[VIDEO] PELUNCURAN BUKU SBY 'SELALU ADA PILIHAN' DI JCC JAKARTA 17 JANUARI 2014 Kronologis Buku SBY Diluncurkan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono malam ini akan meluncurkan bukunya dengan judul 'Selalu Ada Pilihan' di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta Pusat.
Dalam akun Facebooknya, presiden menyebut buku itu bisa melahirkan pikiran besar, mencerdaskan kehidupan bangsa dan menginspiasi khalayak banyak.
"Ini satu-satunya buku yang saya tulis setelah hampir sembilan tahun jadi presiden," tulis SBY dalam akun Facebooknya 16 Januari silam.
Dia juga mengambarkan buku ini sebagai wadah hak jawab presiden atas semua kritikan dan gunjingan publik. "Anggaplah buku ini hak jawab saya terhadap gunjingan, kritik, cemooh bahkan fitnah yang saya alami selama memimpin lebih dari 9 tahun ini," jelas SBY di akun Twitter @SBYudhoyono.
SBY Sempat Dikritik karena Luncurkan Buku Hari Ini
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku dikritik temannya terkait peluncuran buku 'Selalu Ada Pilihan' yang digelar malam ini. Kritikan itu karena SBY menggelar launching buku di saat Indonesia sedang menghadapi musibah banjir.
"Buku ini dirancang diluncurkan pada Desember tahun lalu. Sengaja saya minta ditunda karena pekerjaan rumah akhir tahun banyak," kata Presiden SBY dalam sambutannya di Gedung JCC, Senayan, Jumat (17/1/2014).
Di antara masalah yang membuat SBY menunda peluncuran bukunya adalah persoalan ekonomi. Ada gejolak di internal dan eksternal negara. Selain itu, proses persiapan BPJS yang harus dijalankan pada 1 Januari 2014.
SBY pun meminta stafnya untuk menjadwal ulang peluncuran bukunya. Setelah koordinasi dengan pihak JCC, hampir semua hari di Januari 2014 full dan hanya ada 1 hari yang tersisa yaitu hari ini.
"Satu hari yang tersedia yaitu tanggal 17 Januari ini," kata SBY.
SBY akhirnya memutuskan untuk melaunching pada 17 Januari 2014 ini.
Buku 'Selalu Ada Pilihan' Ditulis SBY Saat Menjelang dan Bangun Tidur
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meluncurkan buku tulisannya sendiri yang berjudul 'Selalu Ada Pilihan'. Presiden SBY mengaku memanfaatkan waktu luangnya untuk menyelesaikan buku setebal 807 halaman itu.
Dalam siaran pers peluncuran buku 'Selalu Ada Pilihan' yang diterima wartawan, Jumat (17/1/2014), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menuliskan saran dan pegangan bagi rakyat Indonesia dalam buku 'Selalu Ada Pilihan'.
Buku ini ditulis sendiri oleh Presiden di waktu senggang, saat subuh, menjelang tidur dan di tengah perjalanan udara dengan dukungan orang- orang terdekat.
"Buku ini saya niatkan sebagai wahana untuk berbagi bukan untuk menggurui juga bukan untuk berteori," kata Presiden SBY.
Kisah yang disajikan dalam buku ini merupakan refleksi pemikiran dari presiden dalam memimpin Indonesia selama 9 tahun. Buku ini juga menghadirkan pandangan khas dan cerita tentang pilihan keputusan dan latar belakang yang mendasarinya.
Melalui buku yang ditujukan bagi para pecinta demokrasi dan pemimpin Indonesia mendatang ini, SBY mengajak masyarakat untuk sama-sama belajar tentang banyak peristiwa dalam kehidupan untuk dijadikan pendorong perubahan ke arah yang lebih baik.
SBY Ungkap Ancaman Pembunuhan dan Kisah Mistis di Rumahnya
Dalam buku 'Selalu Ada Pilihan', Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan berbagai hal tentang kehidupan pribadinya. Termasuk soal ancaman pembunuhan di Cikeas dan Ciwidey, Jawa Barat.
Buku setebal 800 halaman itu memuat sejumlah bab tentang kehidupan presiden. Khusus untuk pembunuhan, SBY mengangkatnya dalam tema khusus berjudul 'ancaman terhadap presiden bisa sampai tingkat pembunuhan'.
"Tanpa diketahui oleh masyarakat luas, secara berkala atau insidentil saya diberi tahu baik oleh Kabin, Kapolri maupun Komandan Paspampres jika ada ancaman nyata atas keselamatan saya," tulis SBY dalam bukunya.
