PENYEBAB ALANSHIA MUTILASI ANCOL 2013 Korban Tonny Arifin Djonim Sita BMW X5 Alanshia. Seorang pria berwajah oriental berusia 25 tahun mengenakan kemeja putih dan membawa sebuah tas koper hitam tiba di Mapolres Jakarta Utara pukul 22.00 WIB. Ternyata pria bernama George Gozale tersebut adalah penerjemah Alanshia.
"Saya ditunjuk perusahaan penerjemah untuk membantu Polres Jakarta Utara terkait kasus Alanshia," ujar George di Mapolrestro Jakarta Utara, Jalan Yos Sudarso, Koja, Jakarta Utara.
George bekerja di perusahaan tambang asal Cina di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Ia mengaku sudah sering mendampingi pejabat dan sejumlah orang penting asal Indonesia lainnya sebagai penterjemah.
"Saya pernah tinggal di Cina cukup lama, dan beberapa kali menjadi penerjemah pemerintahan, termasuk menemani kunjungan kenegaraan," ujar George.
Usai bertugas di Cina, George kembali ke Indonesia pada tahun 2011. "Usai dari Shanghai, saya kembali ke Indonesia tahun 2011 karena saya WNI," ujar pria kelahiran Surabaya ini.
George akan membantu komunikasi antara penyidik Polres Jakarta Utara dengan Alanshia, pelaku mutilasi di Ruko Aston Mediterania Residence. Alanshia memutilasi Tonny Arifin Djonim karena sakit hati kalah judi bola.
Alanshia, pelaku mutilasi di ruko Mediterania Ancol mengaku memutilasi korban karena sakit hati. Ia merasa korban sering menagih hutang dengan cara kasar. Bahkan korban mengambil BMW X5 milik Alanshia.
"Tersangka tidak bisa membayar taruhan judi bola kemudian korban menyuruh tersangka untuk menjual narkoba," ujar Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Putut Bayu Seno, di Mapolda Metro Jaya, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (15/3/2013).
Putut mengatakan, hasil penjualan narkoba itu telah diserahkan kepada korban. Namun korban juga menyita mobil BMW X5 milik Alanshia.
"Setelah uang dibayarkan, korban tetap menyita mobil BMW X5 yang berharga diatas hutang," ucap Putut.
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.
No comments:
Post a Comment