VIDEO PENGUMUMAN UN DITUNDA 11 PROVINSI 2013 Jumpa Pers Kemendikbud Muhammad Nuh Penyebab UN Tertunda 2013. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh meminta kepada siswa 5.109 sekolah setingkat SMA di wilayah Indonesia Bagian Tengah untuk belajar lebih giat setelah jadwal Ujian Nasional dipastikan mundur. Penundaan pelaksanaan UN terpaksa dilakukan karena pendistribusian soal ujian belum siap dilakukan.
"Siswa tolong belajar lebih giat selama 3 sampai 4 hari ini," kata M Nuh saat menggelar jumpa pers di Gedung Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Minggu, 14 April 2013.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan penundaan pelaksanaan Ujian Nasional tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di 11 provinsi zona Indonesia bagian tengah. Penundaan dilakukan karena soal UN belum siap didistrubusikan ke wilayah itu.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menyampaikan, penundaan tidak menimbulkan masalah bagi 1,1 juta jiwa siswa di Indonesia bangian tengah. Karena itu, dia meminta masalah ini tidak perlu dibesar-besarkan.
Ujian Nasional di wilayah Indonesia tengah itu akan ditunda selama tiga hari, atau baru dilaksakanakan pada Kamis, 18 Maret 2013. Mata pelajaran yang diujikan seperti jadwal sebelumnya dan sesuai dengan jurusan masing-masing.
"Kalau ujian maju murid akan protes luar biasa. Kalau UN digeser mundur, saya yakin murid-murid merasa senang, jadi ini tidak perlu didramatisir," katanya saat menggelar jumpa pers di Gedung Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Minggu, 14 April 2013.
Sebanyak 5.109 sekolah setingkat SMA yang pelaksanan ujiannya ditunda berada di Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Bali, Nusa Tengara Timur, Nusa Tenggara Barat, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat.
M Nuh memastikan soal ujian untuk wilayah Indonesia tengah tidak mungkin sama dengan wilayah Indonesia Timur maupun Indonesia Barat.
Untuk pelaksanaan ujian nasional wilayah Indonesia barat dan timur tetap akan dilakukan mulai Senin, 15 April 2013 besok. M Nuh menambahkan, soal ujian tahun ini tak terlalu berbeda dengan tahun lalu.
"Misalnya matematika, rumus soal kuadrat yang tetap sama. Hanya tinggal mengubah variasinya saja," katanya.
Ujian Nasional di wilayah Indonesia tengah itu akan ditunda selama tiga hari, atau baru dilaksanakan pada Kamis, 18 Maret 2013. Mata pelajaran yang diujukan seperti jadwal sebelumnya dan sesuai jurusan masing-masing.
Hanya Tiga Kabupaten Siap UN di Kaltim
Pengiriman soal ujian nasional (UN) di Kalimatan Timur kacau balau. Soal ujian belum tiba 100 persen, hasilnya pelaksanaan UN akan diundur hingga hari Rabu 17 April 2013.Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kaltim Musyahrim menuturkan, penundaan itu disebabkan hingga H-1 pelaksanaan ujian, soal belum tiba 100 persen di beberapa daerah di wilayah utara.
"Pelaksanaan ujian sudah pasti ditunda hingga rabu. Sistemnya, ujian yang dilaksanakan pada hari Rabu akan tetap diujikan di hari rabu. Tapi, jadwal ujian yang hari Senin dan Selasa akan diujikan Jumat dan Senin mendatang," kata Musyahrim.
Musyahrim melanjutkan, keputusan penundaan tersebut sudah disampaikan ke Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Bahkan, dari Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbangda) di Kemendikbud sudah mengeluarkan surat dengan nomor 3649/G/EP/2013 tertanggal 13 April 2013 tentang perubahan jadwal pelaksanaan UN tahun pelajaran 2012/2013.
