GAGASAN INDONESIA DAPAT DUKUNGAN APEC Gagasan Indonesia Telah Disepakati APEC 2013 di Bali. Indonesia mendapatkan dukungan penuh untuk seluruh 20 gagasan yang diajukan dalam forum Konferensi Tingkat Tinggi Kerja sama Ekonomi Asia-Pasifik 2013 di Bali, 1-8 Oktober 2013.
“Dari 20 gagasan yang diajukan oleh Indonesia dalam forum APEC 2013, sepenuhnya mendapatkan dukungan, namun masih ada beberapa gagasan yang memerlukan sedikit penyesuaian,” kata Ketua Pertemuan Pejabat Senior (SOM) APEC 2013 Duta Besar Yuri Thamrin di sela-sela kegiatan APEC 2013 di Bali, Rabu.
Langkah selanjutnya adalah gagasan-gagasan ini akan dibahas pada tingkat menteri APEC atau APEC Ministerial Meeting (AMM) pada 4-5 Oktober 2013.
Gagasan Indonesia yang telah disepakati berkaitan dengan upaya mendorong perdagangan dan investasi yang terbuka di kawasan, memastikan pertumbuhan berkelanjutan yang setara bagi seluruh lapisan masyarakat dan mempromosikan inisiatif konektivitas serta pembangunan dan investasi infrastruktur.
Beberapa gagasan konkret Indonesia antara lain memastikan pasar internasional terus terbuka untuk ekspor Indonesia, memajukan peran perempuan, Usaha Kecil Menengah (UKM), nelayan dan petani dalam pembangunan ekonomi, meningkatkan hubungan antar manusia melalui pendidikan lintas batas serta meningkatkan kesiaptanggapan bencana di kawasan.
“Gagasan ini jangan hanya berhenti pada 2013, tapi harus bisa terus berlanjut sampai benar-benar kita capai tujuan-tujuan pembangunan nasional kita,” tambah Yuri.
Pertemuan AMM akan dipimpin Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa dan Menteri Perdagangan RI GIta Wirjawan, dan akan dihadiri sejumlah Menteri Luar Negeri dan Perdagangan anggota APEC lainnya.
APEC yang didirikan pada 1989 adalah forum kerja sama ekonomi di lingkar Pasifik dengan 21 anggota ekonomi yang terdiri atas Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Chile, China, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Republik Korea, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Papua Nugini, Peru, Filipina, Rusia, Singapura, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, dan Vietnam. (ant )
Pembahasan Isu Utama APEC Berjalan Lancar
Nusa Dua, Bali ( Berita ) : Pembahasan mengenai isu-isu utama dalam pertemuan APEC (Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik) yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, Rabu [02/09], berjalan lancar, meski sejumlah persoalan yang lebih rinci masih akan diselesaikan dalam pertemuan tingkat menteri.
Dirjen Kerja Sama Perdagangan Internasional (KPI) Kementerian Perdagangan Imam Pambagyo mengemukakan hal tersebut saat acara rehat pertemuan untuk mencari kesepakatan yang akan dibawa pada pertemuan tingkat menteri dan kepala negara dan kepala pemerintahan. “Sejauh ini semuanya berjalan. Kalaupun ada hal yang masih dibahas secara intensif akan diselesaikan di pertemuan selanjutnya,” kata Imam.
Ada tiga prioritas pembahasan pertemuan yang dihadiri para pemimpin 21 anggota ekonomi APEC dan sekitar 1.200 pemimpin bisnis. Pertama, melaksanakan kesepakatan Bogor Goals, yaitu liberalisasi perdagangan dan investasi pada 2010 bagi negara maju dan 2020 bagi negara berkembang.
Kedua, mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan kawasan APEC disertai pemerataan. Ketiga, isu keterhubungan (konektivitas), menyangkut infrastruktur fisik serta kemudahan lalu lintas orang, barang, dan jasa. Tiga prioritas pembahasan APEC tersebut berkaitan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2009-2014 Indonesia.
Pada hari kedua ini, peserta rapat yang merupakan pejabat tinggi diharuskan menyelesaikan isu utama sebelum dibawa ke pertemuan tingkat menteri yang selanjutnya disepakati di tingkat kepala negara dan kepala pemerintahan pada 7-8 Oktober.
Salah satu pokok bahasan adalah rancangan “stand alone system” yang nanti akan diterbitkan para pemimpin ekonomi anggota APEC. Draft tersebut menegaskan APEC berkomitmen pada sistem perdagangan multilateral dan memperpanjang tenggat waktu untuk kebijakan-kebijakan yang dianggap perfeksionis sampai tahun 2014. Terakhir, APEC mendorong Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) lebih proaktif melanjutkan hasil APEC.
Rating Artikel: 100% based on 9999 ratings. 99 user reviews.
No comments:
Post a Comment