Info Dunia Kehidupan Artis dan Tips Kesehatan Terbaru 2015

[FOTO] KRONOLOGIS AKBP IDHA ENDRI PRASTIONO DITANGKAP POLISI MALAYSIA 2014 LENGKAP Batas Waktu Polisi Diraja Malaysia Tentukan Nasib AKBP Idha 11 September 2014

Cara Cepat Hamil Alami Rahasia Dokter

[FOTO] KRONOLOGIS AKBP IDHA ENDRI PRASTIONO DITANGKAP POLISI MALAYSIA 2014 LENGKAP Batas Waktu Polisi Diraja Malaysia Tentukan Nasib AKBP Idha 11 September 2014. Dua anggota Polda Kalimantan Barat dinilai mempermalukan nama Polri. Merka adalah mantan Kasubdit III Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalbar AKBP Idha Endri Prastiono, dan anggota Polsek Entikong Brigadir Kepala (Bripka) MP Harahap.

AKBP IDHA ENDRI PRASTIONO DITANGKAP POLISI MALAYSIA 2014 LENGKAP

Keduanya, ditangkap Polis Narkotik Polisi Diraja Malaysia (PDRM) di sebuah hotel di Kuching, Sarawak, Malaysia, Sabtu (30/8/2014) pukul 15.15 waktu setempat atau Wita.

Berikut kronologi penangkapan:

Jumat, 29 Agustus 2014

* Pukul 08.19 WIB

- Perwira menangah (Pamen) Polda Kalbar, AKBP Idha berangkat dari Supadio Pontianak menuju Kuching, Sarawak, dengan maskapai Maswings Pontianak

- AKBP Idha check in saat penumpang sudah boarding atau late check in dengan alasan terburu-buru. (Baca: Kapolda Kalbar: AKBP Idha Endri Banyak Kasus Selain Narkoba)

* Pukul 15.15 Waktu Malaysia (Wita)

- Polis Narkotik Diraja Malaysia dari Bukit Amang mengamankan AKBP Idha dan Bripka MP Harahap di Kuching

- AKBP Idha dan MP Harahap ditangkap sebagai penggembangan penangkapan seorang tersangka narkoba di Kuala Lumpur Internasional Airport

- Tersangka mengaku akan mengirimkan barang ke Khucing

- Tersangka dibawa ke Kuching untuk menunjukkan tempat dan siapa yang akan menerima barang tersebut

- Tersangka menuju sebuah hotel yang di dalamnya terdapat tiga orang, dua di antaranya AKBP Idha dan MP Harahap

* Pukul 19.30 WIB

- Kapolda Kalbar, Brigjen Arief Sulistyanto mendapat telepon dari Liaison Officer Polri di Kuching, Kompol Taufik Nurisya

- Kapolda Kalbar melapor ke Kapolri Jenderal Sutarman. (Baca: Brigjen Arief Takkan Bela Dua Anggotanya yang Ditangkap Polisi Malaysia)

Sabtu, 30 Agustus 2014

- Kapolda Kalbar Brigjen Arief Sulistyanto menugaskan tim ke Kuching dipimpin Wakapolda Kalbar, Dir Narktiotika, dan Kapolsek Entikong

- Tim bertemu Deputi Komisioner Polis Diraja Malaysia, Datuk Wira Muhammad Sabtu Bin Usman di Kuching, Ketua Polis IPK Sarawak Malaysia, didampinggi Super Intenden Lukas, Kepala Narkotik Ibu Pejabat Kontingen Sarawak Malyasia

- Pertemuan memastikan penangkapan AKPB Idha dan MP Harahap. Keduanya dalam proses pemeriksaan pihak Cawangan Narkotik Polis IPD Kuching Sarawak

Minggu, 31 Agustus 2014

* Pukul 15.00 WIB

- Kapolda Kalbar, Brigjen Arief Sulistyanto, menggelar jumpa pers terkait penangkapan AKPB Idha dan MP Harahap di Mapolda Kalbar

11 September, Batas Waktu Polisi Diraja Malaysia Tentukan Nasib AKBP Idha

Dua polisi Indonesia AKBP Idha Endri Prastiono dan Bripka MP Harahap ditahan Kepolisian Diraja Malaysia terkait tuduhan kasus narkoba. Tiga hari lagi, status keduanya harus ditentukan, apakah akan diadili di persidangan atau dibebaskan.

"Sekarang masih dalam proses penyidikan dengan masa penahanan maksimal sampai tanggal 11 September. Pada tanggal tersebut penyidik harus memutuskan apakah prosesnya akan dilanjutkan ke proses pengadilan atau dihentikan apabila dipandang tidak cukup bukti," ujar Wakil Dubes RI untuk Malaysia Hermono dalam pesan singkatnya, Senin (8/9/2014).

Sedangkan Kapolri Jenderal Sutarman dalam kesempatan sebelumnya mengatakan dua anak buahnya mendapatkan perpanjangan penahanan karena prosedur hukum di Malaysia mengakomodir hal tersebut. Jenderal bintang empat ini menyatakan belum ada bukti langsung yang mengarah ke kedua anggota itu.

