Menurut pria bernama asli Soleh Mahmud itu, dalam Islam tak ada larangan bagi ustad memasang tarif dalam dakwah."Tidak ada larangannya dalam Islam (pasang tarif untuk dakwah)," ungkap Solmed via ponselnya.Namun, Solmed mengaku tak pernah mematok harga pasti kepada pihak-pihak yang mengundangnya untuk berceramah. Menurut dia, tarif dakwah memang tak bisa dipatok."Asalkan ikhlas dan dakwahnya banyak ulama yang memperbolehkan tidak ada salahnya kan?" kata Solmed.
Sebelumnya Solmed mengaku gerah diberitakan memasang tarif seenaknya di Hong Kong. Ia membantah hal itu dan menyebut tidak terjadi kesepakatan antara dirinya dan EO yang mengundangnya untuk tausiah di sana.
Selain Naikkan Tarif, Ustad Solmed Juga Dituduh Minta Hasil Penjualan Tiket
Selain diduga menaikkan tarif dakwah secara tiba-tiba, ustad Solmed menurut pimpinan majelis Thoriqul Jannah, Khalifah yang mengundangnya untuk berceramah di Hong Kong juga meminta fasilitas lain. Khalifah menyebut, Solmed juga meminta penginapan bagus.
Namun, sebenarnya bukan hal itu yang membuat Khalifah kemudian keberatan, dan membatalkan penampilan Solmed. Melainkan, menurut Khalifah, Solmed juga meminta bagian 'infak' alias 'tiket' untuk pengajian tersebut."Pengajian itu diadakan infak. Infak itu penjualan tiket, dia minta (bagian) juga. Minta transportasi selama di Hong Kong, lalu juga minta penginapan juga yang bagus," jelas Khalifah lewat pernyataan yang diungah di YouTube, Kamis (15/8/2013).
Khalifah juga menjelaskan, pihaknya menyesalkan Solmed yang sebelumnya menyatakan bahwa dirinya merasa dipermainkan oleh pihak Thariqul Jannah. Padahal, menurut Khalifah, Solmed-lah yang mengubah tarif dakwah yang tadinya hanya sebesar HK$ 6000 menjadi HK$ 10 juta.
"Ada perubahan permintaan dari yang awalnya seihklasnya yakni HK$ 6000 Uustad Solmed berubah pikiran dengan menaikkan tarif HK$ 10 Juta dan awalnya dua tiket lalu minta empat tiket pesawat," rinci Khalifah mengklarifikasi.
Pengundang Ustad Solmed di Hong Kong Angkat Bicara
Ustad Solmed membantah telah menaikkan tarif seenaknya saat diundang tausiah ke Hong Kong. Ia juga mengaku kecewa dengan pihak yang mengundangnya ceramah di sana karena pengunjung yang hadir diwajibkan membayar untuk mendengar dakwahnya.
Kini pihak yang mengundang Solmed ke Hong Kong akhirnya angkat bicara. Lewat jejaring YouTube, Khalifah selaku pimpinan majelis Thoriqul Jannah membeberkan kronologi pengundangan sang ustad.
Menurut Khalifah, ustad Solmed awalnya menyetujui undangannya berdawah di pengajian yang digelarnya di Hong Kong dengan tarif seikhlasnya serta dua tiket pesawat yang diminta Solmed dan manajer. "Saya mengundang acara tausiah di pengajian sekitar dua bulan lalu melalui telepon. Perlu diluruskan katanya dia tidak minta bayaran," kata Khalifah.
"Beliau mengatakan iya bisa, karena jadwal belum ada di situ, bukti SMS ada dari beliau dia menyanggupi dengan tarif seikhlasnya. Perjanjian awal dengan dua tiket pesawat ustad dan manajernya," sahutnya lagi.
Namun menurut Khalifah, dalam perjalanannya Solmed mengubah permintaan mengenai tarif yang sudah disepakati. Padahal Khalifah sudah menyiapkan brosur pengajian dan sudah menyiapkan gedung."Dari awal memang dia tidak minta bayaran tapi seikhlasnya, akhirnya pihak kami panitia sepakat akan memberi HK$ 6000 (hampir 8 juta), kami sepakat di situ.
Setelah itu, kita udah deal, setelah semuanya sudah siap dia minta dikabari, setelah ada brosur gedung semua kami coba menghubungi namun ternyata pas dihubungi kembali ada perubahan permintaan dari yang awalnya seihklasnya yakni HK$ 6000 ustad Solmed berubah pikiran dengan menaikkan tarif HK$ 10 Juta dan awalnya dua tiket lalu minta empat tiket pesawat," beber Khalifah.
Khalifah pun membantah klarifikasi Solmed yang bilang bahwa dirinya membatalkan tausiah tersebut karena kecewa. Menurut Khalifah justru pihaknya yang membatalkan Solmed.
Klarifikasi Ustad Solmed Soal Isu Pasang Tarif di Hong Kong
Baru-baru ini, ustad Solmed diterpa isu miring. Pria bernama asli Soleh Mahmud itu dikabarkan menaikkan tarif dakwah seenaknya di Hong Kong.
Namun Solmed membantah isu miring tersebut. Justru ia mengatakan, pihak Event Organizer di sana lah yang memasang tarif bagi pengunjung yang akan menghadiri tausiahnya itu. Perlu dicatat, Solmed juga menegaskan, dirinya tak pernah meminta bayaran ketika berdakwah. "Saya dakwah, saya tidak pernah minta bayaran, tapi jangan dibisnisin. Tapi yang di Hong kong itu pengunjung disuruh bayar, saya nggak mau, saya yang protes. Saya bilang kalau Anda masih bayar, saya nggak mau datang," jelasnya di Bandara Soetta, Cengkareng, Tangerang, Banten, Senin (12/8/2013).
Suami April Jasmine itu pun membeberkan alasan mengapa dirinya tak jadi mengisi ceramah di Hong Kong tersebut. "Anda bayangkan, kita dakwah ikhlas, tahu-tahu sampai di lokasi, itu jamaah disuruh bayar, saya hitung-hitung itu bisa sampai dapat Rp 150 juta rupiah. Begitu yang kedua kali.
"Saya bilang 'catatannya saya mau ceramah asal Anda gratisin, Anda nggak usah bayar saya, saya akan dakwah' ternyata mereka nggak mau. Itu bisnis mereka. Nggak mau saya, saya batalin," urainya.Solmed juga merasa belum ada perjanjian hitam di atas putih. Ia pun merasa tak masalah jika memang membatalkan ceramah karena dirasa EO di Hong Kong tak konsekuen dengan musyawarah awal memang sudah saya cancel.
Cancel sama membatalkan sepihak itu beda. Membatalkan sepihak itu kalau semua sudah ditanda tangani lalu dibatalkan. Ini kita masih musyawarah, nggak ketemu titik ketemunya," tandasnya.
Link Artikel: http://beritainfosehat.blogspot.com/2013/08/ustad-solmed-pasang-tarif-kronologis.html
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.
No comments:
Post a Comment