Info Dunia Kehidupan Artis dan Tips Kesehatan Terbaru 2015

AHOK GEBENUR DKI JAKARTA Sosok Gebenur DKI Jakarta Terbaru Pengganti Jokowi

Cara Cepat Hamil Alami Rahasia Dokter

AHOK GEBENUR DKI JAKARTA Sosok Gebenur DKI Jakarta Terbaru Pengganti Jokowi. Belum genap lima tahun, warga Jakarta akan mendapatkan sosok Gubernur DKI Jakarta yang baru. Dia adalah Basuki Tjahaja Purmana atau yang biasa disapa Ahok.

AHOK GEBENUR DKI JAKARTA

Ahok sebelumnya menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Kenaikan Ahok menjadi Gubernur bukan karena kemauannya, tetapi karena Joko Widodo, pasangannya dalam Pilkada DKI itu mencalonkan diri sebagai calon Presiden periode 2014-2019.

Berdasarkan hasil rekapituasi suara di Komisi Pmeilihan Umum, Jokowi didaulat sebagai Presiden terpilih, keputusan Mahkamah Konstitusi juga menguatkan hal tersebut. Dengan demikian, Jokowi akan meninggalkan kursi orang nomor satu di Jakarta dan melenggang ke Istana Merdeka untuk bekerja sebagai Presiden RI ke tujuh.

Dari ketentuan yang ada, diatur jelas dalam Undang-undang Nomor 12 tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah, pada Ayat 3 disebutkan bahwa wakil kepala daerah menggantikan kepala daerah sampai masa jabatannya berakhir apabila kepala daerah meninggal dunia, berhenti atau tidak dapat melakukan kewajibannya selama enam bulan terus menerus dalam masa jabatannya.

Menanggapi hal itu, Ahok mengaku sudah siap. Bahkan dia sudah bercita-cita menjadi Gubernur DKI Jakarta. "Ya, aku bilang kita ini orang yang taat konstitusi. Sekarang, putusan MK kan sudah pasti, sudah final, sudah selesai. Mau ke mana lagi? Dari dulu saja aku sudah mau jadi Gubernur kok," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat 22 Agustus 2014.

Meski begitu, Ahok tidak melakukan persiapan khusus untuk menjalankan jabatan tertinggi di Ibu kota ini. Ia hanya berkelakar, dia akan lebih memperbanyak lagi latihan fisik, karena dari pengalamannya menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur selama satu bulan, tugas administrasinya untuk memberikan tanda tangan disposisi kepada surat-surat kedinasan dipastikan akan semakin bertambah.

"Langkah pertamanya aku mau latihan fisik banyak-banyak saja. Sama kayak waktu jadi Plt dulu, nanti mengasih tanda tangan lebih banyak," ucap Ahok sambil tertawa.

Jauh sebelum ditetapkannya Jokowi sebagai presiden terpilih, Ahok juga sudah mulai melakukan sejumlah tugas Gubernur, di antaranya blusukan ke beberapa tempat. Kegiatan itu memang biasanya dilakukan Jokowi sewaktu menjadi Gubernur DKI.

Selama melakukan pemantauan langsung di lapangan, Ahok menemukan sejumlah fakta baru yang belum dia ketahui sebelumnya. Seperti adanya pungutan liar di Balai Pengujian Kendaraan Bermotor Kedaung Kali Angke, Jakarta Barat. Menurut Ahok, retribusi yang resmi hanya sebesar Rp87.000 sekali uji KIR untuk setiap kendaraan.

Sedangkan pada kenyataannya di lapangan bisa dipungut retribusi mulai dari Rp100.000 hingga Rp400.000 per kendaraan untuk satu kali uji KIR.

Kriteria wakil

Sebagai calon Gubernur DKI Jakarta, Ahok mengaku membutuhkan pendamping yang sama-sama berani untuk membenahi Ibu Kota negara. Dia memiliki kriteria tertentu untuk wakilnya nanti.

Ahok mengaku jika dia sempat memberikan syarat karakter-karakter yang harus ada pada calon wakilnya kelak kepada partai-partai pengusung Jokowi-Ahok di Pilgub DKI 2012. Ia menginginkan seseorang yang jujur, berintegritas, dan telah teruji tidak menyelewengkan kekuasaan saat sedang menjabat sebuah jabatan eksekutif.

"Sebenarnya begini, ada teori dari Abraham Lincoln, karakter seseorang itu baru bisa diuji kalau dia dikasih kekuasaan. Jadi saya mana tahu karakter Anda untuk menjadi Wagub saya nanti, kalau Anda enggak pernah pegang jabatan eksekutif? Saya ingin yang sudah teruji dulu," lanjut mantan Bupati Belitung Timur itu.

"Mesti orang yang jujur dan mau kerja keras, bebas korupsi dan cuek. Kalau enggak begitu, kita drive dia pagi sampai malam, bisa ribut nanti. Kemudian dia harus bisa juga buktikan hartanya. Jangan yang punya jam tangan Richard Miller berapa biji, tapi pembayaran pajaknya enggak sesuai," ucap Ahok.

