Info Dunia Kehidupan Artis dan Tips Kesehatan Terbaru 2015

[FOTO] KRONOLOGIS PENYEBAB 2 ANGGOTA TNI AL DIBUNUH NELAYAN THAILAND DI ANAMBAS RIAU 2014 Alasan Nelayan Thailand Bunuh Anggota TNI AL

Cara Cepat Hamil Alami Rahasia Dokter

[FOTO] KRONOLOGIS PENYEBAB 2 ANGGOTA TNI AL DIBUNUH NELAYAN THAILAND DI ANAMBAS RIAU 2014 Alasan Nelayan Thailand Bunuh Anggota TNI AL. 2 Anggota TNI AL dibunuh oleh nelayan Thailand saat sedang melakukan patroli di perairan Anambas, Kepulauan Riau. Hingga hari ini, 2 jasad itu belum ditemukan. Berikut kronologinya.

[FOTO] KRONOLOGIS PENYEBAB 2 ANGGOTA TNI AL DIBUNUH NELAYAN THAILAND DI ANAMBAS RIAU 2014

Kronologi ini dirangkum  dari Bangkok Post edisi 4 April 2014 serta keterangan pihak TNI:

8 Maret 2014 Malam

Menurut Kapuspen Mabes TNI Mayjend Fuad Basya saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (4/4/2014) saat itu anggota TNI AL sedang berpatroli di perairan Anambas memergoki Kapal Nelayan Thailand yang sedang melakukan illegal fishing.

Kapal patroli pun menyuruh nelayan untuk di bawa ke pos milik TNI AL. Tetapi tiba-tiba ada perlawanan dari para nelayan. Nelayan Thailand pun menyekap dua anggota TNI AL Indonesia dan berakhir dengan pembunuhan.

Menurut Bangkok Post, kedua anggota TNI AL yang diketahui bernama Serma Alfriansyah dan Edi, dan dibunuh dengan cara dipukul palu, kemudian ditikam hingga tewas. Jasadnya kemudian dibuang ke laut. Nama kapal nelayan Thailand diketahui adalah Sor Nattaya 7, dan pembunuhan itu terjadi saat kapal menuju

TNI mengatakan, kedua jasad itu sampai sekarang belum ditemukan.

13 Maret 2014

Kapal pukat harimau itu kembali ke perairan Thailand sebelum sandar di dermaga belakang Koh Nu, di Songkhla, demikian kata sumber Bangkok Post. Kemudian polisi mendapati kapal ini dicat ulang dan ditemukan pistol yang diyakini milik Serma Alfriansyah.

15 Maret 2014

Kepolisian Thailand mulai melakukan penyelidikan kasus ini dengan meminta bantuan pada KBRI di Bangkok.

25 Maret 2014

Pengadilan Kota Songkhla mengeluarkan perintah penahanan 12 kru kapal Sor Nattaya 7.

28 Maret 2014

Ditangkap 3 tersangka yakni Sripai Suwannaprapha, Sorasit So-in dan Suriwong Chuehom

3 April 2014

Kepolisian Thailand menahan 6 tersangka lagi awak kapal saat bekerja di atas kapal pukat harimau saat berada di peraian Provinsi Narathiwat dan Malaysia. Palu dan pisau yang digunakan untuk membunuh juga disita.

Keenam tersangka awak kapal itu yakni: Lampian Kanthee (42), Suthi Kiriphob (40), Solae Pandika (36), Nudda Kum-eaid (41), Chum Yodwongsa (36), and Dang Kanmunee (51).

Deputi Kepala Kepolisian Thailand Letjen Pol Chaktip Chaijinda mengatakan 3 dari 12 tersangka sudah ditahan akhir Maret 2014 lalu. Sedangkan tersangka yang baru ditahan mengaku terlibat pembunuhan namun pembunuhan itu diperintahkan oleh kapten kapal.

4 April 2014

Kapuspen TNI Mayjend Fuad Basya mengatakan, hingga saat ini pihak kepolisian Thailand sudah menetapkan beberapa tersangka. Dia menambahkan pihak Thailand juga akan mengusut kasus ini dengan tuntas dan senantiasa untuk bekerjasama dengan TNI AL Indonesia.