Salah satu peristiwa yang sempat mengancam keselamatan nyawa SBY adalah di kejadian di Ciwidey, Bandung, Jawa Barat. Saat sedang menggelar kunjungan, SBY mendapat informasi ada sel terorisme yang sedang bergerak. Namun untungnya, itu tidak terjadi.
Kejadian lain yang nyata adalah rencana pengeboman rumah SBY di Cikeas oleh kelompok teroris. Menurut SBY, bom sudah disiapkan di daerah Jatiasih, Bekasi, yang berjarak 10 km dari Cikeas. Mobil untuk membawa bom juga ada, bahkan 'pengantin' untuk aksi bunuh diri itu sudah direkrut.
"Jadi mereka siap untuk meledakkan bom itu pada waktu yang ditetapkan," ungkapnya. Belakangan, aktivitas teroris itu akhirnya bisa dilumpuhkan pihak kepolisian.
Selain cerita ancaman pembunuhan, SBY juga pernah mengalami kejadian mistis. Kala itu, tahun 2009, SBY dan Ibu Ani Yudhoyono sedang bersantai di rumah pada hari Minggu pagi. Tiba-tiba, istrinya memanggil sambil berteriak. Rupanya ada asap hitam tebal berputar di langit ruangan.
Menurut SBY, asap hitam itu terbang ke arah timur, seperti hendak ke kamarnya. Sontak saja, SBY langsung berdoa dan meminta perlindungan pada Allah SWT. Akhirnya, asap itu menghilang.
"Saya sekeluarga selamat. Peristiwa ini seperti adegan film horor yang sering kita lihat. Atau seperti yang terkisahkan di cerita-cerita lama. Tapi sungguh ada. Sungguh nyata," tulis SBY.
SBY Bicara Soal Gaya Blusukan Jokowi
Sekitar April 2013, SBY pernah dimintai tanggapan oleh koleganya soal gaya blusukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Koleganya tersebut menilai gaya blusukan Jokowi merupakan sebuah pencitraan.
"Begini, jangan terlalu cepat menuduh seseorang hanya melakukan pencitraan. Saya kalau mendapatkan tuduhan seperti itu juga tidak akan nyaman loh," kata SBY pada halaman 626, dalam salah satu bab berjudul ''Blusukan' Penting, Asalkan..'.
"Bagi seorang pejabat baru, mengetahui masalah yang riil di lapangan itu penting. Apalagi Pak Jokowi bukan penduduk asli Jakarta, juga belum pernah bertugas di Jakarta sebelumnya. Dengan memahami persoalan yang dihadapi masyarakatnya, pastilah kebijakan dan program-program yang dijalankan akan tepat. Solusinya juga tepat," jawab SBY dalam buku setebal 6 cm yang memiliki 807 halaman ini.
"Tapi kan, tidak harus berlebihan Pak," kata koleganya.
"Nanti kalau sudah cukup tentu tidak akan begitu terus. Saya yakin Pak Jokowi tahu itu," bela SBY.
SBY memiliki pandangan sendiri soal gaya kepemimpinan. Dalam bukunya SBY juga memberi gambaran pekerjaan seorang presiden yang bukan hanya sebagai strategic leader, tapi juga top executive leader di negeri ini.
Blusukan bagi seorang presiden, menurut SBY, adalah untuk mengetahui kondisi riil di lapangan serta persoalan yang dihadapi oleh rakyatnya. Dari hasil blusukan itulah seorang presiden bisa menetapkan kebijakan dan program yang diperlukan juga solusi terhadap berbagai persoalan yang dihadapi pemerintah.
SBY mengatakan blusukan yang lain adalah kegiatan presiden di berbagai wilayah di seluruh tanah air, yang bertujuan untuk memastikan bahwa tugas-tugas pemerintah dan pembangunan dirasakan dengan baik. Tugas-tugas yang mesti dijalankan oleh jajaran kementerian dan lembaga pemerintah tingkat pusat juga daerah. Jika dalam peninjauan di lapangan ditemukan sejumlah masalah atau kekurangan, maka dari hasil blusukan itulah dilakukan koreksi dan perbaikan.
"Itulah arti blusukan. Blusukan harus punya tujuan dan sasaran. Blusukan is not for he sake of blusukan. Apalagi hanya untuk pencitraan semata," ungkap SBY.
Link Artikel: http://beritainfosehat.blogspot.com/2014/01/video-peluncuran-buku-sby-selalu-ada.html
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.
No comments:
Post a Comment