"Ya, kalau menemukan pasti langsung penindakan lebih lanjut, kalau tidak dikembalikan. Nah, ini masih diperlukan keterangan lagi sepanjang tujuh hari. Kita tunggu saja," ujar Sutarman di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (2/9/2014) lalu.

Kapolri menegaskan, barang bukti pada penangkapan Idha dan rekannya tak ada. "Kepada masyarakat bahwa penangkapan yang dilakukan Kuching, oleh otoritas kepolisian Kuching Malaysia itu tidak disertai dengan barbuk yang disebutkan yang selama ini beredar di Indonesia ya," kata Kapolri.

Menurut Kapolri, barang bukti yang diperoleh polisi Malaysia adalah 3,1 kilogram amphetamine dari kurir bernama Cushi, WN Filipina di bandara Kuala Lumpur. Kemudian polisi Malaysia menangkap AKBP Idha dan Harahap di Kuching tidak lama kemudian. Kaitan dua peristiwa ini masih ditelusuri.

Misteri Isi Rumah Kontrakan AKBP Idha di Bekasi


Perwira Polri yang ditangkap polisi Malaysia, AKBP Idha Endri Prastiono, mengontrak rumah bersama istrinya, Titi Yusfianti, di bilangan Jatiwaringin, Bekasi. Apa isi rumah tersebut menyisakan tanda tanya, karena si pemilik rumah sampai dilarang masuk oleh istri AKBP Idha.

Rumah itu berada di Jl Lubuk Kasih No. R 14, RT 01/05, Perumahan Jatiwaringin Asri 2, Bekasi. Ketika disambangi detikcom Minggu (7/9) kemarin, lampu rumah berpagar warna kuning emas itu terlihat menyala.

Di dalam teras rumah terlihat mobil Ford putih dengan nopol B 1316 SRC. Tak jelas milik siapa mobil yang ditinggalkan di rumah kosong tersebut.

Menurut tetangga, AKBP Idha dan istrinya, Titi Yusfianti jarang datang ke rumah kontrakannya yang terbilang luas itu. Hanya sekitar satu atau dua kali dalam sebulan.

Namun rumah itu bisa jadi memiliki kaitan dengan dugaan kiprah AKBP Idha dan sang istri Titi di dalam dunia peredaran narkoba. Sebenarnya ada apa di dalamnya?

Sebelum Ditangkap, Idha Sempat ke Rumah Kontrakan


AKBP Idha Endri Prastiono sebelum ditangkap Polisi Diraja Malaysia di Kuching sempat berada di rumah kontrakannya di Bekasi. Idha terlihat di lokasi bersama istrinya ,Titi Yusfianti.

Bersama rekan sesama anggota Polda Kalimantan Barat Bripka MP Harahap, AKBP Idha ditangkap Polisi Malaysia di Kuching pada 29 Agustus 2014. Keduanya hingga kini masih diperiksa di Malaysia terkait kasus narkotika.

"Saya masih sempat ketemu Pak Pras (panggilan AKBP Idha di lingkungan rumahnya) di jalan. Naik mobil sama istrinya. Bilang ke saya 'Pak saya mau kembali ke Kalimantan," ujar Ahmadi, Ketua RT 01/05, Perumahan Jatiwaringin Asri 2, Bekasi, tempat rumah kontrakan AKBP Idha, kepada detikcom di lokasi, Minggu (7/9/2014).

Berdasarkan informasi dari Ahmadi juga, Idha pun sempat menengok anaknya yang kuliah di Bandung sebelum kembali ke Kalimantan. AKBP Idha sendiri bersama istrinya, Titi, hanya datang ke rumah kontrakannya ini sesekali dan hanya menjadikannya sebagai tempat transit.

"Sebelum kembali ke Kalimantan, tanggal 27 Agustus itu katanya nengok anaknya yang perempuan di Bandung. Saya kalau sama istrinya nggak begitu tahu, nggak pernah keluar kalau ada di sini," kata Ahmadi.

Pemilik Rumah Dilarang Masuk


AKBP Idha Endri Prastiono, mengontrak rumah bersama istrinya, Titi Yusfianti, di bilangan Jatiwaringin, Bekasi. Sang pemilik rumah, Rosliana (72), sempat dilarang masuk oleh Titi ke rumahnya yang dikontrakkan itu.

"Ngontrak di saya 2 tahun. Mereka ngontrak sekaligus dengan perabotan saya. Waktu baru masuk ada tukang ngecat dan beresin rumah. Saya masuk untuk ngecek kerjaan tukang. Terus saya ditegur sama istrinya nggak boleh masuk," ujar Rosliana di rumahnya, Jl. Lubuk Kasih, RT 01/05, Perumahan Jatiwaringin Asri 2, Bekasi.

Ros bercerita kala itu ia ditegur Titi melalui telepon sehingga sejak saat itu Ros tidak pernah lagi masuk ke dalam rumahnya. Wanita yang telah berusia senja itu pun mengaku kaget dengan adanya kasus ini.

