jalan layang non tol itu, yang digarap perusahaannya adalah pada bagian ujung di Jalan KH Mas Mansyur.

"Bagian kami sudah selesai. Tidak ada kendala. Kami mengerjakan yang bagian turun ke Tanah Abang," ujar Eddy. Bagian proyek yang belum selesai, menurut Edi, merupakan garapan kontraktor lain.

Eddy menambahkan, Nindya Karya bahkan bisa menyelesaikan proyek lebih cepat dari target dengan ongkos yang lebih murah. "Katakanlah anggarannya dari pemda itu Rp50 miliar, kami mengerjakannya dengan Rp45 miliar saja, ternyata bisa. Sisanya digunakan untuk pekerjaan tambahan lainnya," kata Eddy.

Eddy mengakui bahwa Nindya Karya sempat ditawari untuk menggarap bagian proyek yang belum selesai di jalur Kampung Melayu-Tanah Abang itu. Namun, karena harga proyeknya sudah tidak sesuai, Nindya Karya menolak tawaran itu.

"Kesepakatan dengan kontraktor terdahulu masih harga lama. Harganya yang sekarang menurut perhitungan kami sudah nggak masuk lagi," tuturnya.

Menurut Eddy, perubahan harga bahan baku proyek juga turut memengaruhi. "Harga besi naik. Kami minta harga proyeknya dinaikkan juga. Tapi, Pemda DKI juga tidak berani naikkan harga," katanya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, di Balaikota, Senin, 22 April 2013, meminta audit proyek pembangunan jalan layang non tol Kampung Melayu-Tanah Abang. Sebab, hingga saat ini proyek itu tidak kunjung selesai.

BPK Mengatakan Silakan DKI Ajukan Audit Jalan Layang Melayu-Tanah Abang

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mempersilakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengajukan permintaan audit dengan tujuan tertentu terkait proyek jalan layang Kampung Melayu-Tanah Abang. Saat ini, proyek jalan layang non tol itu dihentikan sementara.

Anggota BPK, Ali Masykur Musa, Selasa 23 April 2013, mengatakan, "Siapa saja, pemerintah daerah atau DPRD, bisa mengajukan audit khusus itu".

Namun, Ali Masykur menjelaskan, permintaan audit itu tidak bisa disampaikan secara lisan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat mengajukan secara resmi kepada BPK. "Intinya kami sangat wellcome, jika audit khusus itu memang diperlukan," ujarnya.

Ali Masykur belum dapat memastikan apakah permintaan audit dengan tujuan tertentu itu sudah diajukan kepada BPK. "Saya belum cek. Silakan saja," tuturnya. 

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama, di Balaikota, Senin 22 April 2013, meminta kepada Badan Pemeriksa Keuangan untuk melakukan audit proyek pembangunan jalan layang non tol Kampung Melayu-Tanah Abang. Sebab, hingga saat ini proyek itu tidak kunjung selesai.



Cara Cepat Hamil Alami Rahasia Dokter

Like dan share ya sobat...
Link Artikel: http://beritainfosehat.blogspot.com/2013/04/video-penyebab-proyek-jalan-layang-kp.html
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.

Comments :

No comments:

Post a Comment