MOTIF PENYEBAB DESI ARIANI CULIK BAYI VALENCIA DI RSHS BANDUNG Bayi Valencia Sudah Pulang dari RSHS. Desi Ariani (32), pelaku penculikan bayi Valencia Yusnita Manurung, masih mendapat perawatan intensif di instalasi gawat darudat (IGD) Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung akibat mencoba bunuh diri dengan melompat dari fly over Pasupati.
"Kami menduga alasan pelaku melakukan aksinya untuk membuktikan kepada suami bahwa pelaku benar hamil. Itu keterangan saksi," katanya.
Achmad mengatakan hal tersebut diketahui setelah dilakukan pemeriksaan kepada suami pelaku yaitu Swara Mardika (26) dan juga mertua pelaku yang tinggal di indekos di Jalan Pasirkaliki, Gg H. Junaedi, RT 02 RW 11, Kelurahan Sukabungah, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung.
Achmad menambahkan, Desi yang merupakan janda, memaksa menikah dengan Swara dan mengaku telah mengandung bayi Swara serta menikah pada Juli 2013 lalu.
"Ya, jadi sudah 9 bulan masa nggak ngelahirin, jadi dia mengambil anak di RSHS. Tapi untuk memastikan nanti kita periksa pelaku saat sudah membaik," ujar dia.
Kronologi Penangkapan Dokter Gadungan Penculik Bayi di RSHS
Percobaan bunuh diri dilakukan oleh Desi Ariani setelah tempat indekosnya di Jalan Pasirkaliki, Gg H. Junaedi, RT 02 RW 11, Kelurahan Sukabungah, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, digerebek oleh petugas kepolisian atas kasus penculikan bayi Valencia di RS Hasan Sadikin, Bandung.
Alasan wanita berusia 32 tahun itu melakukan aksi nekat itu sendiri diduga karena terdesak ketakutan kedok kehamilan palsunya terbongkar oleh mertua dan suaminya.
Kanit Reskrim Polsekta Sukajadi Bandung, AKP Achmad Gunawan, mengatakan, sebelum kejadian bermula, pada Jumat 28 Maret 2014, pihak kepolisian sudah melakukan pengintaian di tempat indekos Desi.
"Sebelumnya ada informasi dari masyarakat yang menyampaikan ada seorang perempuan baru melahirkan, namun keseharian tidak seperti mengandung," kata Achmad saat dihubungi melalui telepon selulernya, Minggu 30 Maret 2014.
Dugaan tersebut diperkuat dengan petunjuk dari CCTV, ada link terputus dan diperkirakan pelaku berada tidak jauh dari RSHS Bandung.
"Kami persiapkan strategi untuk memastikan yang bersangkutan dan mencari info tentang identitas, keseharian, kebenaran tentang hamil tidaknya. Setelah mendapatkan semua info, baru kami mencoba mendatangi indekos sekitar pukul 20.30 WIB," ungkapnya.
Saat dilakukan penggerebekan, gerak-gerik Desi mulai mencurigakan dan terlihat panik. "Lalu, dia izin untuk ke warung sebentar dan meloncat dari flyover sekitar pukul 21.30 WIB," jelasnya.
Pandangan petugas pun teralihkan dengan sesosok bayi yang berada di dalam kamar. Setelah itu, dilakukan pengecekan dengan memeriksa suami pelaku dan juga ciri-ciri bayi.
"Kami tanya tentang kelahiran anak. Sang suami bilang banyak kejanggalan. Kami periksa bayi, ditemukan jari manis kaki kirinya sedikit membelok ke bawah dan sedikit panjang dari jari tengah. Cocok dengan bayi yang hilang," ucapnya.
Setelah itu, pihaknya baru memastikan bahwa Desi pelaku penculikan. "Dengan bukti itu, kami berani memastikan Desi sebagai tersangka," ujarnya.
Bayi Valencia yang Sempat Diculik Pulang dari RSHS
Pihak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, memperbolehkan bayi Valencia Yusnita Manurung dan ibunya Lasmaria Boru Manulang (25) untuk meninggalkan RSHS, Minggu 30 Maret 2014.
Suasana haru terlihat saat sang bayi dibawa keluar dan digendong oleh Lasmaria yang duduk di kursi roda. Di sampingnya tampak Toni Manurung mendampingi.
Kasubag Humas dan Protokoler RSHS Bandung, Nurul Wulandhani, menjelaskan bayi Valencia diperbolehkan meninggalkan RSHS setelah dinyatakan sehat oleh tim dokter.
"Begitu pula dengan ibunya (Lasmaria). Kita sudah memutuskan sehat dan bisa untuk meninggalkan rumah sakit," katanya saat ditemui di RSHS Bandung.
Sementara itu Toni mengaku bahagia dengan situasi yang dialaminya kini setelah sebelumnya tertekan karena bayi Valencia diculik oleh seorang dokter gadungan.
"Kita mengucapkan terima kasih kepada polisi dan pihak RSHS yang telah membantu kami selama ini," ucapnya.
Sekitar pukul 12.05 WIB bayi Valencia dan keluarga, meninggalkan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menggunakan mobil Kijang Innova dengan pelat merah D 1822 D menuju kediamannya di Jalan Babakan Irigasi, RT 03/04, Kelurahan Babakan Taragong, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung.
Link Artikel: http://beritainfosehat.blogspot.com/2014/03/motif-penyebab-desi-ariani-culik-bayi.html
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.
No comments:
Post a Comment