Info Dunia Kehidupan Artis dan Tips Kesehatan Terbaru 2015

[FOTO] KRONOLOGIS PEMBAKARAN MAPOLRES PEGUNUNGAN BINTANG PAPUA Pemicu Perusakan Pembakaran Markas Polres Pengunungan Bintang Oleh Warga

Cara Cepat Hamil Alami Rahasia Dokter

VIDEO KRONOLOGIS PEMBAKARAN MAPOLRES PEGUNUNGAN BINTANG PAPUA Pemicu Perusakan Pembakaran Markas Polres Pengunungan Bintang Oleh Warga[FOTO] KRONOLOGIS PEMBAKARAN MAPOLRES PEGUNUNGAN BINTANG PAPUA Pemicu Perusakan Pembakaran Markas Polres Pengunungan Bintang Oleh Warga. Perkelahian antara anggota polisi dengan warga diduga menjadi pemicu perusakan dan pembakaran Markas Polres Pegunungan Bintang Papua, Minggu 16 Juni 2013, sekitar pukul 10.45 WIT.

Juru Bicara Polda Papua Kombes I Gede Sumerta Jaya mengatakan, pada Sabtu 15 juni 2013, sekitar pukul 15.00-17.00 WIT, anggota Polres Pegunungan Bintang melakukan operasi penegakan dan penertiban lalu lintas yang dipimpin oleh Wakapolres. Polisi lalu menindak dua orang warga yang mabuk sambil mengendarai sepeda motor. Motornya lantas ditahan.

Pagi ini, sepeda motor seorang petugas kepolisian kemudian hendak dirusak oleh orang mabuk, namun belum sempat melancarkan aksinya, upaya ini diketahui Briptu AK.

Warga yang hendak merusak motor itu kemudian hendak ditangkap. Namun, warga itu melawan sehingga terjadi perkelahian. Warga yang dalam kondisi mabuk itu kemudian mengalami luka memar.

"Karena warga yang kondisinya mabuk itu luka memar, warga lain mengira dianiaya oleh anggota polisi dan inilah yang memicu terjadinya penyerangan dan perusakan terhadap kantor Polres," ungkapnya.

Sebenarnya, kata Gede, sebelum massa mengamuk, Kapolres sempat mendatangi tempat kejadian perkara dan menyelesaikan permasalahannya. Akan tetapi, masyarakat tidak menerima dan selanjutnya masyarakat melakukan pelemparan terhadap rumah dinas anggota.

Setelah itu datang masyarakat lainnya bergabung mengarah ke arah mapolres. "Massa terlebih dahulu berupaya membakar mess anggota Polres, kemudian mobil dan motor selanjutnya melakukan upaya pembakaran terhadap Mapolres," tuturnya.

Markas Polres Pegunungan Bintang Dibakar Massa


Markas Kepolisian Resor Pegunungan Bintang, Papua, dibakar massa, Minggu 16 Juni 2013, sekitar pukul 10.45 WIT. Pembakaran markas Polisi itu diduga dipicu akibat penangkapan terhadap warga masyarakat oleh anggota Polres setempat.

Juru Bicara Polda Papua Komisaris Besar I Gede Sumerta Jaya saat dikonfirmasi mengatakan, pembakaran dilakukan oleh ratusan orang yang membawa panah dan parang. "Selain Markas Polres dirusak, sejumlah inventaris lainnya seperti mobil dan motor juga ikut dirusak massa," kata Sumerta.

Kronologi kejadian, lanjut Sumerta Jaya, ratusan massa mendatangi markas Polres dengan membawa sejumlah senjata tajam dan tradisional lainnya. Mereka kemudian langsung bertindak kekerasan dengan merusak dan membakar kantor Polres. "Tiga unit mobil yakni mobil dinas Kapolres, Wakapolres dan patroli serta 25 unit sepeda motor yang diparkir disekitar halaman Mapolres juga ikut dirusak massa," ucapnya.

Anggota Polres saat itu tak berdaya mengantisipasi serangan massa. Sementara setelah melakukan perusakan, massa membubarkan diri. "Belum diketahui berapa kerugian."

