Info Dunia Kehidupan Artis dan Tips Kesehatan Terbaru 2015

[VIDEO] RAHMAD TOLAK MINTA MAAF SOAL PROF SUBUR DIJEMPUT BIN Alasan Rahmad Tidak Minta Maaf Kepada BIN

Cara Cepat Hamil Alami Rahasia Dokter

Video Rahmad Tolak Minta Maaf Soal Prof Subur Dijemput BIN[VIDEO] RAHMAD TOLAK MINTA MAAF SOAL PROF SUBUR DIJEMPUT BIN Alasan Rahmad Tidak Minta Maaf Kepada BIN. Loyalis Anas Urbaningrum yang menebar informasi Prof Subur Budhisantoso dijemput BIN merasa tak bersalah dan menolak minta maaf. Namun justru anggota ormas PPI Sri Mulyono yang minta maaf, kok bisa?

Rupanya Sri Mulyono yang bertugas menjemput Prof Subur ke Diskusi PPI di Duren Sawit pada Jumat lalu. Namun ia gagal menjemput dan menyampaikan hal itu ke Rahmad yang bertindak sebagai moderator diskusi di kediaman Anas itu.

"Atas informasi yang kurang tepat itulah saya meminta maaf kepada Muhammad Rahmad, kepada Prof SBS dan pihak yang merasa dirugikan atas perkembangan pemberitaan masalah ini termasuk BIN," ujar Sri Mulyono kepada wartawan di Rumah Pergerakan, di Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (10/20/2013).

Sementara Rahmad sendiri menolak meminta maaf. Rahmad merasa tak ada yang salah dengan yang diucapkannya.

"Saya tidak pernah mengatakan Prof SBS diculik, ditangkap, diambil paksa, diamankan, diciduk dan sebagainya," kata Rahmad dalam jumpa pers di Rumah Pergerakan di Duren Sawit, Jaktim, Minggu (20/10/2013)

Pernyataan Rahmad tentang batalnya kedatangan Prof Subur ke acara diskusi karena dijemput oleh BIN menyebar luas di Youtube. Kepala BIN Marciano Norman dan Menko Polhukam Djoko Suyanto mendesak M Rahmad meminta maaf dan mempertanggungjawabkan pernyatannya karena Prof Subur juga telah membantah dijemput paksa BIN.

Rahmad Tolak Minta Maaf Soal Kabar Prof Subur Dijemput BIN


Dalam jumpa persnya, M Rahmad tidak mengucapkan permintaan maaf terkait pernyataannya soal Prof Subur Budhisantoso (SBS) yang dijemput staf BIN. Desakan agar Rahmad meminta maaf disampaikan Kepala BIN juga Menko Polhukam Djoko Suyanto.

"Karena tidak ada kata-kata yang salah yang saya sampaikan kepada publik. Yang terjadi sekarang saya bahkan dituding menebar fitnah," kata Rahmad kepada wartawan di Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (20/10/2013).

Namun Rahmad tak mau minta maaf sesuai keinginan Kepala BIN Marciano Norman.

"Ini perlu saya klarifikasi karena keterangan saya yang ada rekamannya konon kabarnya dipublikasikan di youtube. Itu cukup jelas tidak ada kata-kata menuduh. Yang saya sampaikan itu sifatnya informasi kepada audiens kenapa Profesor Budhisantoso tidak hadir," kata Rahmad di Rumah Pergerakan yang juga kediaman Anas Urbaningrum di Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (20/10/2013).

Rahmad yang merupakan eks Wakil Direktur Eksekutif Partai Demokrat itu adalah moderator dalam acara Diskusi Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) di kediaman Anas Urbaningrum di Duren Sawit, Jumat (18/10). Dalam diskusi itu dia menyampaikan bahwa Prof Subur yang sedianya menjadi pembicara tidak hadir karena dijemput BIN.

Namun Rahmad kali ini membantah. Rahmad menuding ada pihak yang memelintir pernyataanya.

"Yang saya heran adalah kenapa informasi yang berkembang ke masyarakat itu Profesor SBS itu diculik atau diciduk atau dijemput paksa," katanya.

Dia malah mengkritisi Kepala BIN dan Jubir Presiden Julian Aldrin Pasha yang merespons isu yang berkembang karena pernyataannya muncul di Youtube.

"Yang perlu saya jelaskan ini sebetulnya terjadi misskomunikasi di jajaran pemerintah seperti istilah diculik setelah jubir presiden memberikan keterangan ke media dan Kepala BIN memberikan keterangan ke media. Ini sangat disayangkan karena parat negara harusnya ketika memberikan keterangan ke publik harusnya di kroscek dulu," ujar pria 40 tahun ini.

Rahmad yang mengenakan seragam PPI didamping anggota PPI Sri Mulyono. Rahmad mengaku mendapat informasi bila Prof SBS dijemput dari Sri Mulyono yang bertugas mengantar jemput Prof SBS ke lokasi diskusi di Rumah Pergerakan, Duren Sawit.

