Info Dunia Kehidupan Artis dan Tips Kesehatan Terbaru 2015

KRONOLOGIS RIDWAN UNGKAP 'UTUSAN PRESIDEN' KASUS SUAP DAGING IMPOR Rekaman Penyadapan Ahmad Fathanah dan Ridwan Hakim

Cara Cepat Hamil Alami Rahasia Dokter

VIDEO KRONOLOGIS RIDWAN UNGKAP 'UTUSAN PRESIDEN' KASUS SUAP DAGING IMPOR Rekaman Penyadapan Ahmad Fathanah dan Ridwan HakimKRONOLOGIS RIDWAN UNGKAP 'UTUSAN PRESIDEN' KASUS SUAP DAGING IMPOR Rekaman Penyadapan Ahmad Fathanah dan Ridwan Hakim. Hakim, saksi yang dihadirkan penuntut umum untuk terdakwa Ahmad Fathanah, mengungkapkan adanya komitmen sebesar Rp40 miliar dari PT Indoguna Utama yang akan diserahkan untuk Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hilmi Aminuddin.

Komitmen itu terungkap saat Jaksa KPK memutar rekaman penyadapan antara Ahmad Fathanah dan Ridwan Hakim pada Januari 2013 lalu di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis 29 Agustus 2013.

"Ke satu dan Engkong (Hilmi Aminuddin) nggak mungkin lah ya juga. Tapi udah nyampe kok 40 (miliar). Ditenteng langsung sama ibu (Elizabeth) kok. Untuk disampaikan ke Lembang," kata Fathanah kepada Ridwan.

Kemudian Ridwan menanggapi pertanyaan Fathanah dengan mengatakan, uang Rp40 miliar yang akan diberikan ke Engkong, merujuk pada Hilmi Aminuddin, belum diterimanya. "Nggak ada. Tapi komplainnya ke kita bos," sahut Ridwan kepada Fathanah.

Dalam rekaman selanjutnya, Fathanah mengaku heran mengapa uang tersebut belum sampai ke petinggi PKS itu. Padahal uang tersebut sudah dititipkan kepada Sengman dan Hendra untuk segera diserahkan. "Masa Sengman dengan Hendra nggak nyampein?" tanya Fathanah kepada Ridwan.

"Ya nggak tahu, pokoknya gitu ceritanya," sahut Ridwan.

Dikonfirmasi setelah rekaman seluruhnya diputar, Ridwan mengaku tidak tahu menahu mengenai uang Rp40 miliar yang disebut Fathanah. Meskipun dalam percakapan itu, Ridwan jelas menanggapi setiap pernyataan Fathanah dengan lugas.

"Sama sekali saya nggak tahu," ujar Ridwan. Ia menegaskan bahwa angka Rp40 miliar berasal dari Fathanah.

Kemudian mengenai identitas Sengman, orang yang dititipkan uang Rp40 miliar untuk disampaikan ke Hilmi Aminuddin, Ridwan mengaku bahwa Sengman adalah utusan Presiden. Ketua Majelis, Nawawi Pomolango, lantas bertanya kepada Ridwan Hakim, Presiden apa yang dimaksud.

"Ya Presiden SBY," timpal Ridwan. Sedangkan Hendra adalah rekan Sengman.

Ia menambahkan, perihal uang Rp40 miliar yang dibawa Sengman sudah dijelaskan ke penyidik KPK. Bahkan Ridwan telah menyampaikan identitas Sengman. "Jadi kalau mau tahu Rp40 miliar itu tanyakan saja ke Sengman," imbuhnya.

Berikut rekaman percakapan antara Ahmad Fathanah dan Ridwan Hakim yang diputar di persidangan. R merujuk pada Ridwan, sementara F merujuk pada Fathanah.