Dalam surat itu, lanjut Musyarim, telah disebutkan hanya UN hari pertama (Senin) dan kedua (Selasa) yang telah terjadi perubahan menjadi hari Jumat (19/4) dan Senin (22/4) mendatang. Sedangkan mata pelajaran pada hari ketiga (Rabu) dan keempat (Kamis) tidak mengalami perubahan jadwal.
Surat tersebut juga menyebutkan mata pelajaran UN SMA jurusan IPA pada Rabu adalah Matematika dan Kamis adalah mata pelajaran Kimia. Sedangkan Bahasa Indonesia yang seharusnya ujiannya digelar pada hari Senin digeser menjadi Jumat. Mata pelajaran Fisika dialihkan ke hari Senin (22/4) mendatang.
Saat ini sudah ada sekitar 253 dus dari 400 dus naskah soal UN yang sudah dikirim ke Kaltim. Rinciannya adalah 63 dus diterima 12 April lalu, dan 190 dus pada Minggu hari ini.
Selanjutnya, sebanyak 63 dus soal yang sudah diterima itu sudah didistribusikan ke sebagian kabupaten di Kaltim. Di wilayah pelosok Kaltim, kata dia, baru ada tiga daerah yakni Malinau, Kubar dan Nunukan yang sudah menerima 100 persen soal. Sedangkan daerah lainnya belum lengkap.
"Penundaan jadwal UN bukan kewenangan Disdik Kaltim. Tetapi Kemendikbud. Sebab, pencetakan naskah soal dilakukan panitia pusat. Kalau percetakan soal dilakukan oleh panitia UN di Kaltim, saya optimis tidak ada masalah dengan pendistribusiannya," tegasnya.
Dua Pelajar di Yogya Ikuti UN di Lapas Cebongan
Dua pelajar SMA di Yogyakarta terpaksa mengikuti ujian nasional (UN) di Lapas Kelas II B Sleman atau yang dikenal Lapas Cebongan.
Dua pelajar itu berinisial YP dan WG. YP adalah salah satu pelajar SMA dari wilayah Kota Yogyakarta. Dia merupakan narapidana dalam kasus pencurian yang harus menjalani hukuman selama 10 bulan.
Sedangkan WG merupakan tahanan titipan PN Sleman. WG terkena kasus pencurian dengan pemberatan. Saat ini, WG masih menjalani persidangan di PN Sleman.
Kasi Binadik dan Giatja Lapas Kelas IIB Sleman (Lapas Cebongan), Wisnu Saputro mengatakan, dua pelajar yang akan mengikuti UN 15-18 April di Lapas Cebongan itu YP dan WG.
"Mereka akan mengikuti ujian di Lapas Cebongan mulai tanggal 15 hingga 19 April mendatang," katanya, Minggu 14 April 2013.
Menurut Wisnu, Lapas Sleman sudah berkoordinasi dengan sekolah asal. Lapas juga akan memberi kesempatan keduanya mengikuti UN, serta kesempatan belajar untuk persiapan UN.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman, Arief Haryono mengatakan pelajar yang menjalani UN di Lapas Cebongan, bukan pelajar sekolah di Sleman. "Penyelenggaraannya di fasilitasi Dinas Pendidikan sekolah asal," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga DIY Baskara Aji mengatakan sebanyak 46.587 siswa tingkat SMA di wilayah DIY akan mengikuti Ujian Nasional.
"Siswa yang mengikuti UN ini terdiri atas 19.899 siswa SMA/MA, 24.666 siswa tingkat SMK, 24 siswa SMA Luar Biasa (SMALB) dan 1.991 siswa Paket C serta 7 siswa Paket Kejuruan (CK). UN tahun ini digelar di 203 sekolah SMA/MA dan 201 sekolah SMK di DIY," ujarnya.
Dia menambahkan, potensi kebocoran soal UN di wilayah DIY sangat kecil. Pasalnya, UN tahun ini terdapat 20 jenis soal. Setiap ruang ujian berisi 20 siswa di mana masing-masing memperoleh soal UN yang berbeda.
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.
No comments:
Post a Comment