Rahmad membacakan 4 halaman keterangan persnya. Tak ada tanya jawab selepas membacakan keterangan tertulis. Dalam penjelasannya, tidak ada kalimat meminta maaf.

Rahmad yang merupakan eks Wakil Direktur Eksekutif Partai Demokrat itu adalah moderator dalam acara Diskusi Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) di kediaman Anas Urbaningrum di Duren Sawit, Jumat (18/10). Dalam diskusi itu dia menyampaikan bahwa Prof Subur yang sedianya menjadi pembicara tidak hadir karena dijemput BIN. Kepala BIN Marciano Norman pun mendesak Rahmad meminta maaf dan mempertanggungjawabkan pernyataannya.

Rahmad Mengaku Tak Tahu Pernyataannya Diunggah ke Youtube


Anggota Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Muhammad Rahmad mengaku tak tahu bila pernyataannya soal penjemputan Prof Subur Budhisantoso (SBS) oleh staf BIN diunggah ke situs Youtube.

"Saya belum sempat cek. Nanti saya cek tentang pemberitaan itu," kata Rahmad menjawab pertanyaan wartawan usai jumpa pers di rumah pergerakan PPI yang juga kediaman Anas Urbaningrum di Duren Sawit Jaktim, Minggu (20/10/2013).

Rahmad juga mengaku tidak mengetahui siapa yang mengunggah video tersebut ke Youtube. "Tidak tahu juga," katanya.

Ketika pertanyaan ini diajukan, seorang pria berseragam PPI langsung menyela ketika ditanya video telah dihapus dari Youtube.

"Itu hang tidak pernah dihapus, sekarang dibuka lagi. Masih ada itu," kata si pria saat menemani Rahmad meninggalkan ruang jumpa pers.

Rahmad dalam penjelasannya menerangkan, dia mendapat informasi soal Prof SBS dijemput staf BIN dari anggota PPI Sri Mulyono.

Sri yang bertugas mengantar jemput Prof SBS yang sedianya jadi narasumber dalam dialog pergerakan mendapat informasi dari ajudan SBS bahwa bekas Ketum Demokrat itu dijemput staf BIN.

Namun saat dikroscek ulang langsung, Prof SBS mengatakan dirinya memang datang ke kantor BIN lantaran sudah mengatur jadwal pertemuan dengan Kabin.

Dalam video seperti yang dikutip Sabtu (19/10), begini pernyataan Rahmad saat membuka dialog di kediaman Anas, Jumat (18/10).

"Kepada sahabat-sahabat semua, karena dua orang narasumber pada detik-detik terakhir kita mendapatkan informasi mereka berhalangan hadir, khusus untuk narasumber Profesor Subur Budisantoso kita dikabarkan tadi oleh panitia bahwa jam 9 pagi tadi beliau dijemput oleh staf BIN, kemudian ajudannya menyampaikan panitia menjemput Prof Budi langsung saja di Kalibata (kantor pusat BIN), tidak usah ke rumah. Maka panitia langsung meluncur ke Kalibata sebelum (salat) Jumat.

Sesampainya di Kalibata, panitia tidak diperkenankan untuk bertemu dengan Prof Budi, tetapi panitia sempat berkomunikasi langsung dengan Prof Budi melalui handphone. Nah, melalui percakapan itu, disampaikan oleh Prof Budi bahwa Kepala BIN mau ketemu. Tetapi pada saat Prof Budi jam 9 pagi itu sudah di Kalibata, disampaikan oleh staf BIN kalau Kepala BIN sedang menghadap Presiden, jadi mohon ditunggu. Nah, kita tahu kalau hari ini Presiden tidak ada di Jakarta.

Nah, disampaikan lagi bahwa sesudah menghadap Presiden, nanti setelah Jumat baru Kepala BIN ketemu Prof Budi, artinya kalau sudah Jumat bersamaan dengan acara dialog pergerakan di mana Prof Budi sudah menyampaikan kesediaannya untuk hadir dalam acara dialog ini. Jadi silakan teman-teman tafsirkan sendiri kenapa Prof Budi tidak bisa hadir. Dan kabarnya beliau tidak dibenarkan tinggalkan Kalibata sebelum ketemu Kepala BIN."





Cara Cepat Hamil Alami Rahasia Dokter

Like dan share ya sobat...
Link Artikel: http://beritainfosehat.blogspot.com/2013/10/video-rahmad-tolak-minta-maaf-soal-prof.html
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.

[VIDEO] RAHMAD TOLAK MINTA MAAF SOAL PROF SUBUR DIJEMPUT BIN Alasan Rahmad Tidak Minta Maaf Kepada BIN

Posted by Berita Info Sehat, Published at 6:43 AM and have 0 comments
Comments :

No comments:

Post a Comment