DUL JALANI PEMERIKSAAN 21 PERTANYAAN Dul Mengantuk Saat Kecelakaan Terjadi. Putra Ahmad Dhani, Dul kembali menjalani pemeriksaan di rumahnya oleh penyidik dari Ditlantas Polda Metro Jaya hari ini, Senin (21/10/2013). Polisi pun menyebut pemeriksaan tersebut berjalan lancar.
Namun polisi yang usai memeriksa Dul pun tak luput dari pertanyaan seputar dugaan Dul mengantuk saat kecelakaan terjadi. Kasi Laka Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, Kompol Miyanto pun enggan mengungkap dugaan tersebut.
"Pada prinsip itu hasil penyidikan untuk menentukan langkah selanjutnya kami sudah mengumpulkan 38 saksi. Proses pengakuan seorang yang diperiksa tidak boleh disebar ke publik," kata Miyanto usai memeriksa Dul, Senin (21/10/2013).
Miyanto hanya mengatakan, proses pemeriksaan tadi, Dul kembali didampingi oleh pihak Balai Permasyarakatan (Bapas) seperti pada pemeriksaan pertama. Dul juga lancar dalam memberi keterangan.
"Dia sangat aktif memberikan keterangan tidak ada paksaan, tekanan, keadaannya sangat santai, kami didampingin dengan Bapas secara kekeluargaan," terangnya.
Dugaan Dul mengantuk memang sempat mencuat lantaran kecelakaan itu terjadi di saat dini hari. Namun rekan semobil Dul, Noval sempat mengatakan Dul hanya kaget saat mencoba melewati mobil di depannya.
AQJ Ditanya 21 Pertanyaan Soal Kecelakaan Maut
Putra musisi Ahmad Dhani, AQJ kembali menjalani pemeriksaan Senin sore, 21 Oktober 2013 terkait kecelakaan maut, 8 September lalu di Tol Jagorawi Km 8. Penyidik Polda Metro Jaya memeriksa tersangka AQJ di rumah Dhani.
"Dia sudah dapat menyampaikan keterangan apa yang dia lihat saat kejadian," kata Kasi Laka Lantas Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Miyanto.
Penyidik, imbuhnya, mencecar bocah 13 tahun itu dengan 21 pertanyaan. Menurut Miyanto, AQJ bisa menjawab pertanyaan dengan baik. "Polisi melakukan proses dengan peraturan yang ada, kewajiban polisi kita harus lakukan," ungkapnya.
Menurut Miyanto, Polisi tidak dapat membeberkan hasil pemeriksaan AQJ sore tadi. Meski demikian, kondisi saat pemeriksaan mereka buat senyaman mungkin.
"Dia sangat aktif memberikan keterangan. Tidak ada paksaan, tekanan, keadaannya sangat santai. Kami didampingi Bapas (Balai Pemasyarakatan) secara kekeluargaan," lanjut Miyanto.
Diberitakan sebelumnya, AQJ memacu mobil Mitsubishi Lancer B 80 SAL hingga 176 km per jam di Tol Jagorawi arah Jakarta, 8 September lalu. Diduga tak bisa mengendalikan, mobil AQJ terbang ke jalur berlawanan.
Mobil AQJ pun menabrak dua mobil minibus lainnya. Sebanyak tujuh orang tewas dalam kecelakaan tersebut.
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.
No comments:
Post a Comment