YOUTUBE PRESIDEN SBY TURUN TANGAN MASALAH HARGA BAWANG MELONJAK [FOTO] Penyebab SBY Kecewa Mentan Dan Mendag Tidak Bisa Atasi Harga Bawang Naik. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku habis kesabarannya menghadapi para pembantunya di kabinet yang mengurusi persoalan meroketnya harga bawang merah dan bawang putih saat ini.
Menurut SBY, para menteri terkait tidak kompak dalam upaya mengatasi permasalahan ini. Menteri yang dimaksud adalah Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian.
"Saya memang marah kemarin, karena urusan bawang merah dan putih ini berhari-hari kurang cepat, kurang kongklusif, dan kurang nyata penanganannya," ujar SBY di Istana Negara, Jakarta, Jumat 15 Maret 2013.
Meski demikian, menurut SBY, kendala itu telah diperbaiki. Kedua menteri terkait kini sudah melaporkan hasil tindakan cepat yang dilakukannya tadi.
"Insya Allah ada solusi cepat, di-deliver agar harga menjadi lebih stabil, rakyat percaya dan kemudian ada tindakan-tindakan berikutnya," kata SBY.
Soal bawang merah, lanjut SBY, Indonesia sebenarnya merupakan negara eksportir. Namun pada musim-musim tertentu memang harus melakukan impor guna memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Saya pernah ke Brebes langsung dan berdialog dengan petani bawang merah, saya mengerti apa yang dirasakan petani kita," kata SBY.
Sedangkan untuk bawang putih, menurut SBY, mayoritas kebutuhan Indonesia memang dipenuhi dari produk impor, khususnya dari China.
Soal keluhan harga bawang putih yang membumbung tinggi di pasaran, itu lantaran pasokan impor sempat tertahan di pelabuhan. "Ternyata ada miss macth. Bawangnya sudah datang di pelabuhan, tapi rupanya ada keterlambatan proses di Kementan, tidak klop dengan Kemendag. Tidak segera dialirkan. Kalau bisa hari ini ya hari ini. Kan sudah selesai urusannya," kata SBY.
SBY mengharapkan dengan segala upaya yang dilakukan saat ini, kedua komoditas bumbu dapur itu akan kembali stabil di kemudian hari, sehingga masyarakat pun tidak akan terbebani lagi.
Khusus mengenai kenaikan harga bawang merah, SBY juga berharap petani lokal turut menikmati keuntungan. "Mudah-mudahan yang memiliki rezeki petaninya, bukan pedagangnya yang terlalu banyak mengambil keuntungan," kata SBY.
Larangan Impor Produk Hortikultura Turut Beri Tekanan Harga Bawang
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) yang baru terpilih, Perry Warjiyo, menyatakan bahwa larangan impor produk hortikultura terhitung sejak Januari 2013 telah menambah tekanan harga pangan di sejumlah pasar tradisional. Hal ini juga yang diduga menyebabkan kenaikan harga bawang amat tinggi saat ini."Memang dari Januari yang lalu penerapan aturan impor hortikultura menambah tekanan pada inflasi khususnya harga pangan," ujar Pery di Gedung BI Jakarta, Jumat 15 Maret 2013.
Menurut Pery, kenaikan harga bawang sekarang sudah diatas batas kewajaran. Untuk itu, BI akan mencari solusi untuk mengatasi permasalahan ini bersama pemerintah.
"Tekanan-tekanan masih ada. Saya harus lihat lagi hasil pemantauan survei mingguan, memang tekanan dari bawang putih, bawang merah, cabai, masih terlalu tinggi," kata Perry.
Peran pemerintah dan kebijakan yang dikeluarkannya sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan persoalan kenaikan harga komoditas pangan ini. "Ini akan sangat tergantung dari kecepatan penanganan pemerintah, bagaimana proses seleksi importir ini bisa dipercepat. Itu baru salah satu aspek," kata Perry.
Harga bawang putih yang melonjak di sejumlah pasar tradisional, mendapat perhatian serius dari pemerintah. Presiden Susilo bambang Yudhoyono (SBY) bahkan sampai memarahi dua menteri terkait masalah ini lantaran masyarakat mengeluhkan harga bawang yang amat tinggi sepekan terakhir ini, mencapai Rp70 ribu per kilogram.
"Saya memang marah kemarin, karena urusan bawang merah dan putih ini berhari-hari. Kurang cepat, kurang kongklusif, dan kurang nyata penanganannya," ujar SBY di Istana Negara, Jakarta, Jumat 15 Maret 2013.
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.
No comments:
Post a Comment