Motif perusakan dan pembakaran, kata Sumerta Jaya, yakni karena massa mendapat informasi bahwa salah satu warga dianiaya Polisi karena kedapatan mabuk. "Bahwa salah satu anggota Polres berinisial Briptu AK telah melakukan penangkapan terhadap orang mabuk, karena melawan akhirnya terjadi perkelahian dan orang yang mabuk berhasil diamankan, namun karena habis berkelahi dengan anggota AK, maka orang yang mabuk mengalami luka memar sehingga masyarakat mengira anggota melakukan penganiayaan dan akhirnya masyarakat emosi dan melakukan tindakan anarki," jelasnya.

Namun yang pasti saat ini sedang dilakukan penyelidikan untuk mengetahui pemicu sebenarnya. Sedangkan situasi Pegunungan Bintang sudah bisa dikendalikan.

Pemicu Pembakaran Markas Polres Pegunungan Bintang


Kepala Bidang Hubungan Masyarakat, Kepolisian Daerah Papua, Kombes Pol I Gde Sumerta Jaya membenarkan terjadinya pembakaran markas Kepolisian Resor Pegunungan Bintang oleh massa, Minggu (16/06/2013) siang.

I Gde Sumerta mengatakan, peristiwa itu bermula saat anggota Polres Pegunungan Bintang menggelar operasi penegakan ketertiban lalu lintas yang dipimpin oleh Wakapolres Pegunungan Bintang, Sabtu (15/6/2013) sore. Dalam operasi yang digelar mulai pukul 15.00 hingga pukul 17.00 WIT itu, polisi menahan dua orang yang kedapatan mengendarai motor dalam keadaan mabuk.

Pada hari Minggu (16/06/2013), jelas I Gde Sumerta, seorang warga yang mabuk mencoba merusak sepeda motor milik anggota Polres Pegunungan Bintang. Briptu AK yang mencoba menangkap pelaku justru terlibat perkelahian dengan warga yang mabuk yang belakangan diketahui bernama Leo Almung.

Leo menderita luka memar dan harus dibawa ke rumah sakit. Kondisi Leo menimbulkan reaksi warga yang menduka Leo terluka akibat dianiaya aparat. Kapolres Pegunungan Bintang yang datang ke lokasi untuk menenangkan warga, namun upayanya tidak membuahkan hasil.

Warga justru semakin marah dan menyerang mapolres dan asrama polisi. "Awalnya warga di TKP melakukan pelemparan rumah dinas, dan sekitar pukul 10.00 WIT, massa lain ikut bergabung menyerang mapolres. Mereka membakar mobil dan motor selanjutnya Mapolres," I Gde Sumerta menjelaskan.

Pembalasan Ketidakadilan 

Sedangkan menurut salah satu warga Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang bernama Hengky Bidana, aksi yang menyebabkan barak polisi, sejumlah mobil dan motor patroli polisi, serta Kantor Polres Pegunungan Bintang terbakar merupakan pembalasan akibat ketidakadilan yang terjadi di daerah itu.

“Banyak masalah di sini. Ada kasus korupsi, judi togel dan yang mabuk ini kan stress karena putus sekolah, tidak ada pekerjaan. Jadi persoalan ada di pemerintah. Pemerintah tak perhatikan pendidikan anak putus sekolah. Sehingga kalau mau menyelesaikan persoalan, tidak bisa masyarakat dan polisi saja, pemerintah yang harus mengatasi masalah ini,” tutur Hengky melalui telepon genggamnya kepada wartawan saat dihubungi, Minggu.

Menurut Hengky, kejadian berawal dari kasus minuman keras . “Kemarin malan masyarakat yang bernama Raimond Kasibmabin dan Leo Almung mabuk lalu tidur di pertigaan Jalan Iwur. Di pingiran jalan itu ada kios. Pemilik kios merasa tergganggu dengan kehadiran orang mabuk yang tidur di jalan ini. Lalu melapor ke polisi, sehingga polisi datang mengamankan kedua orang mabuk ini dengan cara kekerasan,” katanya.

Selain itu, kata Hengky, saat isterinya Leo Almung mengantar Almung ke rumah sakit, tapi saat di rumah sakit, masih ada anggota polisi di sana. “Lalu polisi hajar lagi. Leo akhirnya lari ke kampung melaporkan apa yang dia alami.

