PENUMPANG WNI PESAWAT MAS MH370 DITUDUH TERORIS Presiden SBY Gelar Rapat Terbatas Cari Kotak Hitam MAS. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar profil semua warga negara Indonesia yang menumpang pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 dipublikasikan dan dilaporkan. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan pihak Malaysia bahwa tidak ada WNI yang mempunyai latar belakang teroris.
SBY mengatakan, bahwa dirinya sudah medapat laporan dari Menkopolhukam Djoko Suyanto, bahwa data dari tujuh WNI yang naik pesawat itu tidak ada yang mencurigakan.
"Jadi kalau ada kecurigaan Malaysia atau pihak manapun, jangan-jangan ada warga negara dari negara manapun yang memiliki latar belakang misalnya terorisme itu tidak ada, dari warga negara kita," ujar dia.
Masalah ini, menurut SBY, perlu dijelaskan agar tidak ada lagi spekulasi yang mengatakan bahwa teroris itu berasal dari Indonesia.
"Saya dengar ada berita dari titik ke titik lain tentang itu, maka harus dijelaskan dengan gamblang dari hasil pengecekan kita," katanya.
Sebelumnya, Media Malaysia yang mendukung pemerintah, Utusan Malaysia, membuat tuduhan spekulatif mengenai hilangnya pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370. Mereka menuduh Indonesia terlibat dalam insiden ini.
"Namun, persoalannya Indonesia yang dipercayai negara terlibat dalam gerakan 'rahasia globalisasi' atau pakatan Barat yang mempunyai agenda tertentu, sudah pasti berdiam diri tentang apa yang mereka kesan pada radar mereka," tulis Utusan Malaysia.
7 WNI Penumpang MH370 Bukan Teroris
Kepala Polisi RI Jenderal Sutarman memastikan bahwa tujuh warga negara Indonesia yang menumpang pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 tidak ada yang tersangkut kasus terorisme.
"Dari tujuh penumpang itu, saya pastikan tidak ada organisasi terlarang. Sugianto, Vini, sidik jarinya sudah kita kirim (ke Malaysia) selama ini tak terdaftar organisasi apapun dan tak ada tindak pidana," kata Sutarman di kantor presiden, Jakarta, Rabu 19 Maret 2014.
Begitupula dengan penumpang WNI atas nama Firman Candra Siregar dan Ferry Indra Swadaya, menurut Sutarman selama ini mereka juga tak terlibat apapun di Indonesia.
"Indra Surya Tanurisan, sudah kita cek, kita profil, tak pernah melakukan tindakan apapun terakhir, Wang Willy juga tak terlibat sehingga saya pastikan yang terdaftar ikut dalam pesawat MAS yang penumpang dari Indonesia seluruhnya tak ada kegiatan terlarang di Indonesia," tegas Sutarman.
Sutarman mengatakan, pihaknya sudah meminta data antemortem dari keluarga WNI penumpang pesawat MAS MH370. Tujuannya, kata dia, jika suatu saat ditemukan sesuatu bisa mengidentifikasi orang-orang yang ditemukan itu.
"DVI Indonesia sudah sangat terkenal di seluruh dunia, sehingga setiap ada kecelakaan, ada bencana, yang mengakibatkan korban masal, kita punya keahlian untuk mengindentifikasi," kata dia.
Lebih lanjut Sutarman menerangkan bahwa dirinya sudah menghubungi kepala polisi Malaysia, bahwa jika ada data mengenai penumpang WNI, maka Indonesia bisa membantu. "Silakan hubungi kita. Kita akan membantu sepenuhnya data yang akan digunakan. Sehingga Malaysia bisa mendapatkan akses informasi," ujarnya.
Namun, sampai saat ini pihak Malaysia belum menghubungi Polri untuk meminta bantuan.
Cari Kotak Hitam MAS, Presiden SBY Gelar Rapat Terbatas
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, akan menggelar rapat terbatas untuk membahas pencarian pesawat Malaysia Airlines (MAS) dengan beberapa menteri, hari ini, Rabu 19 Maret 2014 di kantor Presiden.
Rapat terbatas dilakukan karena Malaysia telah meminta Indonesia lebih intensif mencari kotak hitam pesawat MAS yang diduga berada di Samudra Hindia.
"Kemarin, Menteri Pertahanan Malaysia menelpon saya, dia meminta agar Indonesia secara khusus lebih intens mencari black box MAS karena diduga berada di Samudra Hindia," kata Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro di JCC, Jakarta.
Sebab, kata dia, sejak 11 hari lalu pesawat MAS hilang dan masa aktif kotak hitam itu hanya tinggal 20 hari lagi.
"Ini masalah sangat krusial. Ini akan dibahas di rapat terbatas jam 15.00 nanti," ujar dia.
Indonesia sendiri, kata Purnomo, berjanji akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari black box MAS itu. Namun, yang perlu dipahami adalah Samudra Hindia itu sangat luas.
"Kami akan melakukan yang terbaik, tetapi pahamilah keterbatasan kami," katanya.
Tetapi sejauh ini, radar primer milik Indonesia tidak menditeksi MAS. Padahal, radar primer ini sangat sensitif dibanding radar lainnya.
"Kalau seandainya pesawat ini terbang di wilayah utara Malaysia, atau selatan Thailand itu ada di luar radar Indonesia. Jadi radar Indonesia tidak bisa mendeteksi. Sehingga jelas, clear bahwa dia tidak masuk dalam radar kita dan jelas bahwa pesawat itu jauh dari langit Indonesia," kata Purnomo lagi.

Link Artikel: http://beritainfosehat.blogspot.com/2014/03/penumpang-wni-pesawat-mas-mh370-dituduh.html
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.


No comments:
Post a Comment