[YOUTUBE] TITO KEI TEWAS Kronologis Penyebab Tito Kei Tewas Di Tembak. Tito Kei tewas ditembak orang dikenal. Pelaku memakai helm dan berjaket. Adik Jhon Kei itu tengah bermain kartu di warung kopi tak jauh dari rumahnya di Titian Indah, Bekasi, Jabar.Adik John Kei ini dikenal sebagai salah satu pimpinan kelompok Kei.
Tito meninggal dunia karena luka di kepalanya. Peluru yang ditembakkan pelaku yang diduga dari pistol FN, tepat mengenai kepalanya. Dalam gambar yang beredar di kalangan wartawan, Sabtu (1/6/2013), darah masih keluar dari kepala Tito, beberapa jam setelah ditembak.
Tito ditembak pada Jumat (31/5) malam. Di foto itu juga terlihat ada darah di wajah Tito, yang dahulu berjuang menjadi pengacara bagi kakaknya. Di foto itu, tubuh Tito penuh tato, di lengan kanan dan kiri, juga di dada kanan.
Muncul kabar akan ada aksi balas dendam terkait tewasnya Tito. Tapi isu itu dibantah keluarga. "Saya kira sejak kejadian tadi malam, sampai detik ini kami menjamin ketenangan dan kedamaian. Kami jamin tak terjadi apa-apa," jelas juru bicara keluarga Tito, Cosmas Refra dalam jumpa pers di rumaj duka di Jl Titian Indah, Bekasi, Sabtu (1/6/2013).
"Ini nggak ada masalah apa-apa. Ini musibah," jelas Cosmas.
"Keluarga tetap tenang, simpatisan kami tenang. Tidak akan berbuat apa-apa, kami anggap musibah. Kami berharap ini dituntaskan setuntas-tuntasnya," tambah Cosmas.
Jenazah Tito disemayamkan di rumah duka di Titian Indah. Kerabat dan tetangga berdatangan ke rumahnya. Rencananya Tito akan dimakamkan di Kei di Maluku.
Sementara itu pihak kepolisian masih belum bisa memastikan siapa pelaku penembakan Tito. Polrestro Bekasi menduga pelaku terlatih karena menembak dari jarak 3 meter dan hanya dengan dua peluru menewaskan dua orang. Selain Tito, seorang pedagang rokok juga tewas. Belum diketahui motif penembakan pelaku.
Kronologis Penembakan Tito Kei :
Suara dua tembakan beruntun menggelegar menjelang malam di Jalan Raya Titian Indah, Bekasi Kota. Kejadian itu sangat cepat dan membuat warga setempat langsung gempar.
"Saya dengar ada suara tembakan dua kali, saya kira ban meledak. Ternyata ada yang teriak 'penembakan-penembakan'," kata saksi Ipeh (31) kepada wartawan di TKP, Sabtu (1/6/2013).
Ipeh merupakan penjual bensin yang hanya berjarak 10 meter dari lokasi kejadian. Saat kejadian, situasi jalan cukup ramai karena waktu pulang kerja. "Setelah itu saya mendekat, melihat Pak Tito ditembak di mukanya. Pak Ratim terjatuh di bawah meja. Banyak darah," kisa Ipeh.
Usai penembakan, warga tidak berani mendekat sebab khawatir pelaku masih ada di sekitar lokasi. Setelah beberapa saat, barulah masyarakat mencegat kendaraan yang lewat untuk membawa Tito Kei dan Ratim ke rumah sakit.
"Saya tidak berani mendekat, cuma lihat Pak Tito dari jarak beberapa meter," tutur Ipeh.
Tito Kei yang juga adik dari John Kei akhirnya meninggal dunia. Penembak misterius itu belum tertangkap. Identitas pelaku juga belum teridentifikasi.
Keluarga Tito Kei meminta polisi menangkap pelaku pembunuhan. Keluarga yakin aksi penembakan yang dilakukan pria berjaket dan memakai helm itu sebagai pembunuhan berencana.
"Siapa pun pelakunya dan otaknya harus diungkap tuntas. Ini musibah yang kami alami segera dituntaskan," terang juru bicara keluarga, Cosmas Refra dalam jumpa pers di rumah duka di Jl Titian Indah, Bekasi, Jakarta.
Keluarga menyerahkan sepenuhnya kasus pembunuhan ini ke pihak kepolisian. Keluarga juga yakin polisi bisa menuntaskan kasus ini.
"Kemarin jam 9 malam ketemu Kapolres di TKP. Saya percaya pihak penyidik melakukan penyidikan," jelas Cosmas.
Pembunuhan Tito dilakukan pada Jumat (31/5) malam. Saat itu Tito tengah bermain kartu bersama rekannya di warung kopi di dekat rumah.