Warga tidak terima perilaku polisi itu, lalu serang markas polisi,” tuturnya. “Lalu polisi balik membalas dengan membakar dua rumah warga. Kejadiannya kira-kira tadi pagi, sekitar jam sembilan pagi.

Saat itu warga yang kecewa terhadap polisi yang melakukan penganiayaan terhadap Leo Almung, balik menyerang Polres Pengunungan Bintang,” Selain itu, menurut Hengky, dari informasi tersebar saat penyerangan, anggota Polres Pengunungan Bintang panik dan lari tanpa memperhatikan nasib para tahanan. “Akibatnya sejumlah orang tersadung kasus korupsi yang ada dalam tahanan polisi diduga ikut terbakar.

Saat kejadian polisi lari karena tak siap mungkin. Warga bebas membakar, dokter Bob yang terlibat kasus korupsi 1 milyar dan orang-orang dalam tahanan dikabarkan juga ikut terbakar,” tuturnya. Setelah warga mundur dari aksi penyerangan, anggota polisi kembali melakukan pembalasan. “Polisi mengejar para warga.

Semua warga lari ke hutan. Tidak ada satu pun ada di kota. Saya sekarang ada di hutan ini Om. Ada yang panjat pohon, lalu pantau ke Kota Oksibil. Ada dua rumah dibakar pihak polisi, masing milik warga bernama Yance Kalakmabin dan Merukol Kalamabin, serta merusak beberapa rumah warga.

Bunyi tembakan juga masih terdengar di Kota Oksibil,” katanya. Akibat kejadian penyerangan ini, Mapolres Pegunungan Bintang hangus menjadi puing bersama dua mobil dan delapan buah motor. Seorang warga dikabarkan tertembak di kaki sementara sejumlah anggota Polri dan TNI terluka saat berupaya menenangkan warga.

Hingga malam ini, situasi di Kota Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang sudah berangsur kondusif, namun situasi kota masih mencekam.

Satu Peleton Brimob Dikirim ke Pegunungan Bintang


Kepolisian Daerah Papua mengirim 1 SST pasukan Brimob untuk membantu pasukan yang sudah melakukan pengamanan setelah kejadian pembakaran Polres Pegunungan Bintang Papua. Kapolda Papua Inspektur Jenderal Tito Karnavian bersama sejumlah pejabat teras juga menuju Oksibil ibukota Pegunungan Bintang.

Disampaikan juru bicara Polda Papua Kombes I Gede Sumerta Jaya, pasukan setingkat peleton Brimob dikirim untuk membantu pengamanan di Oksibil pasca insiden pembakaran kantor polisi. "Mereka hanya mem-back up saja, sehingga dikirim satu peleton," katanya.

Ditambahkan Sumerta Jaya, situasi Oksibil sendiri sudah normal dan aktivitas masyarakat sudah kembali berjalan seperti biasa. "Sudah aman dan terkendali, makanya Kapolda langsung datang untuk memastikan," katanya.

Terkait pelayanan masyarakat setelah aksi pembakaran, untuk sementara dilakukan di mess di Mapolres Pegunungan Bintang Papua. "Agar pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan, sementara kami gunakan mess anggota sebagai kantor, jaraknya sekitar 15 meter dari Mapolres," katanya.

Mengenai total kerugian, hingga saat ini masih dihitung dan belum bisa diperkirakan. Aksi massa membuat kantor polisi, tiga mobil dan 25 motor terbakar. Saat ini masih dilakukan olah TKP.

"Olah TKP dipimpin langsung Disreskrim dan hingga kini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka," katanya.

Mengenai pemicu tindak anarkis ratusan massa berawal ketika sekelompok orang mabuk melakukan pemalakan. Polisi yang mendapat informasi mendatangi lokasi dan membubarkan aksi pemerasan.

Namun, sejumlah orang yang dalam keadaan mabuk itu justru menyerang polisi. Terjadi keributan, dan warga lari dalam keadaan luka-luka.

"Pemalakan di Kampung Dabolding oleh 3 orang mabuk, sehingga anggota berjumlah 4 orang mendatangi lokasi. Mereka tidak mempedulikan polisi tapi justru menyerang anggota, bahkan berusaha merebut senjata. Anggota melakukan pembelaan dan warga terkena popor senjata," katanya.