"Iya infonya itu (penetapan tersangka) dan Thailand juga menyatakan akan membantu kita untuk menemukan jenazah," ujarnya.

Panglima TNI Jenderal Moeldoko sudah mengerahkan jajarannya untuk menyelidiki kasus tersebut.

"Sedang dalam penyelidikan lebih lanjut dan kita masih cari tahu ada apa sebenarnya," ujar Moeldoko di Gedung Muhammadiyah, Jl Menteng Raya, Jakarta, Jumat (4/4/2014).

Bunuh Dua Anggota TNI AL, Thailand Tahan 9 Nelayan Thailand

Dua anggota TNI Angkatan Laut dibunuh oleh nelayan Thailand pada 8 Maret 2014 lalu. Mereka dibunuh saat berada di dalam kapal pukat harimau bernama Sor Nattaya 7, yang tengah berlayar ke Pulau Talampa, sebelah selatan Selat Malaka.

Dilansir dari harian Bangkok Post, dua anggota TNI AL itu naik ke dalam kapal milik warga Thailand, karena ingin mencari seorang nelayan yang terlibat pertengkaran dengan seorang anggota TNI AL lainnya di tepi pantai.

Saat mereka naik ke kapal tersebut, kapal masih berlayar di Laut Natuna.

Kedua anggota TNI AL itu diketahui bernama Sersan Mayor Alfriansyah dan seorang tentara bernama Edi. Menurut seorang sumber, mereka dibunuh dengan cara kepalanya dipukul menggunakan palu dan tubuh keduanya ditusuk hingga tewas.

Lalu, jenazah kedua anggota TNI AL itu dibuang begitu saja ke lautan lepas. Menindaklanjuti peristiwa itu, KBRI di Bangkok lantas meminta kepada polisi Kerajaan Thailand pada 15 Maret 2014 lalu, untuk menyelidiki peristiwa tersebut.

Hal itu dibenarkan Duta Besar RI untuk Kerajaan Thailand, Lutfi Rauf, melalui surat elektronik  pada Minggu 6 April 2014.

"Betul, dalam rangka menindak lanjuti permintaan Pemerintah Indonesia, aparat Kepolisian Thailand segera melakukan pemeriksaan dan telah menahan beberapa orang yang diduga sebagai pelaku," tulis Lutfi.

Dalam waktu cepat, Polisi Kerajaan Thailand lantas menugaskan Mayor Jenderal Polisi Pisit Pisutisak, untuk menangani kasus tersebut. Hasilnya, sebanyak sembilan tersangka berhasil dibekuk.

Kesembilan tersangka yakni bernama Lampian Kanthee, Suthi Kiriphob, Solae Pandika, Nudda Kum-eaid, Chum Yodwongsa, Dang Kanmunee, Sripai Suwannaprapha, Sorasit So-in, dan Suriwong Chuehom.

Dalam sebuah jumpa pers yang dihadir Pelaksana Pejabat Konsuler KBRI Bangkok, Yuyun Kamhayun, kesembilan tersangka mengaku telah terlibat dalam aksi pembunuhan keji itu.

Menurut laporan seorang sumber, usai membunuh dua anggota TNI AL itu, kapal pukat itu kembali ke perairan Thailand, lalu berlabuh di Koh Nu di daerah Songkhla pada 13 Maret 2014. Polisi kemudian berhasil menemukan kapal itu.

Pelaku sengaja mengecat ulang kapal yang mereka gunakan untuk bekerja mencari ikan. Selain itu, polisi Thailand juga menyita senjata yang diduga milik salah satu anggota TNI AL, Alfriansyah.

Sebelumnya tanggal 25 Maret 2014, Pengadilan Kabupaten Songkhla telah mengeluarkan surat penahanan terhadap 12 kru kapal Sor Nattaya 7.


Cara Cepat Hamil Alami Rahasia Dokter

Like dan share ya sobat...
Link Artikel: http://beritainfosehat.blogspot.com/2014/04/foto-kronologis-penyebab-2-anggota-tni.html
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.

Comments :

No comments:

Post a Comment