Temuan Polisi di Peristiwa Penembakan Tito Kei
Fransiscus Refra alias Tito Kei tewas ditembak orang tak dikenal. Dia ditembak di warung kopi tak jauh dari rumahnya.
Tito ditembak pria misterius yang mengenakan helm dan jaket Jumat (31/5) sekitar pukul 20.00 WIB kemarin malam. Pria yang juga pengacara John Kei itu ditembak di kepalanya.
Selain Tito, pelaku juga menembak pemilik warung kopi. Penembakan berlangsung cepat. Kedua korban dihabisi hanya dengan satu tembakan untuk masing-masing korban.
Polisi kemudian bertindak. Tempat kejadian perkara diamankan, pelaku diselidiki. Dugaan polisi pelaku beraksi sendirian. Namun hingga kini identitasnya masih gelap.
Dari hasil olah TKP, polisi menemukan beberapa hal yang mengarah kepada pengungkapan kasus. Berikut lima temuan polisi:
1. Penembak misterius pria berhelm dan berjaket
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, Tito ditembak saat sedang asik main kartu bersama lima orang.
"Tiba-tiba datang satu orang menggunakan helm dan berjaket menembak Tito Kei dan kemudian pergi," kata Rikwanto.
Pelaku, tidak hanya menembak mati pria yang berprofesi sebagai pengacara itu. Seorang tukang kopi juga ikut tertembak dan tewas di lokasi kejadian.
Pengacara Jhon Kei, Cosmas Refra saat dikonfirmasi terpisah membenarkan kematian Tito itu. Kata dia, jenazah Tito saat ini ada di RS Ananda.
2. Penembakan dengan 2 letusan
Penembakan Tito berlangsung cepat. Saksi hanya mendengar dua letusan dari lokasi kejadian. Dari dua letusan itu, terdapat dua korban jiwa, yaitu Tito dan pemiliki warung kopi bernama Ratim (70).
"Menurut saksi saudari Popon, anak Ratim (tukang kopi), dia mendengar dua kali bunyi letusan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto.
Dua kali tembakan tersebut langsung mengenai sasaran. Tak ada komunikasi dan kata-kata, Tito langsung ditembak, padahal ada lima orang di lokasi. Pelaku seperti sudah mengincar korbannya.
Selain menewaskan Tito, sebutir peluru juga menewaskan Ratim yang saat itu ada di sekitar rumah Tito.
Rikwanto mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Jumat, 31 Mei 2013 sekitar pukul 20.00 WIB di depan warung rokok milik Ratim di Jl Raya Titian Indah RT 03/011 Kelurahan Kalibaru Kecamatan Medan Satria, Bekasi Kota
3. Polisi temukan proyektil peluru dan selongsong
Aparat kepolisian dari Polres Bekasi dan Polda Metro Jaya melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi tertembakknya Tito Kei, adik kandung John Kei. Di lokasi, polisi menemukan barang bukti berupa proyektil peluru dan selongsong.
"Adapun barang bukti sementara yang ditemukan di lokasi berupa 1 buah proyektil peluru dan 1 buah selongsong," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto..
4. Pelaku diduga menggunakan pistol jenis FN
Polisi menduga pistol yang digunakan pelaku jenis FN. Pistol diperkirakan ditembakkan dari jarak tiga meter.
"Korban ditembak dari jarak tiga meter," kata Kapolresta Bekasi Kombes Pol Priyo Widhianto, Sabtu (1/6/2013) dini hari.
Dari barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian, berupa selongsong dan proyektil 10 mm. "Diduga menggunakan senjata jenis FN," kata Priyo.
Aparat kepolisian dari Polres Bekasi dan Polda Metro Jaya melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi tertembakknya Tito Kei, adik kandung John Kei. Di lokasi, polisi menemukan barang bukti berupa proyektil peluru dan selongsong.
"Adapun barang bukti sementara yang ditemukan di lokasi berupa 1 buah proyektil peluru dan 1 buah selongsong," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto.
Peristiwa itu terjadi pada Jumat, 31 Mei 2013 sekitar pukul 20.00 WIB di depan warung rokok milik Ratim di Jl Raya Titian Indah RT 03/011 Kelurahan Kalibaru Kecamatan Medan Satria, Bekasi Kota.
Saat itu, Tito tengah main kartu bersama rekannya Gery, Han dan Petrus di warung tersebut. Lalu tiba-tiba datang seorang pria berhelm dan berjaket melepaskan tembakan ke arahnya.
Motif Penembakan Tito Kei
Kepolisian Daerah Metro Jaya masih menyelidiki kasus kematian Tito Kei, adik dari tokoh Angkatan Muda Kei (AMKEI) Jhon Refra Kei, yang tewas ditembak. Motif penembakan juga belum diketahui.