Namun informasi yang berkembang di masyarakat, warga yang dalam keadaan mabuk itu dianiaya dan ada yang terbunuh dalam kejadian itu. Masyarakat yang marah langsung turun ke jalan. Kapolres sempat turun tangan untuk menyelesaikan permasalahannya, namun masyarakat tidak menerima dan langsung melakukan pelemparan kantor polisi.

"Setelah itu datang masyarakat lainnya bergabung mengarah ke Polres. Namun terlebih dahulu melempari mess anggota, membakar mobil dan motor serta kantor Mapolres," katanya.

Selain kerugian materil, aksi amuk masa ini membuat petugas mengalami luka-luka. Mereka adalah:

1. Iptu John Anakota, Kasat Bimmas,
2. Bripda Andre Dwuramuri
3. Briptu Rais,
4. Bripda Petrus Mepa.
5. Briptu A. Mote.
6. Bripda Jemdri.
7. Bripda Y. Taurui.
8. Briptu Masrul
9. Bripda Agung Saswito
10. Satu anggota TNI, Lettu Angga dan dua orang masyarakat.

Massa Bakar Mapolres Pegunungan Bintang, Polisi Dipanah


Massa yang terdiri dari sekitar 750 orang warga melakukan aksi anarkis dengan merusak dan membakar Markas Kepolisian Resor Pegunungan Bintang, Papua, Minggu 16 Juni 2013.

Massa tidak terima dengan aksi penangkapan yang disertai pemukulan oleh anggota kepolisian itu mendatangi Mapolres dengan membawa senjata tradisional, menuntut warga yang ditangkap segera dibebaskan.

Namun, karena tuntutan mereka tidak ditanggapi oleh Polres Pegunungan Bintang, massa lalu melakukan aksi pelemparan, perusakan dan pembakaran terhadap Mapolres. Akibatnya, seorang anggota polisi mengalami luka-luka akibat terkena panah dan satu orang warga terkena luka tembak di kaki.

Juru Bicara Polda Papua Kombes I Gede Sumerta Jaya mengakui adanya aksi anarki dan sekitar pukul 14.30 WIT massa baru meninggalkan Mapolres. Namun ia membantah ada aksi balas dendam dengan membakar rumah kepala suku Yance Kalamatbin di Kampung Akbon I.

"Sementara masyarakat sekitar yang tidak terlibat berlindung di Pos Satgas Kopasus dan Koramil setempat dan mereka belum berani kembali ke rumahnya masing-masing," kata Gede.

Kantor Polres Pegunungan Bintang kini dalam keadaan rusak berat. Barak Dalmas dan mobil dinas Kapolres dan Wakapolres hangus terbakar. Begitupula dengan mobil Patroli Sabhara dan beberapa Motor Dinas Polres.

Barang bukti kendaraan bermotor milik Satuan Lantas Polres Kabupaten Pegunungan Bintang yang hangus terbakar diduga berjumlah 25 unit.

YOUTUBE KRONOLOGIS PEMBAKARAN MAPOLRES PEGUNUNGAN BINTANG PAPUA Pemicu Perusakan Pembakaran Markas Polres Pengunungan Bintang Oleh Warga

FOTO PEMBAKARAN MAPOLRES PEGUNUNGAN BINTANG PAPUA Pemicu Perusakan Pembakaran Markas Polres Pengunungan Bintang Oleh Warga

GAMBAR PEMBAKARAN MAPOLRES PEGUNUNGAN BINTANG PAPUA Pemicu Perusakan Pembakaran Markas Polres Pengunungan Bintang Oleh Warga

VIDEO PEMBAKARAN MAPOLRES PEGUNUNGAN BINTANG PAPUA Pemicu Perusakan Pembakaran Markas Polres Pengunungan Bintang Oleh Warga


Cara Cepat Hamil Alami Rahasia Dokter

Like dan share ya sobat...
Link Artikel: http://beritainfosehat.blogspot.com/2013/06/foto-kronologis-pembakaran-mapolres.html
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.

Comments :

No comments:

Post a Comment