[VIDEO] KRONOLOGIS MK DITANGKAP KPK Detik-Detik MK Bersama Anggota DPR CN Di Tahan KPK. Ketua Mahkamah Konstitusi ditangkap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi saat sedang bersama anggota DPR berinisial CN. Anggota DPR ini seorang wanita.
"Jadi waktu saya telepon ajudan Pak Akil, saat ditangkap katanya Pak Akil sedang menerima tamu di rumah dinasnya di Widya Chandra," kata mantan Ketua MK Mahfud MD dalam perbincangan dengan tvOne, Rabu 2 Oktober 2013.
Saat itu Mahfud penasaran dengan informasi yang diterimanya dari sejumlah orang dan media massa. Dia lalu menelepon Sekjen MK Janendri M Jafar. "Saya telepon, ada ramai-ramai nggak di MK. Dijawab nggak. Saya lalu tanya ketua MK di mana, setelah dicek Sekjen, dia menangis meraung-raung dan mengatakan Pak Akil ditangkap," katanya.
Pantauan wartawan di lokasi, Rabu (2/10/2013), KPK membawa mereka menggunakan beberapa mobil. Salah satu mobil adalah Avanza silver B 1811 UFU yang terlihat membawa Akil Mochtar.
Dia menggunakan kemeja warna putih dan kaca mata. Bersama dia, ada dua orang lain di bangku belakang.
Sementara salah satu wanita yang juga ditangkap disebut-sebut sebagai anggota DPR. Wanita berinisial CN itu berasal dari fraksi besar di DPR.
Kata Mahfud, Sekjen saat menelepon diangkat ajudan Akil dan sang ajudan mengatakan Akil dibawa KPK.
Ketua MK Ditangkap, KPK Sita Rp 3 Miliar
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan menyita uang senilai Rp 3 miliar dalam operasi tangkap tangan Ketua MK dan anggota DPR, Rabu 2 Oktober 2013 malam. Sumber tempo mengatakan uang tersebut diduga terkait dalam pemilihan kepala daerah.
Jubur bicara KPK, Johan Budi SP belum menjelaskan secara rinci operasi tangkap tangan ini. "Kami masih melakukan pemeriksaan," katanya.
Johan mengatakan KPK menangkap tangan lima tersangka pukul 22.00 di dua tempat terpisah. Ketika ditanya apakah benar Akil Mochtar, Johan menjawab, "Saya hanya bisa menjelaskan ada dua pejabat negara. Jangan main tebak-tebakan". Johan juga tak menyebutkan kasus apa yang melibatkan kelima tersangka ini.
Gaji Akil Jadi Ketua MK Rp 30-40 Juta Sebulan
Sekjen Mahkamah Konstitusi (MK) Janedjri M. Gaffar menyebut Gaji Akil Mochtar sekitar Rp 30-40 juta dengan tunjangan Rp 19 juta. Gaji dan tunjangan ini terbilang cukup besar. Lalu mengapa masih nekat menerima suap, apakah masih kurang?
"Ini bukan karena gaji, bukan karena sistem. Sistem sudah baik, tapi orangnya sudah rakus, memang aslinya tidak baik," jelas mantan Ketua MK Jimly Ashiddiqqie saat berbincang dengan detikcom, Kamis (3/10/2013).
Menurut Jimly, gaji MK ini sudah lebih besar dari Mahkamah Agung (MA). Tapi entah mengapa masih nekat menerima suap. "Jadi ini jadi pelajaran juga, sistem baik tidak membuat orang jadi baik," terangnya.
Menurut dia, sebagai manusia tentu ada godaan yang datang. Ada setan di mana-mana yang membuat manusia lalai. "Yang namanya kekuasaan itu membuat menjadi silau. Mendapatkan jabatan tinggi ingin mendapatkan kekayaan lebih tinggi," tuturnya.
Rumah Miliaran Rupiah Milik Akil di Pontianak
Pada 31 Januari 2011, Ketua MK Akil Mochtar melaporkan kekayaan ke KPK. Dia memiliki aset berupa tanah dan rumah di Pontianak, Kalimantan Barat, senilai Rp 2,075 miliar. Seperti bentuknya?
Rumah Akil terletak di Gang Karya Baru Tengah, Jalan Karya Baru, Pontianak. Berada di tepi jalan, dekat dengan sebuah mal.
Rumah Akil berlantai dua dan bercat putih dipadu abu-abu. Dibanding hunian di sekitarnya, rumah dengan desain modern-minimalis itu tampak lebih megah.
Pintu masuk berupa besi setinggi 3 meter yang dipasangi sistem elektronik untuk buka dan tutup pintu gerbang. Rumah masih terlihat kosong. Belum ada perabot rumah tangga.
Akil pernah datang ke rumah tersebut. Pada Lebaran lalu, ia menggelar open house. Ketua RT 03/RW 01, Sukiran (72), membenarkan hal tersebut.
"Saat Lebaran kemarin, Pak Akil pernah gelar open house, namun saya tidak datang karena ada kesibukan lain," kata Sukiran.
Sukiran menyebut Akil pernah tinggal di rumah tersebut. Namun sejak menjabat ketua MK, Akil jarang berada di rumah. Sebab, aktivitasnya lebih banyak di Jakarta.
Pontianak bukanlah kota yang asing bagi Akil. Akil menggondol gelar sarjana S1 dari sebuah kampus di kota khatuliswa itu. Dia mengawali karier sebagai pengacara dan politisi Golkar juga di kota tersebut sebelum akhirnya hijrah ke Ibukota.
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.
No comments:
Post a Comment