"Kita sedang mencari saksi-saksi dan motifnya," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto.
Peristiwa itu terjadi pada Jumat, 31 Mei 2013 sekitar pukul 20.00 WIB di depan warung rokok milik Ratim di Jl Raya Titian Indah RT 03/011 Kelurahan Kalibaru Kecamatan Medan Satria, Bekasi Kota.
Saat itu, Tito tengah main kartu bersama rekannya Gery, Han dan Petrus di warung tersebut. Lalu tiba-tiba datang seorang pria berhelm dan berjaket melepaskan tembakan ke arahnya.
Tito pun tewas setelah dibawa ke RS Ananda, Bekasi di Jl Sultan Agung Kel Medan Satria Kec Medan Satria dengan luka tembak di bagian kepala belakang yang tembus ke kepala depan. Begitu juga dengan Ratim (70), pedagang kopi di lokasi kejadian.
Polisi saat ini tengah melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Beberapa saksi dimintai keterangan
Ciri-ciri Penembak Tito Kei
Kepolisian belum memastikan pelaku penembakan Tito Refra Kei berjumlah satu orang. Penyidik akan mendalami saksi lain di lokasi yang melihat peristiwa tersebut.
Berdasarkan informasi sementara yang dihimpun, eksekutor adalah seorang laki-laki.
"Informasi dari kawan korban yang di TKP, pelaku menggunakan helm. Kondisi pelakunya tidak kelihatan. Jadi begitu penembakan, saksi tidak lagi konsentrasi dengan pelaku tetapi dengan korban. Sementara yang dilihat satu orang," ujar Kapolres Kota Bekasi, Komisaris Besar Priyo Widianto, di lokasi, Sabtu 1 Juni 2013.
Priyo mengatakan, sebelum melakukan penembakan, pelaku tidak berkomunikasi sama sekali dengan korban. Seorang yang menggunakan helm dan berjaket langsung menembak Tito Kei, lalu pergi.
Pihaknya hingga kini belum mengetahui motif penembakan terhadap Tito dan pemilik warung kopi.
"Kami sudah lakukan upaya pendekatan dengan sopir korban, kemudian rekan dekat korban, tentang omongan mungkin 1-2 hari lalu, mengarah ke siapa pelakunya. Tapi, 1-2 hari terakhir, Tito tidak sedang ada masalah dengan siapapun, dan korban tidak sempat cerita apa-apa," kata Priyo.
Tito merupakan adik kandung dari John Kei. Dia juga salah satu tim kuasa hukum John dalam kasus pembunuhan Bos PT Sanex Steel Indonesia, Tan Harry Tantono, alias Ayung di Swiss-Belhotel, beberapa waktu lalu. John Kei pun divonis 12 tahun penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Keluarga Akan Minta Izin Agar John Kei Bisa Hadir di Pemakaman Tito
Keluarga akan meminta izin kepada pihak berwenang agar John Kei yang tengah menjalani masa penahanan di Rutan Salemba bisa menghadiri pemakaman adiknya Tito. John Kei divonis 12 tahun penjara atas pembunuhan bos PT Sanex Steel.
"Kami berupaya meminta izin menghadirkan beliau. Karena apapun, ini bicara kemanusiaan mudah-mudahaan dapat izin," terang juru bicara keluarga Kei, Cosmas Refra dalam jumpa pers di rumahnya di Jl Titian Indah, Bekasi, Sabtu (1/6/2013).
Cosmas menjelaskan, pada Senin (3/6) jenazah Tito akan diterbangkan bersama rombongan keluarga dari Jakarta ke Ambon, Maluku. Kemudian dibawa ke Langgur, ibu kota Maluku Tenggara.
"Baru ke kampung halaman beliau di Desa Tutrean, Kecamatan Kei," imbuh Cosmas.
Cosmas juga berharap pihak kepolisian bisa menuntaskan kasus pembunuhan Tito. "Kita yakin ini pembunuhan berencana. Kita serahkan semua ke penyidik," terang Cosmas.
Jenazah Tito Kei Diberangkatkan ke Rumah Duka di Bekasi
Jenazah Tito Kei beserta para pelayat mulai berangkat meninggalkan rumah duka St. Carolus Jakarta Pusat. Mereka rencananya akan membawa jenazah tersebut ke rumah Tito Kei di Bekasi.
"Mau dibawa ke Bekasi," ujar salah satu pelayat Tito Kei yang enggan disebut namanya di lokasi Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat.