"Istrinya telepon bilang 'mami jangan masuk, kan rumah itu sudah dibayar, sudah jadi hak saya 2 tahun'. Sudah saya nggak tahu lagi setelah itu. Saya nggak tahu apa-apa," kata Ros yang tinggal sendiri di rumah sebelah kontrakan AKBP Idha itu.

"Perempuannya kalau lagi di sini nggak pernah menyapa. Saya sudah dikasari gitu ya sudah. Jarang ketemu, selama 2 tahun paling cuma 10 kali bertemu. Tapi kalau laki-lakinya si Pras baik, sopan. Kalau ketemu nyapa. Di jalan juga, 'mami apa kabar? Sehat?' begitu," lanjut Ros.

Polisi Diminta Segera Geledah Rumah


Rumah kontrakan AKBP Idha Endri Prastiono yang ditangkap Polisi Diraja Malaysia di daerah Jatiwaringin, Bekasi, kini dalam keadaan kosong. Sang pemilik rumah, Roslina, berharap agar polisi segera menggeledah rumah yang ia sewakan selama dua tahun itu.

AKBP Idha bersama istrinya, Titi Yusfianti, mengontrak rumah di Jl. Lubuk Kasih RT 01/05, Perumahan Jatiwaringin Asri 2, Bekasi, seharga Rp 60 juta untuk 2 tahun. Rumah tersebut hanya dijadikan jika Idha dan Titi sedang berada di Jakarta. Anak perempuan Idha dan Titi yang kuliah di Bandung pun beberapa kali pernah datang ke rumah itu.

"Ada anaknya yang perempuan yang di Bandung suka datang juga. Kalau bisa buruan digeledah deh, kalau perlu sampai platfon-platfon dan atap. Biar cepat aman, saya jadi tenang," ujar Ros (72)kepada detikcom di rumahnya yang berada di sebalah kontrakan AKBP Idha, Minggu (7/9/2014).

Ros sendiri mengaku tidak mengetahui sedikit pun aktivitas Idha dan Titi jika sedang berada di rumah kontrakannya itu. Jika kelak rumahnya digeledah polisi, Ros menyerahkan urusannya kepada Ketua RW, Ketua RT, dan pengamanan setempat.

"Saya nggak tahu apa-apa. Saya sudah minta bantuan Pak RW dan Pak RT. Soalnya di dalam rumah itu banyak perabotan saya. Kursi-kursi, lemari dari Jati. Takutnya nanti ikutan dibawa, tapi saya sudah laporin ke Pak RW," kata Ros.

Warga Kompleks Kaget AKBP Idha yang Religius Ditangkap Polisi Malaysia


AKBP Idha Endri Prastiono ditangkap Polisi Diraja Malaysia di Kuching terkait kasus narkotika. Warga di lingkungan rumah tempat AKBP Idha mengontrak pun mengaku kaget dan tak menyangka Idha bisa terlibat kasus besar seperti itu karena sosoknya yang religius.

AKBP Idha bersama istrinya, Titi Yusfianti, mengontrak rumah di Jl Lubuk Kasih No. R 14, RT 01/05, Perumahan Jatiwaringin Asri 2, Bekasi. Selama 2 tahun mengontrak, Idha jarang menempati kontrakannya dan hanya menjadikan rumahnya itu sebagai tempat transit jika berada di Jakarta. Meski begitu, Idha terkenal sebagai sosok agamis yang rajin salat di masjid.

"Orang sini nggak nyangka semua, orang di masjid salatnya bagus, bacaan Quran-nya bagus. Semuanya bagus. Jidatnya aja hitam kan (karena rajin salat)," ujar Ketua RT 01, Ahmadi di lingkungan rumah Idha, Minggu (7/9/2014).

Walau jarang bersosialisasi bersama warga, Idha terkenal sebagai orang yang rajin beribadah. Namun sang istri sendiri, Titi sama sekali tidak pernah bersosialisasi dengan warga.

"Saya ketemu dia kalau cuma ke masjid. Kalau dia ke sini pasti ke masjid, salatnya rajin. Kalau sama istrinya nggak kenal. Ketemu di jalan kalau nggak sama Pak Pras paling juga nggak tahu. Kalau di sini nggak pernah keluar rumah," jelas Ahmadi.

AKBP Idha berada di rumah kontrakannya sebelum ditangkap pada 29 Agustus lalu bersama Bripka MP Harahap di Kuching. Idha sempat memberikan informasi akan kembali ke Kalimantan saat bertemu Ahmadi.

"Tanggal 28 Agustus saya masih sempat ketemu Pak Pras di jalan. Naik mobil sama istrinya. Bilang ke saya 'pak saya mau kembali ke Kalimantan'," tutup Ahmadi.
KRONOLOGIS AKBP IDHA ENDRI PRASTIONO DITANGKAP POLISI MALAYSIA 2014 LENGKAP


Cara Cepat Hamil Alami Rahasia Dokter

Like dan share ya sobat...
Link Artikel: http://beritainfosehat.blogspot.com/2014/09/foto-kronologis-akbp-idha-endri.html
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.

Comments :

No comments:

Post a Comment