Ahok mengaku tidak memberikan rekomendasi nama secara spesifik kepada partai-partai itu. Ia hanya mencontohkan salah satu pejabat di Pemprov DKI yang ia nilai memiliki semua kriteria karakter yang ia harapkan ada pada wakilnya nanti.

"Yang penting standarnya itu saja. Kalau boleh pilih sih, gua pilih yang kayak Bu Yani (Sarwo Handayani, Deputi Gubernur bidang Tata Ruang dan Lingkungan) untuk jadi Wagub. Dia mau kerja keras, jujur, dan berdedikasi," kata Ahok.

Namun, dia juga menyerahkan semuanya kepada partai untuk memilih pasangan duetnya nanti. "Soal wakil, itu urusan partailah. Saya enggak bisa ikut memilih, nanti DPRD yang memilihnya," jelas mantan anggota DPR RI itu.

Menurut Ahok, untuk menentukan nama wakilnya nanti, PDIP dan Gerindra (partai pengusung Jokowi-Ahok di Pilgub DKI 2012) masing-masing akan mengajukan 2 nama ke DPRD DKI. Bila masing-masing partai itu hanya mengajukan 1 nama, maka Ahok memperkirakan PDIP, partai pengusung Jokowi, akan kalah dalam voting di DPRD.

"Kalau PDIP yang mengajukan 2 nama, Gerindra nanti enggak mau tanda tangan. Tapi kalau Gerindra hanya memberikan 1 nama, PDIP juga 1 nama, bisa-bisa malah kalah nanti PDIP," jelasnya.

Ahok sendiri tidak ambil pusing dengan nama-nama yang akan diajukan untuk menjadi bakal calon wakilnya. Ia hanya mempersyaratkan kejujuran sebagai syarat utama calon pendampingnya itu. Meski demikian, Ahok sendiri sudah mempunyai prediksi siapa nama kandidat yang akan diajukan oleh kedua partai.

"Kalau dari Gerindra, mereka ngajuin Sanusi (Muhammad Sanusi, ketua fraksi Gerindra di DPRD DKI) mungkin, biar DPRD nanti banyak yang terima. Kalau dari PDI-P, bisa jadi Pak Boy (Boy Sadikin, ketua DPD PDI-P DKI Jakarta). Enggak tahu saya. Yang penting sih saya dapat yang kerjanya jujur sajalah," ujar Ahok.

Proses panjang

Jalan Ahok menduduki singgasana Jokowi tidak semudah membalikkan telapak tangan, dia harus menunggu proses panjang mulai dari pengunduran diri Jokowi ke DPRD hingga keputusannya dan diserahkan ke Kementerian Dalam Negeri.

Jokowi sendiri kini tengah mempersiapkan surat pengunduran diri dari jabatannya sebagai gubenur. "Lagi dipersiapkan. Lagi dibuat dulu suratnya (pengunduran diri) baru disiapkan surat pengunduran diri," kata Jokowi.

Disampaikan Jokowi, surat pengunduran sendiri hingga saat ini masih dalam proses. Kemudian dia pun belum mengetahui kapan dirinya akan mengajukan surat pengunduran diri itu ke Menteri Dalam Negeri.

"Diajukan kapan masih menunggu. Menunggu waktu yang baik. Bisa Senin, Selasa, Rabu, Kamis, bisa Jumat," katanya.

Jokowi menambahkan, salah satu pertimbangan belum mengajukan pengunduran diri karena masih menunggu pelantikan anggora DPRD DKI Jakarta yang baru. Kemudian, harus menunggu juga pemilihan ketua DPRD DKI Jakarta yang baru.

"Kita juga ada pelantikan dewan yang baru dulu. Pelantikan dewan baru masih ada, terus pemilihan ketua dulu. Masih ada proses seperti itu. Jadi menunggu waktu itu," jelasnya.

Sesuai ketentuan, nantinya setelah pengunduran diri Jokowi disetujui DPRD, baru DPRD akan mengirim surat persetujuan ke Mendagri dan ditembuskan ke Presiden. Selanjutnya Presiden menunjuk Ahok menjadi Pelaksana Tugas Gubernur DKI.

Sementara itu partai pengusung Jokowi Ahok pada Pilkada DKI yakni PDIP dan Gerindra mengajukan masing-masing dua bakal calon untuk wakil. DPRD kemudian melakukan voting untuk wakilnya selanjutnya Mendagri lakukan pelantikan terhadap Ahok dan wakilnya di DPRD DKI.


Cara Cepat Hamil Alami Rahasia Dokter

Like dan share ya sobat...
Link Artikel: http://beritainfosehat.blogspot.com/2014/08/ahok-gebenur-dki-jakarta-sosok-gebenur.html
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.

AHOK GEBENUR DKI JAKARTA Sosok Gebenur DKI Jakarta Terbaru Pengganti Jokowi

Posted by Berita Info Sehat, Published at 7:13 AM and have 0 comments
Comments :

No comments:

Post a Comment