OBJEK MENGAPUNG DI SAMUDERA HINDIA BUKAN PUING MAS MH370 AMSA Menyatakan Objek Itu Peralatan Memancing dan Sampah. Harapan keluarga penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 untuk mengetahui kejelasan nasib burung besi tujuan Beijing itu kembali kandas. Sebab, juru bicara Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA), menyatakan objek yang dipungut di area pencarian baru beberapa hari lalu, bukan bagian dari pesawat nahas MH370 yang hilang pada 8 Maret 2014.
Stasiun berita Channel News Asia, Minggu 30 Maret 2014, melansir objek itu hanya sampah di permukaan Samudera Hindia.
"Rupanya objek itu merupakan peralatan memancing dan hanya sampah di permukaan lautan," ungkap juru bicara AMSA.
Pencarian kini kembali dilanjutkan di area 1.850 kilometer bagian barat Perth, Australia. Untuk membantu proses pencarian, Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, lantas menunjuk mantan kepala Angkatan Darat, Angus Houston.
Tugas Houston, ujar Abbott, yakni memimpin Badan Pusat Koordinasi Bersama (JACC) yang berbasis di Perth. Ini merupakan badan baru yang berfungsi mengkoordinasikan dukungan yang diberikan Pemerintah Negeri Kanguru untuk mencari MH370.
Selain itu, Houston juga akan memastikan keluarga penumpang menerima informasi terbaru dan bantuan perjalanan dari masing-masing negara menuju Australia. Bantuan itu termasuk pemberian layanan visa, akomodasi selama tinggal di Australia, layanan penerjemah dan konseling.
Khusus untuk pemberian visa, juru bicara Kedutaan Besar Australia di Jakarta beberapa hari lalu, menyebut akan memberikan visa turis dengan durasi tiga bulan kepada keluarga penumpang asal Indonesia. Namun, apabila itu belum cukup, maka keluarga penumpang dapat diberikan multiple entry visa yang berlaku selama satu tahun.
Abbott beralasan penunjukan Houston karena dia dianggap sosok individu yang memiliki pengalaman panjang dan kemampuan hebat.
"Hal itu telah dia tunjukkan ketika mengabdi kepada negara ini dari tahun 2005 hingga 2011 silam," ujar Abbott.
Dia menjelaskan sesuai dengan protokol internasional, Malaysia tetap secara resmi memegang kendali dalam operasi pencarian. Posisi Houston sendiri bertugas untuk mengawasi proses pencarian dan investigasi secara keseluruhan bila diminta.
Abbott pun turut menyampaikan bahwa pemerintahannya akan terus berkomitmen mencari keberadaan pesawat jenis Boeing 777-200 ER itu.
"Pemerintahan ini tidak akan beristirahat hingga kami melakukan berbagai upaya demi bisa memberikan kedamaian dan pemahaman kepada keluarga dan dunia soal apa yang sebenarnya terjadi," imbuh pemimpin Partai Liberal itu.
Objek masih perlu diteliti
Sementara terkait dengan lebih dari 70 objek yang dilihat oleh pesawat Angkatan Udara Selandia Baru, Orion, pada Sabtu kemarin, masih perlu untuk diteliti. Kendati, mereka menduga objek tersebut berasal dari puing pesawat atau kapal.
"Namun, hingga objek tersebut diambil oleh sebuah kapal dan diteliti oleh penyelidik ahli, maka kami belum dapat menentukan dari mana asal objek itu sebenarnya," ungkap Wakil Marsekal Selandia Baru, Kevin Short.
Proses pencarian pesawat MH370, ujar Short, bukan perkara mudah dan membutuhkan kerja keras untuk menyisir seluruh area samudera hanya untuk mencari benda kecil.
"Bahkan dengan terbang rendah di atas perairan dengan kecepatan rendah sekalipun, juga membutuhkan konsentrasi penuh," imbuh Short.
Wilayah pencarian pada Jumat kemarin bergeser ke area baru karena berdasarkan data terbaru, pesawat terbang lebih cepat dari perkiraan awal. Burung besi itu dianggap jatuh ke laut karena kehabisan bahan bakar.
Namun, penglihatan puing-puing yang disebut perwakilan militer China, Australia dan Selandia Baru pada Sabtu kemarin masih belum berbuah positif. Hal itu semakin menambah rasa frustasi dan kebingungan bagi keluarga penumpang.
Mereka telah menanti selama lebih dari tiga pekan untuk mengetahui nasib anggota keluarga mereka tercinta yang masih misterius.
Dalam pencarian yang dilanjutkan hari Minggu ini, otoritas berwenang kembali mengerahkan berbagai sumber untuk menyisir area sebesar negara Norwegia. Satu buah kapal AL Australia yang membawa peralatan canggih untuk mencari keberadaan kotak hitam dari Amerika Serikat, telah dikerahkan.
AMSA menyebut empat kapal, di mana tiga di antaranya berasal dari Tiongkok juga telah dikerahkan ke lokasi pencarian. Enam kapal lainnya diprediksi tiba pada Minggu sore.
Otoritas Australia juga menyebut ada 13 pesawat militer, termasuk dua pesawat Hercules C-130 milik Malaysia yang turut bergabung untuk kali pertama dalam operasi gabungan SAR ini. Kapal AL Australia, HMAS Toowoomba, juga sedang dalam perjalanan menuju ke lokasi pencarian.
Link Artikel: http://beritainfosehat.blogspot.com/2014/03/objek-mengapung-di-samudera-hindia.html
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.
No comments:
Post a Comment