R: ada yang nyampe bos
F: la, udah nggak mungkin lah, makanya ibu El (Elizabeth Liman) itu nggak mungkin. Udah-udah beres bener, Engkong (Panggilan Hilmi Aminuddin) sendiri waktu itu sesudah itu pernah ketemu dan tidak ada komentar gitu loh
R: iya nggak ada komentar. Masa di depan show room ngasih komentar, kan nggak mungkin. Yang jelas komplainnya ke kita
F: satu dan engkong
R: apa?
F: ke satu dan engkong nggak mungkin lah ya juga. Tapi udah nyampe kok 40 (miliar). Ditenteng langsung sama ibu kok. Untuk disampaikan ke Lembang.
R: enggak ada, komplainnya ke kita bos
F: hah? Ya udah kalo mau
R: komplinnya ke kita, kenapa?
F: dalam waktu dekat ketemu sama ibu El dulu deh. Supaya jelas
R: oke boleh, boleh, boleh
F: bener Wan?
R: iya
F: nggak nyampe?
R: nggak nyampe, baru konfirmasi lagi kan kemarin
F: Ya Allah ya Robbi, kemana mu.. ma.. masa Shengman dengan Hendra nggak nyampein?
R: ya nggak tau, pokoknya gitu ceritanya
F: hehh
R: gitu jadi gimana malam ini jadi ketemu nggak?
F: ketemu, ketemu, saya ketemu. Kami di Citos. Eh Wan, ee semuanya, kewajibannya ibu El sendiri berapa ke Engkong?
R: eee,, yang jelas ee nanti deh diomonginnya

Sengman Inikah yang Disebut Ridwan 'Utusan Presiden'?


Ridwan Hakim, putra Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin, menyebut-nyebut nama Sengman dalam persidangan kasus suap kuota impor daging sapi dengan terdakwa Ahmad Fathanah, Kamis 29 Agustus 2013. Ridwan mengatakan Sengman adalah utusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dititipi uang Rp40 miliar dari PT Indoguna Utama untuk diserahkan ke Hilmi Aminuddin.

Ketua DPR yang juga Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie secara terpisah kemudian mengatakan kenal dengan seseorang yang bernama Sengman. Marzuki kenal Sengman di Palembang, kota kelahirannya. Ketika itu, ia dan Sengman sesama pengusaha.

“Sengman pengusaha hotel di Palembang. Tapi kami tidak pernah bertemu lagi. Hotelnya juga sudah dijual,” kata Marzuki.

Ucapan Marzuki itu dibenarkan oleh Herlan Aspiudin, Ketua Perhimpunan Hotel dan Rumah Makan Indonesia (PHRI) di Sumatera Selatan. Menurutnya, nama Sengman Tjahja memang tercatat sebagai salah satu pengusaha hotel di Palembang. Ia merupakan pemain lama di bisnis perhotelan Palembang.

“Sampai sekarang Sengman tercatat sebagai anggota kami dan masih aktif. Dia pemilik Hotel Princess di Palembang,” kata Herlan ketika dihubungi VIVAnews, Sabtu 31 Agustus 2013.

Herlan mengatakan Sengman memang dekat dengan SBY. “Dia memang orang dekat Presiden. Sengman dan SBY akrab sejak Pak SBY menjabat Pangdam II Sriwijaya tahun 1996,” ujar dia. Menurut Herlan, memang banyak pengusaha yang dekat dengan SBY sewaktu dia menjadi Pangdam.

Terkait Sengman, Herlan menyatakan Sengman tahun ini ikut berinvestasi untuk membangun hotel di Palembang. Menurutnya, tahun ini ada delapan hotel yang akan dibangun di Palembang. “Pembangunannya sekarang sedang dikonstruksikan. Investornya semua berasal dari lokal, termasuk Sengman,” kata dia.

Sementara itu Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, membantah Presiden SBY punya utusan bernama Sengman. “Saya pastikan, kami tak pernah mendengar nama itu sebagai utusan Presiden,” kata Julian.


Cara Cepat Hamil Alami Rahasia Dokter

Like dan share ya sobat...
Link Artikel: http://beritainfosehat.blogspot.com/2013/09/kronologis-ridwan-ungkap-utusan.html
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.

Comments :

No comments:

Post a Comment