Berdasarkan pantauan, Sabtu (1/6/2013), satu buah ambulans hitam bertuliskan St Carolus meninggalkan rumah duka sekitar 08.30 WIB. Bersamaan dengan ambulans tersebut turut mengiringi 7 buah mobil yang berisi para pelayat Tito Kei, beberapa orang juga tampak mengendarai motor dan mengikuti mobil dari belakang.
Tito tewas ditembak di warung kopi sekitar pukul 20.00 WIB, Jumat (31/5). Seorang pria berjaket dan memakai helm menembak Tito dan seorang penjaga warung kopi hingga tewas. Pelaku memakai pistol FN.
Pelayat Mulai Penuhi Rumah Tito Kei di Titian Indah Bekasi
Tito Kei, adik kandung John Kei, tewas ditembak orang tak dikenal di warung kopi di dekat rumahnya. Jenazah Tito sempat dibawa ke rumah sakit, tapi peluru yang menembus kepala merenggut nyawanya.
Jasad Tito kini sudah dibawa ke rumahnya kembali di Komplek Perumaan Titian Indah, Bekasi, Jawa Barat. Para keluarga dan kerabat memenuhi rumah itu.
Berdasarkan pantauan Sabtu (1/6/2013), jenazah Tito Kei tiba di rumahnya di Komplek Perumahan Titian Indah Blok I/4 Nomor 1, Kecamatan Medan Satria, Bekasi, Jawa Barat, pukul 10.00 WIB. Tito ditembak pada Jumat (31/5) malam.
Begitu tiba, jenazah disambut isak tangis dari keluarga dan kerabat. Para kerabat pria pun langsung membopong jenazah Tito masuk ke dalam rumah.
Kondisi rumah duka sendiri saat ini ramai dikunjungi pelayat. Tampak tenda berukuran 5x20 meter didirikan tepat di depan rumah duka. Pihak keluarga belum bersedia untuk diliput wartawan.
Selain itu, karangan bunga duka cita tampak di halaman depan rumah almarhum yang berwarna merah muda dan krem. Salah satunya dari Ketua Umum Pemuda Maluku Indonesia Bersatu (PMIB).
Tito Refra Kei dan Impian Menjadi Caleg PAN dari Papua Barat
Adik kandung John Kei, Fransiscus Refra alias Tito Kei punya impian untuk menjadi anggota DPR dengan ikut mendaftar sebagai bakal caleg di Pemilu 2014. Namun nasib berkata lain, impiannya harus terhenti karena terjangan timah panas di kepalanya.
Tito memang terdaftar sebagai bakal caleg DPR RI sebuah partai politik. Berdasarkan data bakal caleg yang dirilis KPU, Tito terdaftar sebagai bakal caleg PAN nomor urut 2 Dapil Papua Barat. Dia terdaftar dengan nama aslinya, Frasiscus Refra.
Ketua DPP PAN Bima Arya mengatakan Tito memang sempat terdaftar sebagai bakal caleg PAN. Namun namanya tak lolos hasil verifikasi dan tak didaftarkan lagi di masa perbaikan.
"Di daftar terakhir yang kita sampaikan, nama dia tidak ada," ujar Bima saat dikonfirmasi, Sabtu (1/6/2013).
Tito Kei ditembak orang misterius di dekat kediamannya di wilayah Bekasi Kota, Jawa Barat, Jumat (31/5) sekitar pukul 20.00 kemarin malam. Dia ditembak dua kali dari jarak tiga meter. 2 Peluru yang diduga dari jenis pistol FN bersarang di kepalanya. Nyawanya tak bisa diselamatkan, Tito meninggal di tempat.
Jenazah Tito Kei Akan Diterbangkan ke Ambon Besok Malam
Jenazah Tito Kei akan dimakamkan di kota kelahirannya di desa Tutruean, Kei, Ambon. Menurut pengacara keluarga Kei, Cosmas, Jenazah adik kandung John Kei tersebut akan diterbangkan dari Jakarta menuju Ambon pada besok malam.
"Jenazah akan diterbangkan ke Ambon sekitar pukul 21.00 WIB menggunakan pesawat Garuda," ujar Cosmas.
Cosmos mengatakan keluarga menyerahkan sepenuhnya kasus pembunuhan ini ke pihak kepolisian. Keluarga juga yakin polisi bisa menuntaskan kasus ini.
"Kemarin jam 9 malam ketemu Kapolres di TKP. Saya percaya pihak penyidik melakukan penyidikan," jelas Cosmas.
Pembunuhan Tito dilakukan pada Jumat (31/5) malam. Saat itu Tito tengah bermain kartu bersama rekannya di warung kopi di dekat rumah. Kemudian datang seorang pria yang mengenakan helm dan jaket menembak Tito.
"Ada juga saksi-saksi yang dibawa sama polisi, rekan bermain kartu Bung Tito," tegas Cosmas.
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.
No comments:
Post a Comment